Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sang Penakluk Naga  

image-gnews
How To Train Your Dragon
How To Train Your Dragon
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta

***

 

Judul: How to Train Your Dragon

Genre: Animasi

Sutradara: Dean DeBlois dan Chris Sanders

Pengisi Suara: Jay Baruchel, Gerard Butler, Craig Ferguson, America Ferrera

Produksi: DreamWorks

 

***

 

“Aku hanya ingin menjadi bagian dari kalian,” begitulah hasrat yang menggebu dari seorang anak kepala suku Viking. Hiccup--sang anak kepala suku--ingin menjadi seorang Viking yang legendaris: berpostur kuat dan tangguh bertempur.

 

Boleh jadi, hasrat Hiccup hanya sebatas impian, mengingat tubuhnya yang kurus dan tak punya naluri membunuh. Hiccup pun kemudian menjadi “orang buangan” dalam komunitas sukunya sendiri.

 

Ketika para Viking berlomba membunuh naga, yang dianggap sebagai hama, Hiccup hanya mendapat tugas mengasah pedang dan membuat roti. “Jika kau keluar, kau hanya membuat kacau dan bisa terbunuh,” kata kepala suku Stoick, yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

 

Kata-kata sang ayah yang bernada menghardik itu membuat pedalaman batin Hiccup gundah. “Aku harus bagaimana, menjadi diriku sendiri atau berusaha menjadi bagian dari sukuku?” ujarnya membatin.

 

Lalu Hiccup pun nekat menjadi seorang Viking. Diam-diam ia mencoba memburu Night Furry, naga yang paling ditakuti. Sosoknya bagai hantu dan semburan apinya bak nuklir. Naga jenis itu diyakini sebagai titisan dewa kematian.

 

Suatu malam Hiccup berhasil menangkap naga yang menjadi momok itu tanpa disengaja. Tapi Hiccup tak kuasa membunuhnya. “Aku mungkin memang bukan Viking,” katanya masygul. Dia hanya mampu menjinakkan tapi tak sanggup membunuh sang naga.

 

Dalam film How to Train Your Dragon, Hiccup mendeklarasikan dirinya sebagai pakar penjinak naga. Night Furry pun ditundukkannya. Uniknya, naga hitam itu ternyata tak punya taring alias toothless. Hanya, kemahirannya itu justru bertolak belakang dengan kebiasaan sukunya. Hiccup khawatir ia makin disingkirkan.

 

How to Train Your Dragon, film animasi produksi DreamWorks, boleh dibilang lebih menarik dibanding film tandingannya, Clash of the Titans, yang ditayangkan bersamaan. Paling tidak, dari segi cerita dan penggarapan visualnya, film besutan sutradara Dean DeBlois dan Chris Sanders itu lebih menarik: bisa menghadirkan sensasi imajinasi baru tentang naga dengan sangat apik.

 

Sejak Avatar menjadi inspirasi di Hollywood, banyak sineas mencoba mencari celah yang bisa dikembangkan. Masih ingatkah pada Jake Sully, yang mampu menunggangi naga tertinggi di negeri Pandora. Kini ada Hiccup, yang berhasil menjinakkan Night Furry.

 

Dalam film ini, imajinasi memang tak perlu permisi. Bayangkan ketika hewan ganas itu sebenarnya berperilaku bak kucing piaraan. Senang makan ikan, dibelai, geli dengan alang-alang, dan setia. Keberhasilan Hiccup itu pun bukan akhir dari cerita. Ancaman yang lebih dahsyat justru menunggu untuk dibangunkan, saat sang ayah dan seluruh warga Viking berburu sarang naga untuk memusnahkan seluruh keturunan hewan mitos ini.

 

Meski belum mampu mengalahkan versi tiga dimensi Avatar, film ini tetap menarik untuk ditonton. Sebab, film yang hingga kini telah meraup pundi sekitar US$ 105 juta itu masih berada di peringkat lumayan, yakni urutan ke-13. Tapi untuk film yang berkisah tentang naga, film ini menduduki urutan pertama, mengalahkan Eragon, Dragon Heart, atau Dungeons and Dragons.

 

 

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.