TEMPO.CO, Bandung - Galeri Teras NuArt Sculpture Park di Bandung menggelar pameran bersama 27 seniman yang tinggal di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Acara yang berlangsung 20 Mei hingga 20 Juni 2023 itu berjudul 'Aesthetic Defence Mechanism' atau 'Mekanisme Pertahanan Estetik'. “Seni mungkin bisa jadi mekanisme pertahanan diri manusia,” kata kurator pameran Rizki A. Zaelani, Sabtu 20 Mei 2023.
Seniman Kenali Realitas Keseharian
Pertahanan diri itu terkait dengan pengalaman dan tantangan para seniman semasa hidup di masa pandemi Covid-19 selama tiga tahun. Menurut Rizki, sebagai mekanisme pertahanan estetik, ekspresi seni mempertahankan keberadaan manusia dari keruntuhan mental dan moral. Ada beberapa cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian secara lebih cermat.
Misalnya karya 'The Hard Workers' oleh Bobby Tediana, 'Bahasa Jeruk' buatan Chusin Setiadikara, atau 'Pejuang Kehidupan' olehan Toni Masdiono. “Mereka menunjukkan cara penggambaran yang rinci demi menemukan apa yang luput dari tatapan mata biasa,” ujarnya.
Seniman Tanggapi Getir Pengalaman Hidup secara Komikal
Sebagian seniman lewat karyanya menanggapi kegetiran pengalaman hidup dengan cara menunjukkan gambaran realitas komikal, seperti Butet Kartaredjasa dan Haris Purnomo. Sementara untuk mengurai misteri tersembunyi dalam pengalaman hidup yang sering kali paradoks, para seniman menyatakan lewat potret diri. Misalnya seperti Jumaldi Alfi, R.E. Hartanto, dan Isa Perkasa yang berjudul 'Masker 2024'. “Itu soal Pemilu,” kata Isa, Sabtu, 20 Mei 2023.
Pada karya lain, Rizki melihat gambaran dari bagian realitas yang merefleksikan realitas pengalaman hidup yang lebih besar, misalnya oleh Asmudjo J. Irianto, Devy Ferdianto, Herry Dim, dan Ronald Manullang. Sementara kompleksitas pengalaman hidup tampil pada karya seniman Erica Hestu Wahyuni dan Ismanto Wahyudi.
Baca Juga:
Seniman lain yang terlibat yaitu Bambang Heras, Tisna Sanjaya), Diyanto), Fitra Jaya, Gusmen Heriadi. Kemudian Andreas Camelia, Deddy PAW, Putu Sutawijaya, Mola, Nandang Gumelar, Sutjipto Adi dan William Robert.
Menurut seorang kurator seni, Rifky Effendy, para seniman menampilkan corak karya yang beragam seperti realis, surealis, dan abstraksi dengan berbagai teknik penggarapan. Kekaryaannya banyak terkait dengan suatu pemikiran dari persoalan nyata atau keseharian, dan mungkin kejadian yang dialami bersama.
Pilihan Editor: Bertajuk Bangkit, Bandung Art Month V Himpun Puluhan Program Acara
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.