TEMPO Interaktif, Jakarta - Aktris Bella Saphira berharap kekerasan yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja dengan ratusan massa di Tanjung Priok tidak terulang kembali. Ia meminta kedua belah pihak lebih mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Kalau terus-terusan begini, yang rugi kita sendiri. Apa kata negara tetangga kalau sesama saudara terus saja saling berperang dan melukai,” kata lajang berusia 36 tahun itu dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Jumat (16/4).
Pemeran tante dalam film Arisan Brondong ini mengaku merinding saat menyaksikan prilaku anarkistis yang diperagakan Satpol PP dan kebrutalan massa di berbagai televisi dua hari lalu. “Harusnya Satpol PP bisa merangkul dan masyarakat juga jangan sampai terprovokasi. Ini bisa diselesaikan dengan jalan diplomasi,” tutur Bella.
Menurut Bella, yang terjadi di Priok bukan sekedar perkara menggusur makam biasa. “Di sana, ada makam (Habib Hasan al-Haddad) yang dikeramatkan masyarakat sekitar sejak zaman si Pitung,” terang wanita kelahiran Magelang, 6 Agustus 1973 ini.
Berkaca pada situasi itu, Bella jadi cemburu dengan negara tetangga yang pernah disinggahi, seperti Malaysia atau Singapura. Dua negara tetangga itu dinilai mantan pacar Adji Massaid itu relatif mampu menciptakan ketentraman buat rakyatnya. “Aku jadi malu dengan mereka. Mereka bakal bilang gampang banget menghancurkan Indonesia,” ungkap Bella.
MUSTHOLIH