TEMPO Interaktif, Jakarta - Nadine Chandrawinata memiliki pengalaman yang menarik dan tak terlupakan ketika dirinya melakukan perjalanan bersama sembilan teman lainnya ke India.
Dirinya sempat kehabisan uang yang memaksanya tidur di bandara Calcutta, India. "Kejadiannya untung pas mau pulang, jadi kita tidur di bandara deh karena nggak ada pilihan lain," ungkapnya dalam peluncuran buku Eyewitness Travel Top 10, di Budha Bar, Jumat (16/4).
Nadine bercerita, saat dirinya tertidur pulas, tiba-tiba ada suara yang membuatnya terbangun. Ternyata suara itu adalah semprotan nyamuk petugas bandara. "Kagetlah, lagi tidur enak-enak eh ada semprotan nyamuk itu, jadi bangun deh dan nggak melanjutkan tidur lagi. Malah kita ngobrol saja satu sama lain," papar mantan Putri Indonesia tahun 2005 ini.
Lalu bagaimana cara Nadine kembali ke Indonesia? Dengan tersenyum dara yang memiliki hobi diving ini menjawab, "Aku telepon papa dan minta dikirimkan uang, padahal itu kan konsepnya backpacker yang artinya meminimalkan setiap pengeluaran yang ada, tapi yang ada kita malah nombok," tukasnya dengan tertawa.
Perjalanan yang dilakukan dari tanggal 14 Maret sampai 9 April yang lalu ini dilakukan Nadine dalam rangka menyalurkan hobinya untuk berkeliling dunia dengan sistem backpacker.
"Aku kan seringnya kalau traveling sama temen-teman. Itu yang direncanakan dan dengan membawa uang yang lebih. Tapi dengan konsep backpacker ini aku sama teman-teman melakukan perjalanan keliling dunia dengan uang yang seadanya saja. Ini kan awal ya, kita coba-coba, eh tahunya malah seperti itu ceritanya," ujar kakak kandung Marcel dan Mischa Chandrawinata tersebut.
Selain untuk mengelilingi dunia dengan konsep backpacker, perjalanannya itu juga akan dibuat film semi dokumentasi. Bersama Ranggaini (salah satu pemeran film Merah Putih 1), Nadine akan menuntaskan keinginannya itu.
"Jadi di sana kamera itu on terus untuk mengabadikan apa saja yang kita lakukan di sana. Filmnya sudah hampir mau jadi, paling tiga bulan lagi aku dan Ranggaini mau ke Gunung Merapi untuk menuntaskannya. Jadi nanti filmnya finishing-nya di sana," kata dara kelahiran Hannover 8 Mei 1984 ini.
Film yang diberi judul Sagarmata itu diambil dari bahasa Sansekerta. "Ceritanya adalah dua orang backpacker sejati yang akan mewujudkan impiannya untuk menaklukan dunia. Film ini tanpa skenario dan tanpa diedit," imbuhnya.
Kendati telah memiliki pengalaman buruk, Nadine merasa tak kapok untuk kembali melakukan perjalanan dengan konsep backpacker ini.
"Seru ya, jadi kita punya cerita yang bisa kita bagi sama orang-orang sekeliling kita. Malahan dalam waktu dekat aku ada rencana untuk menjelajahi negara lain, mungkin ke Amerika kali yah. Aku juga akan menularkan kebiasaan ini sama kedua adik aku. Karena ini bagus untuk melatih kemandirian bagi keduanya," tutup dara pemeran film Realita, Cinta dan Rock n Roll ini.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI