Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebanyak 30 dari 160 Relief Borobudur Terkuak Asal Usulnya

image-gnews
Relief di Candi Borobudur.(TEMPO/NURDIN KALIM)
Relief di Candi Borobudur.(TEMPO/NURDIN KALIM)
Iklan
TEMPO Interaktif, Magelang - Sejak ditemukan oleh Thomas Stanford Raffles sekitar dua abad silam, hingga kini para ahli belum dapat mengungkap sepenuhnya asal gambar yang terukir di relief candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

 

Guru Besar Fakultas Ilmu Antropologi Universitas Indonesia Profesor Nurhadi Magetsari mengatakan, dari 160 panil relief yang ada di bagian kaki candi, hanya 30 relief yang telah terpecahkan asal-muasalnya. “Sisanya belum tahu, diambil dari mana,” kata Nurhadi dalam sebuah acara di Candi Borobudur, pada Jumat siang tadi.

 

Menurut Nurhadi, cerita pada 30 panil relief itu diambil dari Sutra, kitab suci agama Buddha dari aliran Mahayana. Selebihnya, para ahli belum menemukan dari mana cerita yang terpahat di panil relief sisanya.

 

Belum terpecahkannya gambar di 130 panil relief itu, tutur Nurhadi, justru dapat diperoleh gambaran kelengkapan literatur yang dimiliki para Bhiksu saat Borobudur dibangun pada 12 abad silam.

 

Nurhadi menggambarkan, ada tiga aliran dalam agama Buddha yang berkembang saat ini. Aliran Theravada, Mahayana, dan Tantrayana. Masing-masing aliran ini memiliki kitab rujukan.

 

Sekitar 12 abad silam, saat Borobudur dibangun, Nurhadi memperkirakan kitab dan literatur rujukan yang dipelajari umat Budha tentu banyak sekali jumlahnya. Sehingga para Bhiksu memiliki sumber cerita yang kaya untuk dipahatkan di panil relief. Kitab dan rujukan inilah yang hingga kini belum dapat dicocokan dengan seluruh panil di kaki candi.

 

Nurhadi menyatakan, meski kajian tentang Borobudur telah dilakukan sejak 100 tahun lalu, belum semua bisa dituntaskan. Sehingga, bagi dia, Borobudur tetap menarik secara akademis. “(Borobudur) seperti Universitas, sumber kajian akademis,” katanya.

 

Balai Konservasi Peninggalan Borobudur mencatat ada 1.460 panil relief di candi Borobudur. Sebanyak 160 di antaranya berada di kaki candi dan disebut dengan relief Karmawibangga. Saat ini, relief itu telah tertutup batu candi.

 

Adapun sisanya, sebanyak 1.300 merupakan relief Jataka, Lalitavistara, Avadana dan Gandawyuha. Relief-relief tersebut berada di bagian atas relief Karmawibangga.

 

Kepala Balai Konservasi Marsis Sutopo mengatakan, candi Borobudur dibangun dalam empat tahap, mulai tahapan bangunan bertingkat atau berundak, pembangunan stupa utama, pemasangan stupa lebih kecil di sekelilingnya dan relief, serta yang terakhir penyempurnaan. “Borobudur itu dibangun di atas sebuah bukit dan tanah urug,” ujar Marsis menjelaskan.

 

Menurut Marsis, penutupan relief Karmawibangga dilakukan pada tahap keempat pembangunan candi dan berfungsi sebagai pengikat struktur bangunan candi agar tak berubah.

 

 

Anang Zakaria

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10