TEMPO Interaktif, Peru - Situs arkeologi paling terkenal di Peru, Machu Picchu, akan dibuka kembali setelah setelah ditutup selama dua bulan. Machu Picchu merupakan peninggalan suku Inca Indian kuno di wilayah Cuzco yang paling banyak dikunjungi orang di Amerika Latin. Akibat hujan deras dan longsor akhir Januari lalu, jalur kereta api ke lokasi peninggalan budaya dari abad 15 itu tertutup.
Pemerintah Peru pun secepat mungkin memperbaiki jalur rel kereta yang rusak . Jalur kereta yang menghubungkan lokasi situs ke berbagai penjuru Peru lainnya itu diperbaiki dengan proyek kilat , sesuatu yang sebelumnya jarang dilakukan di negeri itu.
"Insiden jaringan kereta api ke Machu Picchu ini jelas berdampak besar untuk kami, angka penjualan kami turun 50 persen," kata Bernard Schleien, direktur agen perjalanan Latin America For Less. PenutupanMachu Pichu membuat Peru kehilangan pendapatan US$ 1 juta dari hasil turisme. Maklum, sembilan puluh persen pendapatan Peru di bidang pariwisata berasal dari wilayah Cuzco itu.
Penutupan Machu Picchu selama dua bulan berarti hilangnya prospek kunjungan 60.000 wisatawan.
Kamar dagang dan industri setempat menyatakan warga di ibukota wilayah Cuzco bekerja langsung atau tak langsung dalam bidang pariwisata.Pembukaan kembali Machu Picchu sangat penting, bukan cuma untuk perekonomian Peru, tetapi juga untuk citra negara itu di dunia.
Nunuy Nurhayati- BBC