Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antara Seni dan Pengalaman Religius

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Galeri Elcanna di Jalan Pakubuwono VI No. 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggelar pameran bersama bertajuk Pseudo Agony. Pameran yang berlangsung sejak 31 Maret hingga 16 April mendatang itu digelar dalam rangka menyambut Paskah.


Dalam katalog pameran, Stanislaus Yangni mengatakan, peristiwa Paskah adalah salah satu hal yang paling kaya digarap, bahkan sampai sekarang. Tak sedikit seniman yang menciptakan karya karena terinspirasi kisah Paskah. “Kalau mau dikaitkan dengan pengalaman religius, rangkaian peristiwa itu bercerita banyak,” kata Yangni.


Sepintas, dalam pameran ini kita bisa menemukan figur Yesus, simbol duri, salib gereja, dan beberapa cerita Alkitab yang diartikulasikan ulang oleh para seniman. Dalam pameran ini muncul juga beberapa karya yang mengangkat tema keseharian yang berkaitan dengan pengalaman religius.


Tema-tema tersebut kemudian digarap secara berbeda oleh para perupa, antara lain, Heru’Dodot’ Widodo, Sigit Santoso, Susilo budi Purwanto, Edi Sunaryo, Endro, Teguh Ostenrik, Dwi Martono, Fx.Lucky, Titoes Libert, S.Teddy, Benk Bambang Pramudyanto, Tohjaya Tono, dan Eddy Purwantoro.


Ambil contoh Dwi Martono dalam karyanya bertajuk The Good Samaritan (2009). Karya itu bercerita tentang pengalaman kejatuhan, kekosongan, kesendirian, kesepian, dan ketakutan. Pengalamannya itu merupakan hasil pembacaannya terhadap salah satu ayat yang terdapat dalam Alkitab. Latar belakang dan figurnya senada, warnaya monokrom bernuansa merah-coklat tanah, gelap, redup, sendu, sunyi serta ditambah dengan kekuatan tekstur dan garis yang tergambar di sana.


Berbeda dengan Dwi Martono, yang memilki kekuatan pada figur-figur anonim, Benk Bambang Pramudyanto juga menggarap figur namun tak anonim, Jika kekuatan figur Dwi terletak pada garis ekspresifnya, maka Benk membangun figur melalui narasi-narasi, semacam “figuran” atau figur-figur lain yang hadir memenuhi latar belakang kanvasnya.


Dalam lukisan Benk, elemen lain yang membangun figur adalah teks, yang diistilahkan Benk sebagai ”elemen artistik”. Bagi Benk, teks ini penting. Selain sebagai pendamping, juga penegas identitas figur utama. “Karya saya itu semacam pembacaan ulang saya terhadap mereka.” kata Benk.


Karena itu, figur close-up Benk, Ibu Teresa dalam Dedikasi Hidup (2009), membutuhkan sesuatu yang lain untuk menghidupkannya. Dengan teknik komputer, maka hadirlah di belakang sosok Ibu Teresa, bapak berkacamata yang merupakan trademark rumah makan cepat saji KFC, seorang anak berkulit hitam, garpu, cap tangan, mie, dan tulisan “LOVE”.


Menurut Yangni, Agony sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang artinya pergulatan di batas-batas kemanusiaan (pengalaman manusia di ambang kemanusiaannya). Di sana manusia berhadapan dengan dirinya, bertanya mengenai nasibnya, asal dan tujuan hidupnya.


Manusia berhadapan dengan kenyataan kematian, suatu kondisi yang tak terelakan. Agony adalah simbol dari keterbatasan manusia dan keinginan manusia untuk menjadi “yang abadi”(keyakinan terhadap adanya “dunia lain”, kehidupan lain setelah kematian). “Dalam Agony terkandung perasaan semacam shock, kekagetan, keheranan, kekaguman, depresi, dan kecemasan yang sangat dalam” kata Yangni


Melalui pameran ini Yangni berharap, Paskah mampu menjadi lebih dari sekadar suatu peristiwa yang melahirkan simbol-simbol Kristiani, melainkan sebagai seni yang menginspirasi kita untuk bisa kreatif dalam ruang kosong.


“Salib atau simbol apapun dalam Paskah, hanya bisa menjadi bahasa pembebasan, asalkan kita berani bereksperimen untuk melahirkan bahasa dan nilai bagi diri sendiri,” ujar Yangni.



HERRY FITRIADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.