Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembali ke Titik, Film Dokumenter Perjalanan Eks Napiter JI Diputar Perdana di Masjid UGM Sore Ini

image-gnews
Poster film Kembali ke Titik. Foto:  KPP.
Poster film Kembali ke Titik. Foto: KPP.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -:Sebuah film dokumenter pendek besutan rumah produksi Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) bertajuk Kembali ke Titik akan diputar perdana di Masjid Mardliyah UGM, Yogyakarta, Sabtu 8 April 2023 sambil ngabuburit. Film besutan sutradara Ridho Dwi Ristiyanto ini bercerita tentang perjalanan Hadi Masykur, mantan anggota organisasi teroris Jamaah Islamiyah, kembali pulang ke keluarga dan lingkungan masyarakatnya selepas keluar dari Lapas Kelas 1 Semarang, Jawa Tengah.

Dalam prolog film, Hadi mengungkapkan bagaimana stereotipe lembaga pemasyarakatan selama ini di kalangan narapidana. "Lapas adalah sebagai sekolah para narapidana, dan tidak sedikit yang justru level kejahatannya meningkat justru setelah masuk penjara," kata Hadi kepada awak media di Yogyakarta, Jumat, 7 April 2023.

Kembali ke Titik, Kisah Hidup Napiter Eks Jamaah Islamiyah

Namun, apa yang terjadi pada Hadi justru sebaliknya. "Insya Allah (dorongan dipenjara) itu tidak terjadi pada diri saya. Justru di dalam penjara saya mulai merenung atas semua kesalahan saya," kata pria lulusan Ponpes Al Muttaqin, Jepara tersebut.

Hadi mengungkapkan sebelumnya ia adalah seseorang yang selalu merasa berada di jalan yang benar. Dari situ ia mendapatkan pembenaran dalam membela apa yang menjadi keyakinannya.

"Bahkan saking merasa benarnya itu, saya menomorduakan keluarga, terutama ibu kandung saya sendiri, mertua, dan tentu istri juga anak-anak saya," kata pria yang berperan sebagai sekretaris pemimpin Neo Jamaah Islamiyah, Para Wijayanto, semasa masih berada di organisasi tersebut.

Hadi Masykur, mantan anggota organisasi teroris Jemaah Islamiyah yang menjadi tokoh peran dalam film dokumenter Kembali ke Titik. TEMPO | Pribadi Wicaksono.

Dalam film ini diceritakan bagaimana proses Hadi sehingga bisa kembali tergerak kembali untuk pulang membersamai kembali keluarganya. Diceritakan pula bagaimana perjuangan sang ibu Ngatiyah, serta istri Hadi, Siti Djawariyah atau Titik, dalam bertahan hidup tanpa adanya sosok kepala keluarga sebagai pencari nafkah utama.

Perjuangan Ibu dan Istri saat Eks Napiter Kembali

Peneliti Rumah Kita, Lies Marcoes, mengungkapkan bahwa kasus yang dialami Hadi dan keluarganya sekali lagi membuktikan bahwa fokus radikalisme terdapat pada napiter itu sendiri. Dalam kasus Hadi, sosok yang berpengaruh tersebut adalah sang ibu dan istri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Oleh karena itu saya mencoba menelusuri riwayat mbak Titik dengan metode riverflow, begitu juga dengan mas Hadi. Sehingga bisa ketemu seperti apa pandangan keduanya tentang perjuangan, tujuan, apa yang dianggap penting, serta yang dinilai berpengaruh dalam kehidupan ini," ujar Lies.

Produser Kembali ke Titik, Noor Huda Ismail, mengungkapkan film ini adalah film ke delapan yang dirilis KPP. Dalam film terbaru ini, Noor Huda ingin menyampaikan KPP adalah kewirausahaan sosial yang fokus pada narrative production atau memproduksi narasi alternatif  baik itu melalui website, media sosial (Facebook, IG, YouTube, dll), buku, dan juga film yang tidak hanya pada isu radikalisme dan terorisme saja. 

Khusus untuk isu radikalisme dan terorisme, bagi bapak tiga anak yang sedang menjalani fellowship di RSIS, Nanyang Technological University (NTU), Singapura itu, memerlukan cara baru. Utamanya dengan mendorong kekuatan narasi positif dari para mantan narapidana terorisme dengan menggunakan pendekatan film dokumenter dan forum diskusi. 

"Rencana ke depan, kami akan melakukan road show film dengan mengajak  para credible voice untuk berdiskusi secara jujur dan terbuka terhadap isu yang sangat sensitif ini," katanya.

Pilihan Editor: Dokumenter Kuak Kematian Misterius Kim Seong Jae akan Tayang di Platform OTT

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

2 jam lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

15 jam lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

18 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film


Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

32 hari lalu

Sabato De Sarno Direktur Kreatif Gucci yang menggantikan Alessandro Michele. Instagram.com/@gucci
Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

Pada 3 April 2024, edisi yang diperbarui dari Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story akan dirilis secara eksklusif di Apple Vision Pro


Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

46 hari lalu

Aktivis dari People for The Ethical Treatment of Animal (PETA) mengenakan topeng kodok saat aksi menuntut mengakhiri impor paha kodok di depan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. PETA mendesak Pemerintahan Prancis untuk berhenti menyokong industri kodok yang kejam dan mengajak semua orang untuk mengakhiri kekejaman terhadap hewan dengan menjadi vegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?


Film Dokumenter Rossa akan Segera Tayang, Rayuan Prilly Latuconsina Berhasil

52 hari lalu

Rossa dan Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@itsrossa910
Film Dokumenter Rossa akan Segera Tayang, Rayuan Prilly Latuconsina Berhasil

Film dokumenter Rossa berjudul All Access Rossa 25 Shining Years akan segera dirilis, Prilly Latuconsina sebagai produsernya.


Muncul di Film Dirty Vote: Seluk-beluk Isitilah Politik Gentong Babi di Pemilu

14 Februari 2024

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ahad 11 Februari 2024.
Muncul di Film Dirty Vote: Seluk-beluk Isitilah Politik Gentong Babi di Pemilu

Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, di film Dirty Vote menjelaskan fenomena ketika bantuan sosial sering dimanfaatkan sebagai alat politik.


3 Anatomi Kecurangan Pemilu Dibeberkan di Film Dirty Vote, Singgung Praktek Politik Gentong Babi

14 Februari 2024

Poster film Dirty Vote. Foto: Instagram.
3 Anatomi Kecurangan Pemilu Dibeberkan di Film Dirty Vote, Singgung Praktek Politik Gentong Babi

Sejumlah poin di film Dirty Vote, dari kecurangan melalui penunjukan 20 PJ gubernur dan kepala daerah hingga penyaluran Bansos yang berlebihan.


Sutradara Dandhy Dwi Laksono Ungkap Ide Awal Pembuatan Film Dokumenter Dirty Vote

13 Februari 2024

Poster film Dirty Vote. Foto: Instagram.
Sutradara Dandhy Dwi Laksono Ungkap Ide Awal Pembuatan Film Dokumenter Dirty Vote

Ide awal pembuatan film dokumenter Dirty Vote berawal dari kegelisahan sang sutradara, Dandhy Dwi Laksono, melihat berita kecurangan Pemilu 2024.


Buat Film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar: Seperti Bandung Bondowoso dan Tak Ada Bayaran

13 Februari 2024

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Buat Film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar: Seperti Bandung Bondowoso dan Tak Ada Bayaran

Zainal Arifin Mochtar menyatakan, ia tak menerima bayaran untuk terlibat dalam pembuatan film Dirty Vote.