Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meretas Komik

image-gnews
Karya Surya Wirawan
Karya Surya Wirawan "Mbendol Mburi"(kiri) dan Popok Tri Wahyudi "The Stentorian Vo Ice"(kanan) di Pameran Komik The Comical Brothers di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO Interaktif,  Sebuah perbincangan antara Ki Semar, Gareng, dan Petruk tergambar dalam lukisan itu. Para punakawan, tokoh pewayangan yang menjadi simbol rakyat kebanyakan, itu tengah asyik berbincang tentang kondisi negara dengan penuh guyon.

"Whealah, sing bener durung mesthi pener (Wah, yang benar belum tentu tepat)," kata Ki Semar dalam balon percakapannya melihat kota. Lalu Petruk berbisik kepada Gareng, "Romo kuru mikir negoro (Bapak kurus karena memikirkan negara)." Dengan serta-merta, Gareng menyambut, "Ati-ati sing comment (Hati-hati kalau berkomentar)," ujarnya sambil menggenggam ponsel pintarnya yang terhubung dengan situs jejaring sosial.
Memang Ki Semar, yang aslinya berperawakan besar, oleh Dani A. Yunarto digambarkan sangat kurus. Hingga perutnya yang membuncit, disisakan kulit yang menggelambir di kanan-kiri. Sebuah paradoks ketika punakawan dihadirkan untuk membaca zaman yang serba modern.

Ki Semar Prihatin, begitulah Dani memberi judul lukisan komiknya tersebut. Lukisan Dani itu adalah salah satu karya yang disuguhkan dalam pameran bertajuk "The Comical Brothers" di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran yang diikuti 22 perupa dan komikus itu digelar sejak 22 Maret lalu hingga besok.

Menurut kurator Bambang Toko Witjaksono, ide pameran ini memang ingin menunjukkan bagaimana perkembangan komik, yang selama ini bersinggungan dengan wilayah seni rupa. "Saat ini muncul tren lukisan yang disebut lukisan komikal," kata Bambang. "Padahal itu sebenarnya lukisan-lukisan naratif."

Istilah lukisan komikal, tutur Bambang, muncul pada sekitar 2006. Secara penyebutan memang baru, tapi sebetulnya gejala ini sudah ada pada awal 2000-an. Pernah pada tahun itu komikus sekaligus seniman Nano Warsono menuliskan kegelisahannya atas munculnya seniman yang melukis dengan gaya komikal ini. "Saat itu Nano mempertanyakan apakah lukisan naratif ini merupakan modifikasi komik menjadi fine art," dia menjelaskan.

Salah satu karya Nano yang disajikan dalam pameran itu adalah No Fair. Bentuknya bukan lukisan komikal, melainkan instalasi komikal. Di sana terlihat anak perempuan yang menangis meski telah mendapatkan daging bagiannya. Tak begitu dengan anak lelaki di sampingnya, yang mendapat bagian lebih banyak. Rupanya anak perempuan itu menangisi ketidakadilan di sini.

Ada lagi karya Ismail Sukribo. Ia menampilkan sederet cerita "Sukribo", yang rutin dimuat di harian Kompas edisi Minggu. Ceritanya menggelitik, menangkap fenomena keseharian. Dipenuhi sentilan-sentilan yang kadang sentimentil, ringan, kocak, bahkan bodoh. Saijah dan Kerbaunya adalah salah satu lukisan tanpa balon kata, namun cukup kuat membawa pesan. Menangkap kejadian demonstrasi dengan membawa kerbau akhir-akhir ini.

Karya Surya Wirawan, Super Ndobos, menyajikan sederet gambar komik dalam empat kisah yang terpisah: Digoda Mau Dong, Ampas, Anti Suap, dan Tanam Padi Tumbuh Gedung. Cerita yang disampaikan Surya sangat ringan namun mengkritik apa yang telah dilakukan pemerintah di negeri sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, karya Ugo Untoro dengan lukisan realisnya yang menggambarkan seorang dewa yang luput menyelamatkan manusia. Hingga manusia itu terjatuh dan akhirnya menemui ajalnya.
Boleh dibilang, karya-karya yang muncul dalam pameran The Comical Brothers sangat menarik. Karya-karya tersebut juga menunjukkan kebangkitan komik nasional, yang perkembangannya sempat mengalami pasang-surut.

