Menurut Humas Acara Rizky Al Huda Adrianus, tujuan diadakannya festival tersebut adalah untuk memperkenalkan ciri khas kebudayaan kedua negara dan dari kebudayaan itu dapat diambil pelajaran. “Setidaknya kita dapat mengetahui ciri khas kebudayaan Iran itu dan kemudian dapat mempelajarinya,” katanya.
Rizky juga berharap dengan diadakannya festival seni dan budaya, ke depannya akan ada kerja sama terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia-Iran, seperti pertukaran pelajar. “Ada mahasiswa Iran yang belajar di sini, dan mahasiswa Indonesia belajar di Iran.”
Festival tersebut diisi dengan pelbagai kegiatan, seperti Diskusi Kebudayaan, Pertunjukkan Seni, Pameran Karya-Karya Mahasiswa Iran dan Indonesia, serta penampilan musik tradisional dari kedua negara.
Selain itu, dalam festival tersebut juga digelar bazaar yang meyajikan aneka karya kerajinan tangan, baik dari Indonesia maupun Iran. Dari Iran, antara lain, menyuguhkan lukisan, kaligrafi, wood carving, Persian painting. Adapun dari Indonesia yang paling menonjol adalah batik Tabir, songket Melayu dari Riau, dan busana adat Minang.
Salah satu yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah stand pembuatan kaligrafi. Pengunjung yang ingin dibuatkan kaligrafi tinggal menuliskan nama pada secarik kertas yang disediakan stand tersebut. Ahli kaligrafi yang didatangkan langsung dari Iran akan segera melayani dengan membuatkan kaligrafi sesuai keinginan penunjung di atas kertas ukuran HVS. Pembuatan kalaigrafi itu gratis. “Hanya nunggu lima menit, pesanan kaligrafi sudah jadi. Udah gitu gratis lagi,” kata Nurmala, seorang pengunjung.
Herry Fitriadi