Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pagoda di Atap Masjid Cheng Hoo

image-gnews
TEMPO/Fully Syafi
TEMPO/Fully Syafi
Iklan

MasjidTEMPO Interaktif, Jakarta -  Bangunan ukuran 16 x 20 meter itu menjulang. Warna merah menyala menjadikannya kontras dengan bangunan sekitarnya. Sekilas bangunan empat lantai itu seperti klenteng. Hanya, kubah kuning emas di atap kanopi menjadikannya penanda lain. Apalagi papan nama bertulisan Masjid Jami Tan Kok Liong ditulis dengan warna keemasan dan berlatar hitam.

Ya, bangunan itu masjid yang didesain dan didirikan Mohammad Ramdan Effendi alias Anton Medan di dalam kompleks pesantren miliknya, At-Thaibin. Bekas residivis itu mengadopsi arsitektur Istana Dinasti Ching dan memodifikasi unsur Islam untuk masjidnya.

Atap bangunan yang lantai dasarnya dipakai untuk kantor pesantren terdiri atas tiga undakan. Setiap jengkal atapnya berornamen Cina, seperti lampion merah. Ujung-ujung wuwungan dihiasi kepala naga--simbol kesuksesan--yang seolah menyembul dari awan. Ujung gentingnya bulat berdiameter 7,5 sentimeter bertulisan Cina berlafal "huang" atau raja dan berlafal "Allah". "Ornamen bertulisan 'raja' saya taruh di bawah tulisan 'Allah'." Anton menjelaskannya pada Rabu lalu di rumahnya di Cibinong, Jawa Barat.

Di pucuk atap, terdapat lafal Allah dalam tulisan arab. Atapnya berbentuk topi Putri Xianchiang komplet dengan antingnya. Putri Xianchiang, kata Anton, adalah muslimah Cina pertama. Tak ada kubah. Menurut dia, kubah bukan arsitektur Arab, melainkan Spanyol.

Empat patung burung rajawali berdiri di bawah topi Putri Xianchiang. Anton berharap umat Islam bisa memandang setiap persoalan setajam tatapan rajawali. Bukan seperti burung perkutut, yang tiruannya diletakkan di ujung wuwungan, di belakang kepala naga. "Selalu bergerombol, tapi tidak berbuat apa-apa."

Masjid ini semiterbuka. Hampir semua dindingnya adalah pintu yang dibuka ketika ada perhelatan. Uniknya, desain pintu masing-masing berbeda sebagaimana pintu-pintu kerajaan di Cina. Pintu-pintu biasanya merupakan sumbangan penduduk berbagai daerah. Setiap daerah menyumbang pintu dengan desainnya sendiri. "Hanya, ukurannya sama, karena telah ditetapkan."

MasjidArsitektur Cina juga dipakai di Masjid Muhammad Cheng Hoo Indonesia, Surabaya. Hanya, pengaruh Cina tak sekental di Tan Kok Liong. Pada masjid yang didirikan pada 2001 itu, arsitektur Cina menonjol pada atapnya yang berbentuk pagoda segi delapan atau pat kwa, yang ujung-ujungnya melengkung. "Maknanya keberuntungan dan kejayaan," ujar pengurus Cheng Hoo, Achmad Hariyono Ong, di Surabaya.

Selebihnya, ornamen-ornamen masjid yang didirikan oleh komunitas Tionghoa muslim Surabaya ini, "Hanya tambahan sendiri," kata Ong. "Tambahan sendiri" itu ada pada pintu ruangan imam dan sembilan pintunya. Pintu ruangan imam berbentuk seperti pintu gereja sebagai pengakuan terhadap Isa, penerima Injil. Akan halnya pintu-pintu Cheng Hoo yang melengkung bercat kuning, pintu itu terpengaruh budaya India.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di bagian dalam Cheng Hoo, yang ukurannya 11 x 21 meter, sentuhan Tiongkok hanya tampak pada dinding mihrab. Dominasi dinding warna merah tua--yang bermakna kesejahteraan--dengan warna hijau muda pada atapnya. Kubah masjid yang diilhami Masjid Niu Jie, Beijing, yang didirikan pada 996 itu cokelat muda berhias huruf Arab. Hiasan ini sekaligus berfungsi sebagai jendela.

Begitupun dengan bagian dalam Tan Kok. Kecuali 16 pilar yang menjulang hingga 4 meter bercat merah, tak ada sentuhan Cina lainnya. "Bagian dalam tetap bercorak Islam," kata Anton.
Jika kedua masjid itu kental dipengaruhi arsitektur Tiongkok, itu karena arsitektur masjid memang tak ada pakemnya. Arsitek dari Institut Teknologi Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan desain luar bangunan masjid di seluruh dunia biasanya dipengaruhi budaya lokal.

Hanya, sebaiknya beberapa hal dijadikan acuan. Untuk masjid yang biasa digunakan berjemaah dan bersaf, bentuk persegi empat lebih baik. Tak perlu bentang luas. "Dengan banyak kolom di dalamnya pun tidak ada masalah," kata Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--pada Jumat lalu di Bandung, Jawa Barat.

