Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merespons Ruang dengan Efek Tiga Dimensi Semu  

image-gnews
Pameran Kokok P. Sancoko di Kedai Kebun Forum, Tirtodipuran, Yogyakarta. Tempo/Arif WIbowo
Pameran Kokok P. Sancoko di Kedai Kebun Forum, Tirtodipuran, Yogyakarta. Tempo/Arif WIbowo
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Dinding putih ruang pameran Kedai Kebun Forum di Jalan Tirtodipuran No. 3, Yogyakarta, dipenuhi garis-garis dari pensil yang membentuk bidang bujur sangkar kecil-kecil. Lalu, bayangan yang membentuk sosok manusia seperti “membelok” antara lantai dan dinding. Juga bayangan satu set meja-kursi. Semuanya berwarna putih dipenuhi garis-garis pensil yang membentuk bidang kotak-kotak.


Di beberapa titik lantai ruang pamer diletakkan trap-trap kayu dengan jarak dan ketinggian tertentu. Di atas tangga kayu inilah pengunjung bisa menikmati karya Kokok P. Sancoko, 36 tahun, dalam pameran bertajuk Myth, sepanjang 7-30 April ini.


Dari atas tangga itu pula pengunjung memperoleh “keajaiban”, karena bayangan orang dan benda yang pada awalnya dua dimensi itu tiba-tiba berubah bentuk menjadi tiga dimensi. “Inilah yang disebut sebagai optical art,” kata Kokok saat ditemui di ruang pamer, Rabu (7/4).


Perupa, yang pernah menjadi mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta angkatan 1992 ini, tak perlu repot-repot mencari model untuk karyanya. Sebab, bayangan orang pada karyanya itu tak lain adalah Agung Kurniawan, Neni, dan Imelda. Mereka adalah pemilik dan pengelola Kedai Kebun Forum. Agung dalam posisi jongkok, Neni dalam posisi berdiri sembari memegang rokok, dan Imelda dalam posisi melangkah.


Menurut Agung Kurniawan, materi pameran ini merupakan corak baru karya Kokok. Selama ini, Kokok memang senang mengeksplorasi grids (garis kotak-kotak) untuk karya dua dimensinya. “Kali ini Kokok saya tantang untuk melakukan pendekatan baru, dari karya dua dimensi menjadi tiga dimensi, meski tetap menggunakan grids yang sudah diakrabinya,” ujar Agung.


Agung menyatakan, hasil akhir karya Kokok bisa disebut sebagai site specific instalation atau karya dua dimensional yang merespons ruang. Hasilnya adalah efek tiga dimensional dari materi dua dimensional, atau yang kemudian disebut sebagai “efek tiga dimensional semu”.


“Efek itu akan didapat jika karya itu dilihat dari jarak dan ketinggian tertentu. Atau, bisa juga efek itu muncul melalui bidikan lensa kamera,” Agung menjelaskan.


Garis kotak-kotak pada tembok ruang pamer maupun pada bayangan orang dan benda, memiliki dua fungsi. Pertama, berfungsi ilusif serta matematis dan logis. Menurut Kokok, garis kotak-kotak di dinding ibarat layar atau memberi ilusi ada sebuah ruang di belakangnya. “Itu artinya, karya ini sebenarnya bisa diletakkan di mana saja, tidak harus di ruangan,” katanya.


Pameran ini juga menghadirkan karya Dedi D. Hermawan, 32 tahun, mahasiswa IKP Bandung, Jawa Barat, angkatan 1996 yang tak pernah menyelesaikan kuliahnya. Sementara Kokok menghadirkan sosok bayangan manusia dan benda, Dedi mengusung karya riil tiga dimensional berupa dua keping kayu yang membentuk sebuah buku.


Buku pertama berisi drawing sesosok perempuan yang sedang duduk. Buku kedua, berisi topeng wajah manusia. Adapun buku ketiga berisi drawing “Superhand” karya Leonardo da Vinci. Ketiga “buku” itu diletakkan di atas kotak-kotak kayu berwarna putih yang dipenuhi garis kotak-kotak. “Sama seperti Kokok, karya-karya ini juga merespons ruang,” ujar Dedi.



HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.