Bebek Belur berkisah tentang percintaan sepasang muda-mudi, Dadang (Mario Irwinsyah) dan Sari (Rini Yulianti) di desa Cibulu. Kisah cinta mereka terancam kandas oleh kehadiran pria berumur dan telah berisitri Toro, yang kepincut kecantikan Sari saat berpapasan di tepi jalan. Toro, orang penting asal desa Cibebek itu, hendak menjadikan sang kembang desa, Sari, sebagai istri kedua.
Penggalan kisah yang hadir dalam film ini memang sudah tak asing lagi. Sebab, kisah-kisah tersebut telah lebih dulu dikenal dari sebuah iklan sepeda motor, Yamaha. Meski diadaptasi dari cerita iklan, sosok Komeng, yang menjadi ikon iklan itu, tampak absen dari film ini.
“Komeng memang jadi ikon, tapi karena bentrok jadwal syuting, jadi Komeng tak bisa ikut,” ujar Adrianto dalam jumpa wartawan di Jakarta, Selasa malam lalu.
Benang merah film karya Adrianto ini memang klise. Tapi Adrianto mencari cara ekstra untuk membalut kisah utama yang sederhana tersebut. Kehadiran para pemeran pembantu yang punya kisah tersendiri, dan kemudian pada akhirnya bertemu, mampu mencairkan kisah.
Adrianto menampilkan Valen (si kurir trio Bajaj yang doyan nongkrong di stasiun radio lokal), Pak Slamet yang disegani warga Cibebek, Pak Didi sang juragan bebek, atau Koh Fredi si bos toko elektronik. Munculnya kisah hidup mereka menjadi cerita film itu lebih menarik dan jenaka.
AGUSLIA HIDAYAH