Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musik Underground Bandung Masih Belum Bebas Pentas

image-gnews
Grup Band Koil.
Grup Band Koil.
Iklan
TEMPO InteraktifBandung - Man Jasad duduk bersila di atas panggung. Tangannya memainkan tarawangsa, sebuah alat musik tradisional Sunda yang wujud dan suaranya mirip rebab. Gesekan lirihnya seperti membius ribuan penonton musik cadas underground di lapangan Saparua, Bandung, Jawa Barat, agar diam selama beberapa menit.

 

"Utang getih (darah), dibayar getih," kata lelaki berambut ikal gondrong itu. "Utang nyawa dibayar nyawa," teriak penonton mengikuti ucapan seperti rapal mantra tersebut. Gesekan tarawangsa berhenti, disusul kemudian suara distorsi gitar listrik yang meraung-raung.

 

Begitulah pembukaan unik kelompok Jasad, satu di antara 8 band underground Bandung yang berpentas pada Konser Musik Metal Terbesar di Indonesia, pagi hingga siang tadi. Bermain selama 30-40 menit, suara Man, vokalis Jasad itu selanjutnya makin tak jernih. Terdengar berat dilatari musik menderu, khas musik metal yang dinamis.

 

Konser yang digebrak oleh band pembuka Damons Damn sekitar pukul 10.00 WIB itu terus menggelegar hingga pertunjukan ditutup Burger Kill menjelang sore. Hujan deras setelah Forgotten, Savor of Fifth, Koil, Tcukimay, dan Jasad, turun panggung, tak membuyarkan sekitar 5.000 penonton dari lapangan becek. Tangan, kepala, kaki, semua bergerak seirama dengan hentakan musik.

 

Ya, suasana yang telah hilang sejak belasan tahun lalu itu seperti muncul kembali. Bagi pengusung dan penikmat musik metal, khususnya di Bandung, lapangan dan gedung olahraga yang terletak di Jalan Saparua itu seperti tempat sakral yang wajib dimeriahkan musik cadas. Di lapangan yang dikelilingi kompleks militer Kodam Siiwangi itu pula, tertancap dalam tonggak sejarah musik underground pada era 90-an. Anak-anak muda Bandung saat itu merasakan betul derasnya semangat kebebasan berkreasi dan berekspresi lewat musik.

 

Tapi perayaan bulanan itu akhirnya terhenti perlahan-lahan. Pengelola tempat tak lagi mengizinkan konser dengan dalih gedungnya sudah rapuh. Izin dari kepolisian juga makin seret. Puncaknya setelah 11 penonton konser band underground Beside tewas pada Februari 2008 lalu di dalam gedung Asia Africa Culture Center, Jalan Braga, Bandung.

 

Kasus itu berdampak luas menjadi pelarangan seluruh konser musik underground di Bandung. Salah satu yang merasakan getahnya adalah Tcukimay. Agar bisa tetap bertemu dengan 1.000 penggemarnya, band punk asal Bandung itu menggelar konser kecil-kecilan di gunung, sambil kemping bersama 50-an fans. "Kami bawa perlengkapan musik terus main aja," kata Lookass, vokalis band berambut Mohawk itu.

 

Menurut Lookass,dibandingkan dengan saat diundang konser di luar kota, seperti Pontianak atau beberapa daerah di Jawa Timur, perizinan kepolisian Bandung lebih sulit turun. Saat briefing dengan aparat menjelang konser itu beberapa hari lalu, mereka diminta tak melontarkan kata-kata kasar dan provokatif. Tak cuma itu, sebuah lagu mereka berjudul Sia ( bahasa Sunda kasar yang berarti kamu), dicekal polisi.

 

Lookass menyatakan, lirik dalam lagu itu berisi kemarahan dan kebencian yang dirasakannya. Lantas, darimana polisi bisa tahu lirik lagu itu? "Mungkin dari petugas yang sering datang ke konser kami atau dari teks di album," katanya.

 

Kekecewaan itu ia alihkan ke 4-5 lagu lain yang boleh dinyanyikan. "Tunjukkan jari tengah kalian dan ucapkan f*** ##u," teriak Lookass saat di atas pentas. Seorang penonton ada yang berseloroh, "Penyelenggara acara ini kepolisian, karena mereka banyak mengatur ini-itu."

 

Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung Komisaris Besar Imam Budi Supeno mengatakan, soal adanya peredaman semburan kata-kata kasar dan provokatif dalam briefing aparat dengan pengisi panggung. Dia pun membenarkan adanya pencekalan lagu band underground tersebut dan permintaan agar penonton tak saling membenturkan badan lewat moshing.

 

Komisaris Besar Imam, yang datang dengan pakaian sipil, memantau konser itu dari sisi kiri panggung sejak siang. Menurut dia, aturan itu diberlakukan agar penonton tak ricuh di tengah kawalan 700 petugas kepolisian di dalam dan di luar arena.

 

Hingga menjelang konser usai, dia menilai pertunjukkan berjalan aman dan tertib. Apakah izin konser underground seperti itu selanjutnya akan lebih mudah? "Tidak begitu, kita lihat dulu dari hasil evaluasi (konser ini) nanti," ujarnya. Izin ketat musik underground, katanya, masih diberlakukan sejak tragedi tewasnya 11 penonton di Bandung.

 

Ya, raungan musik underground Bandung mungkin masih harus tiarap di bawah tanah.

 

 

Anwar Siswadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

18 menit lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

20 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On (kiri). Instagram
Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

Rizky Ridho mengungkapkan reaksi rekan-rekannya di timnas U-23 Indonesia saat Nathan Tjoe-A-On beri kabar bisa kembali main di Piala Asia U-23 2024.


Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

21 menit lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.


Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

26 menit lalu

Galih Loss. Foto: Instagram.
Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.


Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

27 menit lalu

Hotel Chelsea, New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jon Tyson
Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

Hotel Chelsea merupakan bangunan bersejarah yang dibangun antara tahun 1883 dan 1885


The Fall Guy Tayang Hari Ini, Penuh Aksi Mendebarkan Ryan Gosling dan Emily Blunt

35 menit lalu

The Fall Guy dibintangi Ryan Gosling dan Emily Blunt. Dok. Universal Pictures
The Fall Guy Tayang Hari Ini, Penuh Aksi Mendebarkan Ryan Gosling dan Emily Blunt

The Fall Guy bercerita tentang seorang stuntman yang mengalami kecelakaan serius dan hampir mengakhiri kariernya.


Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

36 menit lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Respons Parpol di Luar KIM Soal Peluang Gabung ke Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Muhaimin Iskandar mengatakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Prabowo Subianto dan Gerindra.


Surya Paloh Tegaskan NasDem dan PKS Siap Gabung Pemerintahan Maupun Oposisi

36 menit lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Surya Paloh Tegaskan NasDem dan PKS Siap Gabung Pemerintahan Maupun Oposisi

Surya Paloh meminta PKS untuk merenungkan apa yang terbaik bagi negeri ini, PKS di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

36 menit lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Penyitaan Smelter oleh Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

37 menit lalu

Harris Arthur Hedar, pengacara PT RBT. TEMPO/Istimewa
Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Penyitaan Smelter oleh Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.