TEMPO.CO, Jakarta - Konser Coldplay yang bertajuk “Music of The Spheres” akan dilangsungkan pada 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Konser ini telah menyedot perhatian penggemar musik Tanah Air, tanpa terkecuali penjualan tiketnya.
Beberapa orang berhasil mendapatkan tiket konser Coldplay, tetapi beberapa lainnya kurang beruntung mendapatkannya. Akibatnya, mereka yang belum mendapatkan tiketnya dari laman resmi penjualan menggunakan berbagai cara demi bertemu dengan Chris Martin dan kawan-kawan.
Berikut adalah pernak-pernik dari penjualan dan pembelian tiket konser Coldplay, yaitu:
Tertipu calo
Calo menjadi salah satu cara lain untuk bisa mendapatkan tiket konser Coldplay bukan dari laman resmi penjualan. Namun, tidak sedikit calo yang bertujuan untuk menipu para pembeli. Kejadian ini dialami oleh seorang warga Palembang berinisial NO yang melaporkan perkara dugaan penipuan pembelian tiket konser Coldplay bermotif daring melalui media sosial. Ia merupakan manager artis yang disuruh bosnya mencari penjual tiket konser Coldplay, seperti diberitakan Antaranews.
Bersama tim kuasa hukumnya, kepada polisi, ia mengaku tertipu sebuah akun media sosial Instagram @tixconcern.idn dengan kerugian mencapai Rp12,5 juta. Pihak kepolisian menyangka pemilik atau penyelenggara akun media sosial Instagram @tixconcern.idn melanggar Pasal 28 (1) undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik. Adapun, barang bukti yang telah diterima pihak kepolisian, di antaranya resi transfer uang dan tangkapan layar pesan singkat akun Instagram korban dengan akun terlapor.
Kejadian ini juga dialami Zainul Arifin selaku kuasa hukum para korban menyatakan ada 14 orang di wilayah Jabodetabek yang menjadi korban dugaan penipuan tiket konser Coldplay dengan total kerugian sebesar Rp30 juta. Menurut Zainul, para pelaku penipuan penjualan tiket itu diduga merupakan sindikat yang melibatkan oknum di beberapa promotor dari media sosial.
Melakukan pinjaman online (pinjol) ilegal
Tidak sedikit orang yang membeli tiket konser Coldplay dengan memanfaatkan pinjol. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi soal kabar tersebut melalui akun instagram resminya. OJK memberitahu agar masyarakat lebih hati-hati dan mengenali ciri-ciri pinjol ilegal. Dengan begitu, masyarakat lebih waspada untuk tidak meminjam uang dari pinjol hanya sekadar memenuhi kebutuhan menonton konser.
Terdapat hal-hal berbahaya dari pinjol ilegal, yaitu sering memberikan bunga dan denda dengan nominal serta ketentuan tidak jelas. Pinjol ilegal juga tidak memiliki layanan pengaduan dan kerap meminta akses ke data pribadi.
Banyak jastip bermunculan
Mengacu Tempo.co, sebelum penjualan tiket dibuka, sudah mulai banyak jasa penitipan (jastip) tiket konser Coldplay. Pihak promotor buka suara soal jastip ini. PK Entertainment dan TEM menegaskan pihaknya tidak merekomendasikan penawaran jastip tersebut. Pada unggahan tersebut, TEM menunjukkan salah satu contoh jastip yang ditawarkan oleh akun Instagram @coldplayfansindonesia. Tim dari akun itu menyatakan berencana membuat grup yang berisi penyedia jastip terpercaya berdasarkan beberapa kualifikasi yang mereka buat.
Menggunakan Bot
Kabar mengenai penggunaan bot saat war tiket Coldplay beredar di media sosial Twitter. Akun @martabakiju mengunggah sebuah video berdurasi 24 detik yang memperlihatkan beberapa unit komputer sedang dipantau melakukan transaksi pembelian tiket konser Coldplay.
Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha menanggapi kondisi tersebut. Ia menjelaskan, bot bisa diprogram untung secara terus menerus. Satu orang bisa mengoperasikan beberapa perangkat sekaligus sehingga berkesempatan memenangkan tiket konser Coldplay lebih besar.
Pilihan Editor: Polisi Dalami Dugaan Penipuan Penjualan Tiket Konser Coldplay
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
