TEMPO Interaktif, London - Vokalis Sex Pistols John Lydon mengucapkan belasungkawa terhadap wafatnya mantan manajer Sex Pistols Malcolm McLaren. Penyanyi yang sempat memakai nama Johnny Rotten tersebut mengaku akan merindukan McLaren.
Dalam pernyataan yang disiarkan NME, Lydon mengatakan sosok McLaren bakal dirindukan karena selalu menghibur. “Bagi saya, Malc selalu menghibur dan saya harap Anda semua mengenang itu,” ujar dia. “Dia adalah seorang penghibur dan saya akan merindukannya, begitu juga Anda.”
McLaren mengembuskan napas terakhirnya pada usia 64 tahun di New York, Kamis pagi waktu setempat. Ia diduga menderita kanker.
McLaren dikenal sebagai manajer Sex Pistols. Ia mengorbitkan Sex Pistols lewat single God Save The Queen pada 1977.
Lahir pada 1946, McLaren merupakan anak dari prajurit pembangkang, Pete McLaren. Malcolm dibesarkan neneknya di Stoke Newington. Ia meninggalkan rumah ketika remaja. McLaren sempat makan bangku kuliah di beberapa jurusan seni, namun tidak pernah selesai. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah pada 1971.
Pada tahun itu pula ia membuka toko baju dan label dengan Vivienne Westwood di King’s Road di London.
Toko tersebut ia beri nama Let It Rock. Pada 1975, toko tersebut berubah nama menjadi SEX. Ia pun menjadi pengusaha sukses.
McLaren dan Westwood memiliki anak bernama Joseph Corre yang merupakan pendiri toko pakaian dalam merek Agent Provocateur.
McLaren bertemu John Lydon pada 1975. Saat pertama kali bertemu, Lydon berambut hijau dengan mengenakan kaus Pink Floyd dengan tulisan “I Hate” atau “Saya Benci”. McLaren tertarik dengan penampilan Lydon. Lydon sendiri akhirnya menjadi Johnny Rotten dan membentuk Sex Pistols.
NME| KODRAT SETIAWAN