Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Virgo and The Sparklings, Superhero Remaja dari Bumilangit Cinematic Universe

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Poster film Virgo and The Sparklings. Foto: Instagram/@virgomovie.official
Poster film Virgo and The Sparklings. Foto: Instagram/@virgomovie.official
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virgo and The Sparklings merupakan film ketiga dari Bumilangit Cinematic Universe, setelah Gundala dan Sri Asih. Senagaja didesain berbeda, film karya sutradara Ody Harahap ini mengangkat kisah superhero remaja yang diperankan oleh Adhisty Zara.

Tokoh Virgo diciptakan oleh Jan Mintaraga dan diperkenalkan pertama kali diperkenalkan dalam komik serial Kapten Halilintar: Ghorghon pada 1973 terbitan Sastra Kumala. 44 tahun berselang setelah diperkenalkan oleh Jan Mintaraga, pada 2017, Bumilangit selaku pemegang hak atas tokoh Virgo menunjuk Annisa Nisfihani dan Ellie Goh untuk menjadi komikus Virgo and the Sparklings.

Sinopsis Virgo and The Sparklings

Film ini mengangkat kisah petualangan superhero remaja bernama Riani (Adhisty Zara). Riani sering pindah sekolah karena memiliki kekuatan super yang dianggap aneh dan membahayakan. Riani mampu mengeluarkan api dari tangannya dan juga sinestesia untuk melihat warna yang berasal dari suara seperti musik atau hujan.

Setelah beberapa kali pindah sekolah, akhirnya Riani mendapatkan teman baru dan hidupnya menjadi lebih baik. Singkat cerita, Riani semakin akrab teman-teman satu bandnya, yaitu Ussy, Monica, dan Sasmi. Hingga akhirnya ketiga sahabatnya mengetahui bahwa Riani berbeda dari mereka. Tidak menjauh, justru mereka membantu Riani untuk belajar mengendalikan kekuatan api dan sinestesia.

Kekuatan api yang dimiliki Riani rupanya dapat memulihkan orang-orang yang mendadak diliputi rasa amarah secara misterius. Bersama teman-temannya, Riani harus mencari sumber kekuatan jahat yang telah membuat kekacauan tersebut.

Review Virgo and The Sparklings

Tempo mendapatkan kesempatan untuk menonton Virgo and The Sparklings, dua hari sebelum tayang serentak di bioskop Indonesia. Secara keseluruhan Virgo and The Sparklings memang menghadirkan film anak muda yang penuh dengan warna. Dibumbui dengan beberapa adegan dan dialog komedi yang kekinian berhasil menghibur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Virgo and The Sparklings yang seharusnya menjadi perkenalan untuk karakter Riani atau Virgo belum dijelaskan dengan baik, seperti bagaimana Riani bisa memiliki kekuatan api. Riani juga kurang terlihat seperti superhero yang ditakuti dan mengancam bagi musuhnya.

Berbeda dari film-film Bumilangit Cinematic Universe sebelumnya, cerita yang dihadirkan Virgo and The Sparklings cukup sederha. Tidak segelap Gundala dan Sri Asih, Virgo and The Sparklings layaknya film remaja yang dianugerai kekuatan super untuk membantu orang-orang di sekitarnya. Film ini juga tidak banyak memiliki adegan aksi yang menegangkan atau ekstrem seperti Gundala dan Sri Asih. Riani ditampilkan hanya memiliki kekuatan untuk mengeluarkan api dan sesekali terbang melayang.

Virgo and The Sparklings memang bukan film musikal, namun banyak lagu yang akan dinyanyikan oleh para karakternya. Dua di antaranya adalah Sahabat Angin yang dinyanyikan Adhisty Zara dan lagu cover dari Potret Salah. Lagu-lagu yang dinyanyikan selama film terlihat sangat ditonjolkan dengan durasi yang cukup lama.

Pilihan Editor: Sempat Ragu, Adhisty Zara Beberkan Kesulitan Bintangi Virgo and The Sparklings

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

5 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

Glenn Fredly The Movie mengisahkan perjalanan hidup, karier, hingga cinta dari Bung Glenn yang diperankan apik oleh Marthino Lio.


Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

18 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

Siksa Kubur dimainkan oleh para aktor terbaik nomine dan penerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).


Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

27 hari lalu

Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

Godzilla X Kong: The New Empire menjadi film kelima dalam franchise MonsterVerse yang dituturkan perlahan tapi diimbangi visualisasi menarik.


Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

30 hari lalu

Poster Para Betina Pengikut Iblis 2. Foto: Max Pictures.
Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

Para Betina Pengikut Iblis 2, seperti halnya film pertama, penonton dibatasi usia 21 tahun ke atas


Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

31 hari lalu

Poster film Keluar Main 1994. Foto: Finisia.
Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

Film Keluar Main 1994 memadukan unsur budaya, edukasi, keluarga, dan asmara di kalangan anak SMA yang dekat dengan remaja Indonesia.


Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

44 hari lalu

24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.


Masalah Kontrak Jadi Alasan Adhisty Zara Tidak Bermain di Dua Hati Biru

47 hari lalu

Adhisty Zara. Foto: Instagram Adhisty Zara.
Masalah Kontrak Jadi Alasan Adhisty Zara Tidak Bermain di Dua Hati Biru

Produser Dua Hati Biru membeberkan alasan absennya Adhisty Zara dalam sekuel film Dua Garis Biru ini.


Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

48 hari lalu

Poster film Tanduk Setan. Foto: Instagram.
Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

Film Tanduk Setan menggabungkan dua cerita antara kehidupan dan kematian ini di dalamnya terdapat selipan pesan yang bisa diresapi selama berpuasa.


Keseruan Bima dan Dara Jadi Orang Tua Muda di Film Dua Hati Biru, Tayang 17 April 2024

48 hari lalu

Poster film Dua Hati Biru. Foto: Instagram.
Keseruan Bima dan Dara Jadi Orang Tua Muda di Film Dua Hati Biru, Tayang 17 April 2024

Trailer film Dua Hati Biru dirilis yang merupakan sekuel dari Dua Garis Biru.


Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

50 hari lalu

Poster film Kuyang. Foto: Instagram.
Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

Kisah Kuyang itu kemudian diangkat menjadi sebuah film yang diproduksi oleh Aenigma Picture dan disutradarai oleh Yongki Ongestu.