TEMPO.CO, Padang - Rani Jambak, komposer soundscape asal Sumatera Barat merilis album Internasional yang berjudul O-ksi-2 (OXYGEN) beberapa waktu lalu. Album tersebut diproduksi oleh Open Contemporary Art Centre (OCAC), sebagai bagian dari A Fly Enters, Immense Breath of The Sea residency project, 2021-2022. Album tersebut merupakan kolaborasi Rani bersama Yenting Hsu seniman asal Taiwan yang dirilis di bawah label Yes No Wave, sebuah label independen dari Yogyakarta.
Proses Kreatif Rani Jambak dan Upayanya Menjaga Kelestarian Bumi
Rani Jambak merupakan seniman, musisi, dan komposer perempuan, yang memiliki minat dan spesialisasi dalam mengembangkan karya-karya creative soundscape, yaitu merekam soundscapes dari suara-suara di alam, dan aktivitas sosial budaya masyarakat. Materi suara-suara tersebut kemudian disusun, dirangkai, diolah dan diaransemen menjadi sebuah komposisi musik digital.
Rani menjelaskan, kolaborasi dalam album O-ksi-2 (OXYGEN) ini bercerita tentang oksigen, dalam perspektif mengenai penghasil oksigen di bumi, yaitu hutan dan laut. Album ini berangkat dari penelitian Louis Dumas ahli biologi asal Perancis yang meneliti tentang sumbangan oksigen dari laut terhadap atmosfer bumi.
"Saya melihat dari hasil penelitian tersebut, selain menjaga hutan, ternyata menjaga kelestarian lautan juga sangat berpengaruh pada keberadaan oksigen di bumi. Pencemaran laut dan meningkatnya suhu air laut berdampak langsung pada menurunnya produksi oksigen oleh fitoplankton dan ganggang laut, yang akan berpengaruh langsung pada kehidupan biota laut baik ikan dan tumbuhan laut," katanya kepada Tempo melalui telepon, Selasa, 2 Mei 2023.
Lalu, Kata Rani, prose dalam membuat album O-ksi-2 (OXYGEN) sepenuhnya dilakukan secara daring. Semula mereka banyak berdiskusi melalui zoom untuk saling mengenal serta menyamakan visi dan isu, kemudian mereka saling bertukar file hasil rekaman perburuan suara soundscape yang mereka miliki.
Baca juga:
Cover album soundscape O-ksi-2 (OXYGEN) yang digarap secara kolaborasi antara Rani Jambak asal Sumatera Barat dengan Yenting Hsu seniman asal Taiwan. Foto: Istimewa.
Setelah album selesai, Rani merasa belajar banyak mengenai bagaimana menyadari keberadaan lingkungan untuk lebih menghargainya. Selain itu, merekam suara soundscape akan sangat berguna di masa depan, untuk memahami budaya, alam, dan masyarakat.
Album Soundscape ini Sumbangsih Rani Jambak untuk Pergerakan Lingkungan Hidup
Menurutnya, album ini merupakan sebuah sumbangsih dari mereka berdua bagi pergerakan lingkungan hidup, walaupun dalam bentuk yang sederhana melalui musik. Album yang berisi enam karya komposisi ini membawa perenungan mendalam tentang oksigen sebagai sumber kehidupan. Karya-karya ini berupaya mendorong semakin bertambahnya kepedulian umat manusia dalam menjaga alam, khususnya kelestarian sumber-sumber penghasil oksigen di muka bumi.
Dari enam track lagu di album ini, dua lagu dikerjakan secara bersama dengan kolaborasi bahan arsip-arsip suara yang mereka miliki masing-masing. Kemudian ada track lagu di mana Rani merespon hasil arsip rekaman suara soundscape milik Yenting, yang dijadikan sebagai komposisi, begitu juga sebaliknya.
Dalam album ini proses mastering dikerjakan oleh Vandy Rizaldy dari Agensi 56, kemudian untuk desain digarap oleh Wok The Rock, yang memiliki nama asli Woto Wibowo, seniman dan kurator yang aktif di bidang seni kontemporer, desain dan musik, serta menjalankan label musik Yes No Wave Music, dan telah banyak berpartisipasi dalam berbagai forum musik kontemporer dan berkolaborasi dengan seniman-seniman dari berbagai negara.
Album O-ksi-2 (OXYGEN) secara internasional telah resmi dirilis pada 7 April 2023. Sebetulnya dia berencana untuk mempublikasikannya secara khusus di Tanah Air pada peringatan Hari Bumi 22 April 2023. Tetapi, karena pada 20 April 2023 Rani Jambak melahirkan putri pertamanya, Asha Nusa Ardhana, rencana itu urung dilakukan.
Rani menambahkan, "Saya dan Yenting sepenuhnya mendedikasikan album ini untuk para pejuang lingkungan hidup di manapun berada. Bagi saya yang saat ini merasakan menjadi seorang ibu, bumi pada hakikatnya adalah ibu bagi semua makhluk yang hidup di dalamnya." ujarnya.
Pilihan Editor: 37 Tahun Lady Gaga, Tak Kendur Bergaya Eksentrik dan Provokatif
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.