TEMPO.CO, Jakarta - Mengacu britannica, Festival Film Cannes yang memiliki nama resmi Festival de Cannes adalah festival film setiap tahun di Cannes, Prancis. Festival film ini menjadi pasar internasional tempat produser dan distributor dapat bertukar ide, menonton film, dan menandatangani kontrak. Sebelum 1939, Jean Zay, Menteri Pendidikan dan Seni Rupa Prancis kala itu memiliki keinginan mengadakan acara budaya di Perancis.
Sebelum Jean Zay menggagas ide tersebut, diplomat dan sejarawan Prancis, Philippe Erlanger terkejut karena anggota juri di Mostra mengubah pemenang penghargaan beberapa jam sebelum mengumumkan hasil resmi yang mendukung film dokumenter propaganda Nazi.
Perubahan tersebut terjadi karena adanya tekanan dari Adolf Hitler dan Mussolini. Selain itu, lahirnya festival ini juga dilatarbelakangi dengan tujuannya untuk menyaingi Festival Film Venesia Internasional. Perancis harus menciptakan suasana yang sama bergengsinya dengan Venesia untuk festival saingannya.
Dari daftar sepuluh kota Prancis, pilihan awalnya jatuh di Biarritz pada 9 Mei 1939. Namun, pendukung Cannes, Georges Prade, seorang anggota dewan kota dari Paris dan direktur hotel Cannes dimobilisasi oleh masyarakat setempat sehingga berhasil memenangkan pemilihan tempat festival tersebut, sebagaimana tertulis dalam festival-cannes.
Kemudian, pada 31 Mei 1939, kota Cannes dan pemerintah menandai kelahiran resmi Festival Film Internasional, hanya tiga bulan sebelum tanggal peresmian acara tersebut. Barulah, pada 1 September 1939, Festival Film Internasional dibuka di Cannes bersamaan dengan Festival Film Venesia.
Festival Film Cannes pertama kali diadakan di sebuah auditorium di Municipal Casino. Pelukis Jean-Gabriel Domergue membuat poster resmi untuk festival pertama ini. Namun, awan Perang Dunia yang semakin mengancam, membuat para pengunjung dan beberapa tamu undangan melarikan diri. Pada 1 September 1939, pasukan Jerman menginvasi Polandia. Peristiwa ini berdampak pada penundaan festival 10 hari yang disertai dengan semakin memburuknya situasi. Lalu, 3 September 1939, Perang Dunia diumumkan pada dan mobilisasi umum diumumkan sehingga festival tidak dapat dilanjutkan.
Meskipun Festival Film Cannes yang bertaraf internasional lahir dalam suasana memabukkan di akhir Perang Dunia II, tetapi festival ini juga menjadi tanda dimulainya sebuah episode besar di dunia perfilman. Pada Juli 1945, festival ini mulai menunjukkan eksistensinya kembali.
Penulis dan kritikus seni Perancis, Philippe Erlanger mengajukan gagasan untuk menghadirkan Festival Film Cannes lagi kepada sutradara baru sinematografi Perancis. Namun, Perancis dan kotamadya Cannes tidak mampu lagi menanggung biaya yang besar. Publik pun mengumpulkan dana secara bersama-sama untuk melangsungkan kembali festival film ini. Akhirnya, pada September 1946, dalam suasana meriah dan terlepas dari serangkaian masalah teknis, festival pertama ini memulai era keemasan panjang yang menjadikan Cannes sebagai tempat bagi semua negara pembuat film.
Merujuk cannes, Festival Film Cannes pertama memperkenalkan sinema Italia dan neorealismenya ke seluruh dunia. Lalu, pada awal abad ke-21, sinema pecah dan mulai berevolusi melalui perubahan terus-menerus. Festival ini menjadi salah satu acara paling bergengsi di dunia perfilman yang berlangsung selama dua minggu di bulan Mei setiap tahun di kota Cannes, Côte d'Azur, Prancis.
Festival ini memiliki keistimewaan dari festival lainnya dengan adanya Palme d'Or yang merupakan penghargaan tertinggi kepada film. Film-film yang dipilih untuk kompetisi resmi diputar di hadapan juri yang terdiri dari nama-nama terkenal dari dunia perfilman. Festival ini juga menjadi simbol keunggulan sinematik dan cerminan dari perubahan industri film selama bertahun-tahun, seperti terangkum dalam cotedazufrance.
Pilihan Editor: Raline Shah di Festival Film Cannes 2023, Nikmati 3,5 Jam Nonton Killers of The Flower Moon
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.