Sejumlah musisi dipastikan bakal mendukung konser ini, di antaranya Desy Agustina, Krisna Setiawan, Dyfan Alvin, Rio Kurniawan, Yerry Adam dan Tomothy Putra, gitaris berusia 17 tahun. Menurut Dessy, Jazz Legacy merupakan reinkarnasi dari Jazz Night yang pernah ditampilkan Chen dan Gunawan di Gedung Cak Durasim Surabaya pada Desember 2008 dan Gramedia Expo pada Maret 2009.
Dua pergelaran konser itu diadakan setelah Yason kembali dari menimba ilmu jazz di Capilano College, Vancouver, Kanada. Ketika itu Benny Chan bertindak sebagai pemukul drum. "Di dua konser itu apresiasi penikmat jazz cukup bagus, dihadiri tak kurang dari 750 penonton," kata Desy.
Sukses itulah, kata Desy, yang mendorong Yason dan Benny menggelar konser malam ini. Desy menambahkan,konser yang bakal dimulai pukul 19.00 WIB itu bertujuan mengembalikan Surabaya sebagai barometer musik jazz, sebelum musik jazz berkembang di Jakarta dan kota-kota lainnya. Bahkan, kata Desy, beberapa catatan mengatakan bahwa Surabaya adalah kota pertama jazz masuk ke Indonesia yang dibawa oleh angkatan laut sekutu sebelum Perang Dunia I.
Sayangnya, saat ini Surabaya tertinggal jauh oleh kota-kota lainnya yang telah memiliki Festival Jazz yang digelar secara konsisten. "Mengacu kepada hal tersebut maka Chen & Gunawan Project, ingin mengembalikan reputasi Surabaya sebagai barometer musik jazz Indonesia sebagai sebuah kebanggaan," ujar Desy.
(KUKUH S WIBOWO)