Perempuan kelahiran Jakarta, 1 September 1972, ini tidak mau Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira memiliki perasaan besar kepala karena lahir dari orangtua yang mampu. “Saya punya anak yang hidup sudah nyaman. Tapi saya ingin mereka tidak gede kepala,” kata Shahnaz kepada Tempo Interaktif di Bendungan Hilir, Selasa (18/8) siang.
Karena itu, Shahnaz tidak selalu memenuhi setiap permintaan mereka dengan memberi uang. Ia mengaku lebih memilih mengajarkan anak-anaknya cara berwirausaha. “Saya latih anak enterpreneurship (wirausaha) buat jualan es,” ujar istri Gilang Ramadhan tersebut.
Bahkan, memberikan hadiah pun Shahnaz tidak pernah. Baginya, prestasi anak seperti naik kelas sudah lumrah. “Saya tidak suka hadiah. Buat apa? Karena naik kelas? Setiap orang pasti naik kelas,” ujar pemilik dua lesung pipit itu.
Menurut Shahnaz, cara itu penting diterapkan agar anak-anaknya memiliki kesadaran tidak semua anak dilahirkan dari rahim orangtua kaya dan mereka harus peduli kepada sesama. “Mereka harus bisa dekat dengan orang susah dan pandai bersyukur,” jawab wanita yang juga berprofesi sebagai penyiar radio tersebut.
Agar kesadaran itu tumbuh, Shahnaz mengaku lebih memilih pasar dari pada mall untuk belanja kebutuhan keluarga. “Saya tidak suka belanja bolak-balik ajak ke mall,” aku Shahnaz.
Sehingga, setiap mata ketiga putrinya selalu dihadapkan pada hidup orang-orang susah. Ia mengaku tidak segan membawa mereka ke tempat mereka tinggal. “Ke mana-mana saya ajak ketemu orang yang susah,” beber Shahnaz.
MUSTHOLIH