TEMPO Interaktif, Jakarta - TEMPO TV kini disiarkan 27 TV lokal. Partner TEMPO TV itu menyebar di 16 provinsi dan diperkirakan mempunyai potensi penonton 38 juta orang. Direktur Utama TEMPO TV Santoso mengatakan TEMPO TV akan terus mengajak televisi di berbagai daerah untuk berjaringan, seperti yang diamanatkan Undang-undang Penyiaran.
Santoso menjelaskan sejumlah program TEMPO TV yang disiarkan oleh TV jaringan antara lain Uang Kita, Mutiara Indonesia, Investigasi, dan Tadarus Islam Perdana. Jam tayang setiap televisi berbeda dan TV jaringan pun dibebaskan memilih program yang mereka inginkan.
Selain tiga program tersebut, TEMPO TV sedang mempersiapkan program-program lain. Yaitu, Green Talk, Wawancara (visualisasi rubrik wawancara Majalah Tempo) dan sejumlah program lainnya.
Mutiara Indonesia adalah feature berdurasi 30 menit yang mengangkat kisah-kisah inspiratif. Misalnya kisah mengenai upaya orang atau kelompok masyarakat yang memanfaatkan sesuatu yang sebelumnya terabaikan.
Kegiatannya mampu menggerakkan perekonomian walapun dalam skala kecil. Sedangkan Uang Kita adalah talkshow yang fokus menyoroti pendapatan pemerintah dari sektor publik. Menghadirkan dua narasumber yang kompetan di bidangnya.
Tadarus Islam Perdana, program khusus selama Ramadan, hanya sembilan episode masing-masing 30 menit. Menampilkan pemikir Islam moderat dan terbuka dengan nara sumber tetap Ulil Abshar Abdalla.
Investigasi adalah laporan mendalam berdurasi 30 menit yang berisi tentang masalah-masalah besar di negeri ini baik ekonomi, sosial, dan korupsi. Investigasi merujuk pada rubrik investigasi atau laporan utama Majalah Tempo.
TEMPO TV mulai memproduksi program untuk televisi Januari 2009. Sejak April 2009, program-program TEMPO TV disiarkan di TV lokal yang berminat dengan kualitas program TEMPO TV.
Saat ini ratusan episode program telah diproduksi dan disirakan televisi yang menjadi jaringan. Pola kerja sama TEMPO TV dan televisi daerah adalah contoh dari implementasi televisi berjaringan yang dimandatkan UU Penyiaran.
TEMPO TV adalah content provider program televisi yang dibangun oleh kelompok media terkemuka TEMPO dan Kantor Berita Radio, KBR68H. TEMPO dengan sejarah dan pengalamannya yang tak diragukan lagi, telah membangun kepercayaan publik pada pentingnya jurnalisme berkualitas.
TEMPO telah melintasi banyak pengalaman dan risiko karena pilihannya mempertahankan kemandirian media. Sedangkan KBR68H -media yang lahir setelah reformasi- berhasil membangun jaringan pemberitaan dan disiarkan lebih dari 720 radio di Indonesia dan sembilan negara Asia Pasifik, yakni Australia, Afganistan, Bangladesh, Burma, Filipina, Kamboja, Nepal, Pakistan, dan Thailand.
TEMPO TV berada dalam pengelolaan PT Media Inti Televisi Nusantara. Dengan para tokoh jurnalis senior di komisaris; Goenawan Mohamad, Bambang Harymurti, dan direksi digawangi Santoso, Toriq Hadad, dan Teddy Wibisana.
Sehari-hari, operasional televisi ini tangani para video jurnalis profesional. "Kami sadar dan antusias untuk menjalankan profesi jurnalis yang mengabdi pada kepentingan publik. Kami siap menghadirkan karya yang berbeda untuk pemirsa televisi," kata Santoso.
"Kami telah mendengar terlalu banyak keluhan tentang mutu cara di televisi kita. Tetapi hanya sedikit usaha yang telah dilakukan untuk membuat program-program alternatif yang lebih berkualitas."
Santoso menambahkan, siaran televisi yang berguna dan tetap menarik. Siaran yang tidak hanya menghibur, tetapi juga penting untuk diketahui khalayak ramai. Itu sebabnya upaya ini dirintis.