TEMPO Interaktif, London - Sarah Ferguson kemana aja ya? Ternyata Duchess of York ini punya kesibukan dalam berbagai program televisi. Baru saja di menjadi tamu dalam acara “The View” di jaringan televisi Amerika ABC, Larry King Live CNN dan menjadi koresponden khusus untuk acara Today di NBC. Namun, dia kini ingin mempunyai program televisi sendiri di Amerika.
"Aku ingin menjadi menunjukkan bahwa aku ada di jalan-jalan," kata Ferguson kepada wartawan saat minum teh sore untuk mempromosikan rilis film pemenang Oscar "The Young Victoria" di Blu-Ray dan DVD."Aku ingin aku berkeliling Amerika tengah," katanya. "Aku ingin pergi dan melihat apa yang dibutuhkan, dan kemudian penonton harus menantang saya ... untuk pergi dan memperbaiki sekolah di Boise atau mencari restoran lain di Allentown."
Ferguson tinggal di Amerika dengan tabungan setelah perceraiannya di tahun 1996 dengan putra Ratu Elizabeth, Pangeran Andrew. Dia memiliki putri Putri Beatrice dan Putri Eugenie. Di Inggris, dia menjadi sasaran empuk tabloid.
"Saya mencintai orang-orang Amerika karena mereka telah menyelamatkan hidup saya. Ketika Inggris melempar saya keluar, orang Amerika memeluk saya dan berkata 'baik-baik saja Fergie, kita akan memiliki anda, kami akan memberikan Anda kesempatan kedua,'" katanya. "Aku sudah tertekan, sepertinya sangat sulit untuk hidup ... aku tidak punya rumah, tapi aku tinggal di sini ... saya No 1 fan, aku cinta orang-orang Amerika."
Setelah membuat debut produksi dengan "The Young Victoria," yang memenangkan Academy Award tahun ini untuk desain kostum, Ferguson mengatakan, dia ingin menindaklanjuti dengan film yang berpusat pada kehidupan suami Ratu Victoria, Pangeran Albert, dan serial televisi sekitar pasangan yang mempunyai sembilan anak itu. "Anda harus menulis bahwa tidak ada seseorang pun mencuri (ide-ide ini)," tambahnya.
Ferguson mengatakan, dia datang dengan ide pembuatan "The Young Victoria" hampir dua dekade lalu. Film ini menceritakan kisah beberapa tahun pertama pemerintahan Ratu Victoria di Inggris, yang dimulai pada tahun 1837 dan berlangsung sampai 1901.
"Saya bertekad (pembuatan) film harus di Inggris dan harus sebagai sejarah yang benar," kata Ferguson, yang juga ikut menulis dua buku tentang perjalanan Ratu Victoria.
REUTERS| NUR HARYANTO