TEMPO Interaktif, Oslo - Sementara banyak orang bermimpi untuk menjadi seorang bintang rock, gitaris Pearl Jam Stone Gossard mengatakan dia sedang mencoba untuk menjadi lebih dari seorang pengusaha untuk membantu memperlambat perubahan iklim.
Band Amerika Serikat, yang telah menjual 60 juta album sejak 1991, mengatakan hari Senin, bahwa dia telah menginvestasikan $ 210.000 untuk menanam pohon di Washington untuk menyerap sekitar 7.000 ton karbon dioksida.
"Pearl Jam adalah sebuah band tapi kita juga bisnis," kata Gossard, gitaris dan salah satu pendirinya Pearl Jam. "Kami melihat diri kami sebagai pengusaha Washington, pengusaha regional yang mengakui jejak karbon dan berharap untuk menginspirasi bisnis lainnya."
Banyak musisi terkemuka telah berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko perubahan iklim, sering dengan menanam pohon, dan telah memuncak pada konser "Live Earth" pada bulan Juli 2007 di tujuh benua.
Tapi Gossard, 43 tahun, mengatakan bahwa selebriti hanya bisa mendorong inspirasi ini dalam jangka pendek. "Gagasan seorang selebriti yang fantastis dalam hal meningkatkan kesadaran untuk satu hari atau satu minggu, padahal diperlukan kebijakan bisnis secara konsisten dalam jangka panjang," katanya.
Dia mengatakan ada argumen bisnis yang bagus untuk iklim investasi --walaupun jajak pendapat di Amerika Serikat menunjukkan berkurangnya kepercayaan bahwa umat manusia menyebabkan pemanasan global. Undang-undang pembatasan Karbon ini terhenti di Senat Amerika.
"Itu bisa dilakukan. Ini tidak akan membunuh perusahaan Anda dan jika hal itu akan meningkatkan kemampuan perusahaan Anda untuk menjual apa pun dengan menjadi pelayan yang baik di bumi," katanya.
Gossard mengatakan bahwa investasi Pearl Jam bertujuan untuk mengimbangi karbon penggunaan bahan bakar fosil terkait dengan kapal, truk, pesawat, hotel serta emisi yang diperkirakan digunakan 480.000 penggemar dalam perjalananannya menuju dan dari konser di tahun 2009.
Pearl Jam, salah satu band papan atas yang mendapat penghargaan termasuk Grammy untuk "Spin the Black Circle," akan menanam ribuan pohon dan mengembalikan 33 hektar hutan perkotaan di Seattle, Kent, Kirkland dan Redmond.
"Ini akan menyimpan karbon Pearl Jam, membuat kota-kota lebih enak didiami dan menunjukkan warga bagaimana menjadi pelayan yang baik," kata Gene Duvernoy, kepala Conservancy Tanah Cascade mengelola proyek.
Pearl Jam sebelumnya menginvestasikan $ 150.000 sejak tahun 2003 dalam pengukuran iklim. Di antara band-band lainnya, Rolling Stones menambahkan sekitar 27 sen untuk harga tiket turnya pada tahun 2003 untuk membantu menanam pohon dan menunjukkan bahwa "rock and roll bukan bahan bakar."
REUTERS| NUR HARYANTO