Sepanjang 1960-1970-an, komik kita pernah ramai sekali. Menginjak 1980-an, komik sempat menghilang. Menurut Bambang, sebetulnya muncul lagi pada awal 1990, meski tak berumur panjang. Saat itu muncul Caroq. Ada juga Kapten Bandung  dan Awatar Comics, yang lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 1995. Isinya cenderung mirip komik yang laris waktu itu, jagoan gaya Amerika atau kisah kehidupan gaya komik Jepang.

Pada 1990-an, komik indie mulai muncul di Yogyakarta. Awalnya adalah Pure Black Comic, yang dipelopori oleh Sapto Raharjo. Lalu pada 1994 ada Core Comic, yang menjelma menjadi Apotik Komik oleh Samuel Indratama, Arie Dyanto, Popok Triwahyudi, dan Bambang Toko. Saat itu juga muncul Taring Padi dengan media propaganda yang menyertakan komikal di dalamnya.

Memasuki 2000, Eko Nugroho muncul dengan Daging Tumbuh-nya. Ia mempengaruhi geng-geng komik yang masih bertahan hingga sekarang. Pada pameran ini, Eko masih menampilkan karya berjudul DGTMB Shop dengan teknik muralnya.

Bambang menyatakan pameran ini memang berangkat dari semangat komik indie, yang melawan arus utama komik saat ini. "Komik tak hanya menjadi dunia hiburan dan canda tawa di lingkungan anak-anak," ujarnya.

Pemilihan seniman yang ikut serta dalam pameran ini, tutur Bambang, tak sekadar karena intensitas mereka membuat komik. Namun lebih kepada mereka yang sadar bahwa komik adalah media yang dipilih untuk berkarya dan berekspresi sekaligus menyampaikan pesan. l ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

30 hari lalu

Kreator Si Juki, Faza Meonk (dari kiri) dan Mice Misrad (sebelahnya) merilis buku Proposal dari Rakyat di Conectoon, MBloc Space, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati.
Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

Faza Meonk dan Mice Misrad berkolaborasi membuat buku komik, Proposal dari Rakyat, angkat fenomena politik.


Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

35 hari lalu

telegraph.co.uk
Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

Kartun pelaut populer Popeye dikabarkan sedang dalam tahap pengembangan untuk diadaptasi menjadi live action


Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

46 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

Meskipun mulanya kurang antusiasme, tetapi ketika Akira Toriyama merilis Dragon Ball sekuel kedua, popularitas seri ini meningkat


Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

47 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.


Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

15 Januari 2024

Serial terbaru The Wonderful Winter of Mickey Mouse. dok.Disney
Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

Pada 13 Januari 1930, komik strip Mickey Mouse pertama kali diterbitkan di surat kabar dan mengantarkan Walt Disney ke masa kejayaan.


Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

23 Oktober 2023

Smurfs: The Lost Village. Dok. Netflix
Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

Smurf tokoh kartun yang diperkenalkan untuk rangkaian seri komik oleh kartunis Belgia Peyo atau Pierre Culliford pada 23 Oktober 1958


Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

11 Oktober 2023

Sebagian karya dalam Yogyakarta Komik Weeks di Sangkring Art Space 9-18 Oktober 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

Perhelatan seni Yogyakarta Komik Weeks 2023 digelar 9 hingga 18 Oktober 2023 di Galeri Sangkring Art Space Yogyakarta.


Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

29 September 2023

Webtoon The Most Beautiful Moment in Life, Save Me. kpophearts.com
Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

Tidak sedikit orang kini beralih ke komik digital, salah satunya Webtoon atau LINE Webtoon. Namun, tahukah bagaimana awal mulanya mendunia?


Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

9 September 2023

Ilustrasi komik manga. Crunchyroll.com
Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

Berikut penjelasan perbedaan antara anime dan manga. Apa yang membedakannya?


Serba-serbi Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem

9 Agustus 2023

Film Teenage Mutant Ninja Turtles. Teaser-trailer.com
Serba-serbi Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem

Sampai Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem dirilis setidaknya sudah 17 adaptasi film dan serial kartun dari komik