Perusahaan yang memasang iklan tersebut, Icecreamists, menggambarkan diri mereka sebagai merek 'es krim yang subversif'. Mereka pun memiliki kontrak untuk menampilkan iklan tersebut di toko Selfridges di Jalan Oxford, London, sampai November.
Salah satu produk Icecreamists adalah koktail es krim yang diberi nama Sex Pistol. Icecreamists meluncurkan 'instalasi es krim gerilya' di Selfridges pada September lalu dengan menggunakan kalimat “God Save the Cream” dalam iklan internet, profil Facebook, dan situs perusahaan mereka. Mereka juga menampilkan iklan tersebut di Jalan Oxford.
Pengacara yang mewakili Sex Pistols dikabarkan telah mengirim somasi agar Icecreamists berhenti menggunakan citra yang terkait dengan grup beraliran punk tersebut. Barang yang dilarang di antaranya gambar di kaus, tempat duduk, dan materi promosi di internet.
Menurut situs The Guardian, Sex Pistols pun meminta kerugian atas pelanggaran hak cipta terkait uang yang bisa diraup mereka dari pemberian izin menggunakan iklan tersebut.
“Kami sedikit kecewa mengetahui sebuah band yang terkenal sering dilarang ternyata mencoba melarang salah satu es krim kami dan mengklaim hak cipta dari lagu kebangsaan dan Ratu,” ujar pendiri Icecreamists, Matt O'Connor.
Gambar iklan Icecreamists memiliki kemiripan dengan karya perancang Jamie Reid yang menggambar sampul single “God Save the Queen” untuk Sex Pistols pada 1977.
GUARDIAN| KODRAT SETIAWAN