TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Semangat bermusik Harry Roesli kembali diusung ke atas panggung. Penerus Rumah Musik Harry Roesli akan menyuguhkan sajian musik dan tari bertajuk Titik Api di gedung Sasana Budaya Ganesha, Jumat (5/6) malam. “Ini pertama kali tampil di Bandung tanpa almarhum,” kata La Yala Krisna Patria Roesli saat jumpa pers di Sabuga, Kamis (4/6).
Selain untuk menghormati dan meneruskan semangat Harry Roesli, pementasan itu sekaligus menjawab pertanyaan sejumlah orang tentang nasib Rumah Musik dan Depot Kreasi Seni Bandung sepeninggal almarhum. Pergelaran di Bandung, kata anak kedua Harry Roesli itu, terasa istimewa dan membuatnya gugup. “Khawatir sedih, apalagi kalau nanti ketemu teman-teman bapak,” ujarnya. Sejumlah rekan almarhum yang diundang antara lain Herry Dim, anggota Bimbo, dan Iwan Abdurachman.
Permainan belasan siswa Rumah Musik dan pengamen Bandung akan mengiringi sejumlah penyanyi dan musikus seperti Trie Utami, Ipang, Dira, Candil, Purwacaraka, dan Rama Jaque Mate. Mereka akan membawakan 13 lagu ciptaan pemusik bengal itu, seperti “Jangan Menangis Indonesia”, “Orang Basah”, dan “Malaria’.
Menurut La Yala, seluruh repertoar itu diaransemen ulang. Menyesuaikan selera telinga anak muda masa kini, lagu-lagu berusia 20-30 tahun tersebut dibalut dengan unsur pop, rock, blues, folk, dan dangdut. Pertunjukan akan dimulai pukul 8 malam dan akan berlangsung selama 1,5 jam.
Acara yang disponsori sebuah perusahaan rokok itu tidak menyediakan tiket masuk melainkan undangan. Paling banyak, kata La Yala, undangan disebarkan ke kalangan mahasiswa, khususnya yang tengah belajar di jurusan musik. Selain menonton, sebagian diantaranya datang sambil mengerjakan tugas kuliah.
Harry Roesli yang bernama lengkap Djauhar Zaharsyah Fahrudi Roesli, lahir di Bandung pada 10 September 1951. Suami Kania Perdani Handiman itu yang wafat 11 Desember 2004, semasa hidupnya tekun bermusik dan mengajar di sejumlah perguruan tinggi di Bandung. Sejumlah album yang dihasilkan seperti Philosophy-Gang of Harry Roesli, Titik Api, Ken Arok, Musik Sikat Gigi, sarat dengan lagu-lagu kritik sosial. Dia juga aktif membimbing anak-anak jalanan dan pengamen belajar musik.
ANWAR SISWADI