TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan unggahan Instagram @musicastudios, pada 24 Mei 2023, terlihat wajah Titiek Puspa yang terpampang dengan jelas di Billboard Times Square, New York, Amerika Serikat. Titiek Puspa menjadi salah satu representasi artis perempuan inspiratif Indonesia. Ia termasuk dalam kategori Spotify Equal playlist cover.
Mengacu Instagram pribadinya, @titiekpuspa_official, Titiek Puspa juga mengunggah wajah dirinya yang tampil di Billboard Times Square. Pada unggahan tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih kepada @spotifyid @spotify @spotifyasia.
Profil Titiek Puspa
Titiek Puspa memiliki nama asli Sudarwati, lalu diubah menjadi Kadarwati dan diubah lagi namanya menjadi Sumarti. Musikus Indonesia ini lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Meskipun sempat melakukan perubahan atas namanya, tetapi, kini, ia lebih terkenal dengan nama Titiek Puspa.
Nama tersebut diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilan sehari-hari, sedangkan Puspa berasal dari kata Puspo, nama sang ayah. Nama ini juga yang digunakan untuk nama orkes pengiringnya, yaitu PUSPA SARI. Orkes tersebut dinahkodai oleh dirinya sendiri dan mengiringinya menyanyi pada awal kariernya di dunia tarik suara Indonesia.
Baca juga:
Awal karier Titiek Puspa dimulai di Semarang. Saat itu, diva legendaris ini mengikuti kontes menyanyi bernama Bintang Radio. Tidak hanya berhenti di babak menyanyi saja, ia juga memberikan penampilan terbaiknya dalam membuat beberapa operet yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI. Adapun, operet yang pernah ia buat, antara lain Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi Kartini, dan Ronce-Ronce.
Merujuk p2k.utn.ac.id, rekaman piringan hitam Titiek Puspa yang pertama dengan label GEMBIRA berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman. Lalu, pada pertengahan 1960, ia menjadi penyanyi tetap Orkes Studio Jakarta yang banyak mendapatkan bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya, seorang announcer Radio Republik Indonesia Jakarta).
Sebagai penyanyi yang perlahan mulai terkenal, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya. Barulah, dalam album Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu setiap albumnya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer kala itu. Dari album tersebut, lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Diri Sendiri, dan Asmara.
Nama Titiek Puspa sebagai penyanyi ternama di Indonesia pun semakin melambung. Ia juga berhasil meraih beberapa penghargaan, seperti Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah (1954) dan BASF Award ke-10 untuk kategori "Pengabdian Panjang di Dunia Musik" (1994).
Pada 2007, Titiek Puspa menggelar konser bertajuk "Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa" untuk memperingati hari jadinya yang ke-70. Konser ini ditujukan sebagai ungkapan rasa terima kasihnya kepada semua yang terlibat dan bekerja bersama untuk Indonesia. Adapun, penyanyi Indonesia yang turut serta berkontribusi dalam konser ini, antara lain Ari Lasso, Melly Goeslaw, Vina Panduwinata, Pinkan Mambo, Yovie Widianto, Hedi Yunus, dan Kevin Aprilio.
Dua tahun setelah melangsungkan konser tersebut, pada 2009, Titiek Puspa tengah mengalami penyakit kanker rahim. Sejak saat itu sampai awal 2010, Eyang Titiek menjalani perawatan intensif. Bahkan, sampai melakukan pengobatan di negeri seberang, Singapura. Namun, kini, kondisinya telah membaik.
Pilihan Editor: 6 Lagu Legendaris Titiek Puspa yang Tak Lekang Dimakan Zaman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
