TEMPO.CO, Jakarta -Siapa yang tak mengenal Stefani Joanne Angelina Germanotta atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Lady Gaga. Penyanyi sekaligus penulis lagu populer ini memulai kariernya sejak remaja dengan tampil di klub dan pertunjukan sekolah.
Ia mulai menulis lagu pada Sony/ATV Music Publishing setelah Def Jam Recordings membatalkan kontraknya. Ia mulai dikenal dengan lagu yang berjudul Just Dance dan Poker Face. Kemudian Bad Romance, Telephone, Alejandro juga mendapat banyak perhatian.
Pada album keduanya, perempuan kelahiran New York 28 Maret 1986 ini kembali sukses dengan judul album Born This Way 2011 lalu. Berhasil memuncaki Billboard 200 AS dan terjual lebih dari satu juta copy.
Selain itu, ia juga menjajaki dunia sandiwara. Beberapa kali bermain dalam layar lebar dan memenangkan penghargaan Golden Globe Award. Penjadi penjual 27 juta album dan 126 juta single per-Januari 2016. Dinobatkan menjadi Woman of The Year oleh Billboard, masuk Forbes karena penghasilannya, dan pengahargaan lainnya seperti Guinness World Records, Grammy, Brit Awards, Songwriters Hall of Fame, dan Council of Fashion Designers of America.
Pada masa remajanya, Lady gaga menganggap dirinya tidak cocok berada di antara teman-temannya karena diejek terlalu eksentrik dan provokatif. Mempunyai ibu yang menginginkan anak perempuannya menjadi perempuan berbudaya, Lady Gaga sudah belajar piano sejak umur empat tahun.
Perempuan dengan piano adalah kombinasi yang cocok, jari tangannya akan terlihat anggun ketika menari diatas tuts piano. Kelas yang mengajarkannya tentang mendengarkan musik ini yang akhirnya menggiring ketertarikannya membaca lembaran musik dan berlatih profesional. Orangtua yang ada untuk mendukung ketertarikannya, mulai meyakinkannya untuk terjun lebih dalam dan menekuni musik.
Saat usianya 17 tahun berhasil masuk ke Collaborative Arts Projects 21, sekolah musik di New York University. Ini meningkatkan kemampuannya untuk menulis musik melalui karangan musik dengan berbagai genre. Tak berjalan lama, karena pada tahun keduanya di universitas, ia memilih untuk fokus pada kariernya.
Lagu-lagu yang dibuatnya memiliki berbagai macam konsep, dimulai dengan The Fame yang menyiratkan ambisi untuk menjadi bintang, The Fame of Monster yang mengeskpresikan sisi gelap dari ketenaran metafora. Selera model pakaiannya yang mencolok dan terkesan aneh bagi sebagian orang menjadi ciri tersendiri yang dimiliki Lady Gaga. Dia juga dinobatkan sebagai Top Fashion Buzzword oleh Global Language Monitor.
Pilihan Editor: Tampil Tanpa Makeup, Lady Gaga Ingin Orang Melihat Dia Apa Adanya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.