Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawangwangi Creafive Space Bandung Gelar Seri Lukisan Karya Diyanto Selama 16 Tahun

image-gnews
Seri karya seri lukisan Diyanto berjudul Untuk dan Atas Nama Orang Ramai. (Dok.Pribadi)
Seri karya seri lukisan Diyanto berjudul Untuk dan Atas Nama Orang Ramai. (Dok.Pribadi)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Lawangwangi Creative Space di Bandung menghelat pameran tunggal Diyanto yang berlangsung 31 Mei hingga 7 Juli 2023. Berjudul  Simfoni Patetik Diyanto, pameran itu menampilkan 8 dari total 16 karya seri lukisan. “Mulai pengerjaannya sejak 2007 selama 16 tahun,” kata Diyanto, Sabtu, 3 Juni 2023.

Di ruang galeri, terpajang karya-karya lukisan berukuran besar hasil penggabungan dari dua hingga tiga panel yang tiap panel berukuran 250 x 140 sentimeter persegi. Selain itu ada juga lukisan yang memakai selembar utuh kanvas berukuran jumbo. Setelah menunggu selama 16 tahun, Diyanto ikut lega episode karya lukisannya yang dibuat di rumah hingga 2023 itu bisa selesai.

Tema Memilukan dari Pameran Lukisan Karya Diyanto

Judul pameran menurutnya berasal dari Bambang Sugiharto, seorang guru besar dari Fakultas Filsafat Universitas Parahyangan Bandung. Dia mempersepsikan kecenderungan tema pada lukisan Diyanto tersebut mengarah pada hal yang sifatnya memilukan. “Problem yang saya angkat menyentuh persoalan pergeseran antara status dari manusia tontonan ke tontonan manusia,” kata Diyanto.

Pada proses berkaryanya, ia meracik pengalaman berkeseniannya di panggung teater sebagai penata artistik. Sejak sekitar 1997, dia mulai keluar masuk antara dunia lukisan dan teater sambil melonggarkan batas tegas konvensi pada dua jenis kesenian itu. Pada seri lukisannya, tampak figur yang gerak tubuh, posisi, dan komposisinya seperti pada pertunjukan drama. Dia menggeser gambaran realitas pertama ke realitas kedua yang menjadikan sosok manusia sebagai tontonan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibalut teks, realitas pertunjukan, karya puisi, dan imajinasi dari media sosial, Diyanto menganggap pergeseran realitas pada lukisannya sebagai aspek penting dalam meyakini cara melihat dan meraih narasi baru. Seniman kelahiran Majalengka yang kini berusia 61 tahun itu, merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung pada 1991.

Diyanto kemudian mendalami tata pentas teater arahan Wolf Wanninger di Augsburg, Jerman, yang mendapat dukungan dari Goethe Institute pada 1992. Selain melukis dan melakukan performance art, sejak 1989 dia terlibat dalam penataan artistik pertunjukan beberapa kelompok teater, antara lain, Studiklub Teater bandung, Teater SAE, Bandar Teater Jakarta, Actor Unlimited, Laskar Panggung Bandung, dan Neo Teater.

Pilihan Editor: Pameran Lukisan Borderline, Seniman Bandung Kaburkan Batas Realisme dan Abstraksi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

46 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

59 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Galeri Hybridium di Bandung Incar Kolektor Muda dan Pecinta Seni Baru

24 Februari 2024

Pembukaan galeri baru Hybridium di Lawangwangi Creative Space Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO|ANWAR SISWADI.
Galeri Hybridium di Bandung Incar Kolektor Muda dan Pecinta Seni Baru

Galeri Hybridium sebagai sebuah galeri alternatif untuk seniman-seniman yang dikenal dengan karya multiple.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

30 September 2023

Pameran tunggal Nesar Ahmad Eesar di galeri Lawangwangi Creative Space, Bandung, mulai 29 September hingga 29 Oktober 2023.  Foto: TEMPO|ANWAR SISWADI.
Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

Seniman asal Kabul, Afganistan, Nesar Ahmad Eesar menggelar pameran tunggal yang memotret keseharian pengungsi Afganistan.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.