TEMPO.CO, Jakarta - Christine Hakim mengungkapkan kalau awalnya tidak mengetahui sama sekali tentang The Last of Us. Ketika mendapat tawaran main di serial yang diadaptasi dari game tersebut, Christine Hakim baru mendapat penjelasan dari keluarganya bagaimana The Last of Us begitu terkenal.
"Begitu keluarga tahu, nomor satu yang wanti-wanti Ibu adalah keluarga adiknya Ibu yang mereka semua gamer daripada The Last of Us. Saya dipanggil Mbok di keluarga, 'Mbok pokoknya tidak boleh nolak karena gamenya keren banget, kita semua main'," kata Christine Hakim saat wawancara eksklusif bersama Tempo secara virtual pada Senin, 6 Februari 2023.
Selain keluarga, Christine Hakim juga mendapat dukungan penuh dari pihak manajer dan Reza Rahadian. Mereka terus-menerus mendesak Christine Hakim agar mau menerima tawaran main di serial The Last of Us. "Sampai berisik (di telinga) 'Ibu harus terima, Ibu harus terima'," katanya.
Kekhawatiran Christine Hakim
Tawaran peran tersebut diterima Christine Hakim kala situasi pandemi. Hal itu cukup membuatnya khawatir dan mempertimbangkan segala aspek. Terlebih aktris senior 66 tahun ini harus menjalani syuting di Kanada dengan segala aturan protokol kesehatan yang sangat ketat pada waktu itu, dan pergi seorang diri tanpa manajer maupun asisten untuk mendampinginya.
Di sisi lain, Christine Hakim juga masih harus memikirkan keluarganya di rumah, termasuk sang ibu yang sudah berusia 87 tahun dan sang suami yang memiliki komorbid. Ia sadar bahwa usianya tidak lagi muda dan rentan tertular virus yang saat itu kasusnya sedang tinggi di seluruh negara. "Ada banyak kasus-kasus yang dapat Covid di pesawat, aduh kalau sampai (kena), jangankan di rumah antara Ibu dan suami atau keluarga, kalau ada apa-apa sama ibu bagaimana? Ini terbang bukan kayak syuting di Jogja yang cuma satu jam," katanya.
Simak: Proyek Rahasia Christine Hakim di The Last of Us, Casting hingga Syuting di Kanada
Pelajaran yang Diambil Christine Hakim
Karier Christine Hakim di dunia perfilman sudah memasuki usia 50 tahun. Ia meyakini bahwa di setiap pekerjaan, baik sebagai pemeran maupun produser, selalu ada pembelajaran berharga yang bisa diambil termasuk saat ditawari main di The Last of Us. "Tidak pernah terpikir bisa main di film produksi Amerika/Hollywood, karena Ibu tahu Ibu lahir di Indonesia, besar di Indonesia, dan jiwa Ibu adalah jiwa Si Mbok," katanya.
Tidak semata-mata menerima tawaran main di The Last of Us begitu saja, tetapi ada harapan besar yang ingin diwujudkan oleh Christine Hakim melalui proyek ini. Ia berharap bisa menjadi pembuka jalan bagi para sineas Tanah Air untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional.
"Bertanya sampai Tuhan, 'Tuhan kenapa harus saya?' Oke kalau memang ini masih menjadi amanat dari Tuhan. Yang terpikir oleh Ibu adalah bukan lagi untuk Ibu. Ibu rasanya di dunia film sudah lebih dari cukup dan harus bersyukur aja dengan apa yang Ibu dapatkan. Akan tetapi Ibu juga mempunyai tanggung jawab moral masalah regenerasi, harus ada estafet," katanya. "Ibu harus mendukung yang muda-muda ini. Kalau memang ini menjadi batu loncatan buat nanti anak-anak muda Indonesia yang potensial." Christine Hakim menyebut beberapa nama seperti Reza Rahadian, Marsha Timothy, Asmara Abigail, sutradara Grin Nugroho, Joko Anwar, dan Edwin.
Christine Hakim muncul di episode 2 The Last of Us di HBO GO pada Senin, 23 Januari 2023 waktu Indonesia. Christine Hakim berperan sebagai seorang ilmuwan dari Universitas Indonesia bernama Ratna Pertiwi. Selain Christine Hakim, aktor Indonesia yang bermain di serial The Last of Us adalah Yayu Unru sebagai personel TNI.
Baca juga: Komentar Penonton Soal Penampilan Christine Hakim dan Yayu Unru di The Last of Us
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.