Bebek Belur
Genre: Drama Komedi
Surtradara: Adrianto Sinaga
Pemain: Mario Irwinsyah, Rini yulianti, Toro Margens, Slamet Rahadjo, Didi Petet, Ida Kususmah, Rima Melati, Valentino, Trio Bajaj, Thesa Kaunang, Ully Artha
***
Rambut hitam lurus tergerai panjang. Wajah ayu dan bersahaja. Siapa yang tak kepincut oleh kecantikan Sari (Rini Yulianti), gadis santun asal desa Cibulu. Si tua bangka Toro saja sampai tak mengedipkan mata, hingga hasratnya pun tak terbendung untuk menjadikan Sari istri keduanya.
Berbeda dengan Dadang (Mario Irwinsyah). Ia memiliki kebanggaan tersendiri karena mampu menaklukkan hati Sari, sang kembang desa. Meski sang sarjana belum mampu menunjukkan kemapanan di depan keluarga Sari, Dadang tak patah arang.
Namun cerita cinta Dadang-Sari tak seindah yang mereka bayngkan. Ibu Sari (Ully Artha) memandang cinta dari kacamata harta. Ia justru lebih berpihak pada Toro, juragan asal desa Cibebek yang mengaku bernama Sugi. Setelah televisi layar datar dan sebuah rumah dihadiahkan sebagai mas kawin, lampu hijau dari orang tua Sari pun menyala. Dan kisah cinta Dadang-Sari terancam kandas.
Sebuah dilema cinta dalam film Bebek Belur menghadirkan sepenggal kisah drama percintaan yang dibalut komedi. Film besutan sutradara Adrianto Sinaga tersebut menyajikan konsep unik dengan menghadirkan deretan pemain lawas yang ramai menjadi pemanis.
Hal serupa memang bukan pertama kalinya hadir di Bebek Belur. Sebuah film drama percintaan berjudul JINX pernah mengusung konsep serupa. Dalam film itu, dua pemain muda yang kisah cintanya hampir kandas karena harta pun melibatkan banyak pemain lawas seperti Ray Sahetapi dan Him Damsyik yang ikut terkena sial.
Namun, Bebek Belur tampaknya lebih jitu mengemas konflik dengan lebih rapih. Kisah-kisah para pemain lain justru bisa menghidupkan cerita. Kehadiran keluarga pak Slamet (Slamet Rahadjo) yang disegani warga Cibebek, Pak Didi (Didi Petet) yang selalu sibuk dengan bebeknya, trio Bajaj yang mengasuh siaran radio lokal bernama Cuci Darah (Curhat Cinta Lewat Udara), dan Valen si kurir yang doyan ngobyek. Kelucuan pun muncul kala grup band Gigi hadir sebagai anak band cupu bernama Gusi, yang hendak ikut festival musik yang digelar Pak Sam Bimbo.
Para pemain terlihat lebih total memerankan tokohnya masing-masing. Kehebatan kting para pemain lawas cukup ampuh menutupi akting Dadang dan Sari yang masih alakadarnya. Belum lagi, karakter tokoh-tokoh tersebut memang sudah terbentuk sebelumnya lewat sebuah iklan sepeda motor, yang menjadi bakal ide pembuatan Bebek Belur. "Film ini memang berawal dari ide iklan tersebut," ujar sutradara Adrianto Sinaga.
Kuatnya tangan sang sponsor memang kerap menjadi bumerang bagi sang sineas. Meski Adrianto mengaku tak tegas mengumbar merek dalam adegan, banyak artistik motor berseliweran di banyak pengambilan gambar. Apalagi ketika membandingkan sepeda motor mulus milik Dadang yang parkir di depan rumah tuanya yang reot. Visualisasi ini justru bersebrangan.
AGUSLIA HIDAYAH