Masjid dengan banyak bukaan seperti Tan Kok dan Cheng Hoo telah tepat. Tanpa kipas angin dan mesin penyejuk udara, kedua masjid itu telah terasa sejuk. Bagaimanapun, kata Emil, orang beribadah butuh kekhusyukan. Gerah akan mengganggu konsentrasi orang beribadah.
Makin tinggi jarak antara plafon dan lantai, itu akan lebih baik. Selain agar tak gerah dan pengap, plafon yang tinggi menghadirkan suasana tertentu. "Semakin tinggi plafon, akan terasa manusia hanyalah makhluk kecil di hadapan Allah."

Kelemahan desain Masjid Tan Kok hanya pada tritisannya. Saat hujan turun seperti pada Rabu lalu, air hujan banyak yang masuk ke teras masjid. Air tergenang di mana-mana. Menurut Emil, masalah ini bisa diatasi dengan memperpanjang tritisan. Langkah ini tidak akan mengubah desain asli bangunan.

ERWIN DARIYANTO | KUKUH S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

7 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

Tanpa karya lukisan, menurut Jorghi pada pameran itu juga ditampilkan karya seni grafis AD Pirous sebelum bergabung di Decenta.


Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

18 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

Perum Damri membuka lowongan kerja sebagai staf desain grafis. Pendaftaran berlangsung hingga Senin, 8 April 2024.


5 Kursus Paling Diminati di Kemendikbud untuk Tingkatkan Peluang Kerja

25 Mei 2023

Peserta mengikuti kompetisi merapikan dan menata tempat tidur di GOR Indoor Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 27 Februari 2023. Kompetisi yang diselenggarakan Badan Pimpinan Cabang (BPC) Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Bogor tersebut diikuti 62 peserta dari wilayah Jabodetabek yang bertujuan meningkatkan kemampuan serta keahlian peserta sekaligus membangkitkan kembali geliat industri pariwisata dan perhotelan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
5 Kursus Paling Diminati di Kemendikbud untuk Tingkatkan Peluang Kerja

Pendidikan nonformal turut meningkatkan kualitas kompetensi sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di lembaga kursus dan pelatihan (LKP.


Pameran Tunggal Perdana di Eropa, Pelukis Eddy Susanto Bicara Soal Neraka

14 Agustus 2022

Inferno of Karmawibangga Borobudur Relief #2. (Dok.Pribadi)
Pameran Tunggal Perdana di Eropa, Pelukis Eddy Susanto Bicara Soal Neraka

Ajakan pameran tunggal lukisan di Giudecca Art District, Gallery One, Venesia, Italia itu berasal dari ArtSociates.


Pentingnya Membuat Konten Menarik untuk Tingkatkan Penjualan

3 Oktober 2021

Ilustrasi perempuan melihat Instagram. unsplash.com/social.cut
Pentingnya Membuat Konten Menarik untuk Tingkatkan Penjualan

Membuat konten menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Bagaimana caranya?


4 Prospek Kerja Mahasiswa Program Studi Desain Grafis, Apa Saja?

25 Agustus 2021

Ada kompetisi desain grafis dengan menggunakan platform digital dan menggunakan image unit Lamborghini sebagai kanvasnya
4 Prospek Kerja Mahasiswa Program Studi Desain Grafis, Apa Saja?

Prospek kerja yang bisa diperoleh para mahasiswa jurusan desain grafis, antara lain 4 jenis perusahaan ini.


Jago Desain Grafis, Tambah Penghasilan lewat Pekerjaan Lepas Ini

20 Juli 2021

Desainer grafis dan huruf Adien Gunarta. Doc. Istimewa
Jago Desain Grafis, Tambah Penghasilan lewat Pekerjaan Lepas Ini

Pintar desain grafis atau desainer grafis tidak berarti harus dibatasi hanya menjadi desainer saja. Berikut jenis usaha yang bisa dirambah.


Peluang Kerja di Media Disebut Masih Laris Diperebutkan

10 Juli 2021

Gedung Tempo Media Grup di Jakarta. TEMPO/Subekti.
Peluang Kerja di Media Disebut Masih Laris Diperebutkan

Profesi pekerja media, seperti wartawan, desain grafis, tenaga pemasaran, entry data, dan operator mesin diproyeksikan masih sangat laris.


Pameran Seek a Seek #2: Kon/jun/gsi Berpameran dan Beracara Dalam Semangat Kebersamaan

4 Desember 2019

Berpameran dan Beracara Dalam Semangat Kebersamaan
Pameran Seek a Seek #2: Kon/jun/gsi Berpameran dan Beracara Dalam Semangat Kebersamaan

Seek-a-seek adalah sebuah acara perayaan bidang desain grafis melalui pameran dan serangkaian acara


Tempo & Kreavi Gelar Pameran Grafis Hari Pahlawan

7 November 2016

Poster pameran mural Tempo dan Kreavi, 10 November 2016.
Tempo & Kreavi Gelar Pameran Grafis Hari Pahlawan

Pameran akan dibuka pada 10 November 2016 dan berlangsung hingga 31 Desember 2016.