Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Lukisan Cat Air

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Magelang - Tak semua pelukis mahir menggoreskan kuas dengan cat air pada media kertas. Lalu, tak semua kolektor lukisan jenis ini mahir merawatnya. Ancaman jamur atau kertas yang mudah menguning, membuat perawatan lukisan jenis ini membutuhkan keahlian khusus.


Kegelisahan inilah yang mungkin menginspirasi 23 pelukis dan sejumlah kolektor untuk memamerkan karya seni lukis cat air di Galeri Syang Magelang, Jawa Tengah, sepanjang 16 April-2 Mei mendatang.


Pemilik Galeri Syang Ridwan Muljosudarmo, yang awalnya memiliki ide kolaborasi seniman dan kolektor ini, sempat ragu untuk menggelar pameran. “Tapi setelah dikonsultasikan, ternyata banyak yang mendukung,” kata Ridwan kepada Tempo, Rabu siang ini.


Dukungan pun berbuah. Kolektor lukisan Oei Hong Djien memboyong koleksinya ke galeri untuk dipamerkan. Koleksi lukisan itu, antara lain, karya Abdullah, Donald Friend, Affandi, Antonio Blanco, dan Wakidi.


Pameran juga dilengkapi dengan karya dari sejumlah seniman lukis lainnya. Di antaranya, Nyoman Gunarsa, Ivan Sagita, Putu Sutawijaya, Pande Ketut Taman, dan Made Budhiana.


Oei menilai, lukisan cat air di atas kertas pada dasarnya tak kalah dengan cat minyak di atas kanvas. Bahkan, kata dia dalam katalog pameran, banyak karya sketsa lukis cat air merupakan dasar dari lahirnya karya lukisan cat minyak di atas kanvas. “Jadi karya dengan medium kertas, sebenarnya lebih spontan dan lebih polos.”


Menurut Oei, salah satu contoh betapa karya seni di atas kertas adalah dasar dari karya besar dapat dilihat pada masterpiece milik Picasso, Guernica. Sebelum melukisnya, Picasso banyak melakukan studi di atas kertas.


Di Galeri Syang, hasil cat air di atas kertas dapat dilihat dari karya old master koleksi Oei. Misalnya lukisan berjudul Balinese Dancer karya Antonio Blanco, In the Bedroom karya Affandi, Karnaval karya S. Sudjojono atau Rome karya Rusli.


Karya mereka bersanding dengan karya seniman saat ini. Semisal, Ku Bentuk Diri atau Kau Buat Diriku karya Ivan Sagita. Karya ini terdiri dari 15 panil yang menggambarkan berbagai tatanan rambut dengan warna-warni bervariasi.


Ada juga karya Dodit Artawan yang banyak bertema tentang minuman. Yakni, Di Bawah Umur 21th atau Wanita Hamil Dilarang Minum, Gol C, Study of Cans #1, dan Study of Cans #2. Lukisan-lukisan itu menggambarkan beragam tutup botol, kaleng minuman, dan botol kaca.


Kurator pameran Wayan Kun Adnyana mengatakan, lukisan cat air telah digunakan manusia sejak lama. Seniman primitif melukis di dinding gua dengan cat air. Pigmen warna saat itu didapat dengan secara manual dari tanah, batu, arang, atau dedaunan. “Pigmen warna ini berkarakter transparan dan tidak terlalu berkilau,” katanya.


Di Indonesia, tutur Kun, hampir semua pelukis ternama pernah menggunakan media cat air. Mereka berhasil menyelami karakter dasar cat air tanpa kehilangan subyek dan representasi visual yang personal.



ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.