TEMPO.CO, Jakarta - YouTuber, selebgram, penulis buku, sekaligus influencer yang menetap di Jerman, Gita Savitri menjadi perbincangan di dunia maya. Lantaran wanita berusia 30 tahun tersebut, baru saja membeberkan resep awet muda yang dinilai kontroversial oleh banyak orang.
Perempuan yang akrab disapa Gitasav itu mengaku tidak punya anak alias childfree menjadi alasannya. Lantas, sebenarnya apa itu childfree? Dan mengapa dianggap berbenturan dengan norma yang berlaku di Indonesia?
Apa itu Childfree?
Menurut Kamus Cambridge, childfree adalah penggunaan istilah untuk menyebut pilihan orang yang enggan memiliki anak. Hal tersebut berbeda dengan kondisi childless, yaitu mereka yang ingin dikaruniai anak tetapi tidak bisa karena beberapa alasan. Sehingga keputusan childfree terletak pada keinginan yang disengaja atau tidak.
Population Media Center menjelaskan bahwa seringkali keputusan childfree dianggap bertentangan dengan norma peradaban pro-natalitas. Dominasi pro-natalitas telah mengakar dan dianut hampir seluruh manusia di bumi, bahwa melahirkan anak dan menjadi orang tua disebut salah satu bentuk kesuksesan manusia.
Penyebab Seseorang Memilih Childfree
S Dalphonse dari National Center for Biotechnology Information memaparkan bahwa satu dari sebelas wanita berusia 44 tahun tidak memiliki anak berdasarkan basis data Pusat Statistik Kesehatan Nasional Amerika Serikat tahun 1975. Sementara pada 1993, angka tersebut melonjak tajam menjadi satu dari enam wanita. Terdapat sejumlah alasan mengapa orang memilih tidak punya anak, antara lain:
1. Tidak ingin meninggalkan karier.
2. Pernikahan dianggap kurang stabil atau rawan terjadi perceraian.
3. Dibesarkan di lingkungan yang jauh dari kata menyenangkan.
4. Tidak mau menghadapi tekanan mental, seperti kelelahan, frustasi, hingga sakit hati saat merawat anak.
5. Ingin memiliki banyak uang dan waktu luang untuk dihabiskan sendiri.
Keuntungan Memilih Childfree
Pilihan hidup apa pun menawarkan sisi positif dan negatif, tak terkecuali dengan childfree. Dilansir dari Psychology Today, berikut manfaat hidup bebas tanpa anak.
1. Punya Waktu Lebih untuk Merawat Diri
Bagi pasangan yang memutuskan tidak mempunyai momongan, kesempatan menghabiskan hari berdua semakin banyak. Waktu dan energi yang dimiliki dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan perawatan pribadi. Hasil kerja keras juga dapat dinikmati untuk hangout bersama teman maupun liburan tanpa harus memikirkan biaya sekolah anak.
2. Dedikasi untuk Karier Terbuka Lebar
Keuntungan memilih childfree yang kerap menjadi pertimbangan khususnya bagi perempuan adalah perkara peluang karier. Pasalnya di sejumlah negara termasuk Indonesia, beberapa bidang pekerjaan masih belum berlaku adil bagi seorang ibu. Tak jarang, lowongan pekerjaan menyebutkan syarat ‘belum menikah’. Sehingga childfree mungkin menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin mengejar profesi tertentu.
3. Dunia Tak Lagi Sempit
Beberapa pakar di bidang lingkungan seringkali mengungkapkan bahwa bumi sudah terlalu tua dan sesak dengan milyaran manusia. Masa depan akan terancam mengingat cadangan sumber daya alam semakin menipis. Mempertimbangkan menjadi penganut childfree dirasa menjadi langkah terbaik tanpa merasa takut suatu saat nanti anak cucu kelaparan.
Kerugian Memilih Childfree
Masih mengutip Psychology Today, seorang psikolog klinis berkebangsaan Amerika Serikat Ellen L. Walker, selaku penganut childfree secara bijaksana juga memaparkan kerugian pilihannya tersebut, diantaranya:
1. Tidak Cocok dengan Kelompok Sebaya
Ellen mengaku tidak klop lagi dengan teman sepermainan maupun rekan kerjanya. Pasalnya, biasanya ketika berkumpul, mereka cenderung membicarakan masalah rumah tangga termasuk pula anak. Sehingga dinding pemisah secara tidak langsung terbentuk di antara pelaku childfree dengan kebanyakan orang.
2. Kehilangan Peran Penting Bagi Banyak Orang
Untuk sejumlah orang, menjadi orang tua merupakan anugerah yang tak bisa tergantikan oleh hal lain. Bahkan uang melimpah karena kesempatan dan perilaku menabung lebih tinggi dianggapnya seperti kehilangan arah. Perasaan itu muncul akibat melihat orang lain selaku orang tua harus berjuang mati-matian untuk menyediakan fasilitas terbaik bagi anak.
3. Tidak Ada yang Menemani di Masa Tua
Terlepas dari pro kontra terkait anggapan anak sebagai investasi. Kerugian memilih childfree yang tak bisa terelakkan adalah tiada anak yang bisa menemani atau bahkan merawat di usia lanjut. Alhasil, merencanakan kemungkinan terburuk termasuk menyiapkan asuransi dan penanganan kematian menjadi langkah penting yang diambil Ellen.
Demikian penjelasan mengenai apa itu childfree yang kerap dilontarkan Gita Savitri. Meskipun mengundang kontroversi, pilihan tersebut merupakan hak pribadi setiap orang yang harus dihormati.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)
Pilihan Editor: Dibintangi Beby Tsabina dan Bio One, Rentang Kisah Film Keluarga Penghangat Hati
kuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.