TEMPO.CO, London -Hari ini, 24 Januari di tahun 1927, sineas yang gemar membikin film thriller Alfred Hitchcock merilis film pertamanya The Pleasure Garden di Inggris.
Melansir dari laman biography.com, Alfred Hitchcock lahir pada 13 Agustus 1899 di London, sebelum terjun ke industri film Hitchcock seorang pekerja di bidang teknik. Ia berangkat ke Hollywood pada tahun 1939.
Baca Juga:
Alfred Hitchcock telah menjadi legenda perfilman dunia, bukan hanya di negeri kelahirannya, Inggris, tetapi di seluruh dunia. Ia produktif membuat lebih dari 60 film dalam hidupnya mulai dari awal tahun 1920-an. Hitchcock selalu membumbui karyanya dengan suspense dan setia di jalur film thriller yang menegangkan.
Baca : The Menu, Film Thriller Anya Taylor Joy Ungkap Misteri Makan Mlam Menegangkan
Memulai karirnya sebagai title designer, Hitchcock akhirnya mengeluarkan debut film panjangnya pada1927 berjudul The Lodger ketika film bisu masih membanjiri produksi film Hollywood.
Baru pada tahun 1929, tepatnya dalam film Blackmail, ia mulai memproduksi film-film bersuara. Sedangkan film panjang terakhirnya adalah Family Plot (1976), sebuah kado perpisahan bagi Hitchcock sebelum ia wafat empat tahun kemudian tepat 29 April 1980 di Bel Air, California, AS.
Sepanjang hidupnya, ia telah 11 kali dinominasikan sebagai Best Director di Academy Awards, meskipun tidak pernah memboyong Oscar sekali pun. Namun, dengan atau tanpa Oscar, Hitchcock tetap sutradara yang jempolan.
Dikutip dari britannica.com,sejak mulai berkarya sebagai penulis pada 1921, karya-karya Hitchcock tidak jauh dari tema kekerasan, pembunuhan dan kriminal. lewat karya-karyanya yang ikonik dan monumental berikut 7 film terbaik Alfred Hitchcock :
1.Strangers on a Train (1951)
Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ini bercerita tentang seorang pemain tenis populer, Guy Haines diperankan Farley Granger, yang berkenlan dengan Bruno Antony, seorang pandai bergaul yang begitu pintar memikat hati lawan bicaranya. Pertemuan itu berjung terhadap kesepakatan sebelah pihak yang merugikan, yaitu rencana untuk saling bertukar strategi pembunuhan: Bruno akan membunuh istri Guy yang matre dan tukang selingkuh, namun syaratnya, Guy pun harus membunuh ayah Bruno.
Nuansa tegang semakin menguat ketika Bruno menagih terus janjinya pada Guy untuk membunuh ayahnya. Ketegangan berangsunr dibangun hingga menit-menit terakhir film. Magis dalam film ini ialah bagaimana Hitchcock membangun tokoh psikopat Bruno yang begitu intimidatif, sehingga membuat penonton merasakan posisi Guy yang sngat tersudut dan terpuruk. Preview Review menobatkan film ini sebagai film Hitchcock terbaik sepanjang masa.
2. Rebecca (1940)
Masterpiece Hithcock ini merupkan film Hollywood pertamanya. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Daphne Du Maurier yang rilis 1938. Inilah saat pertama Hitchcock bekerja di bawah produser kenamaan David O. Selznick yang juga memproduksi film terkenal sepanjang masa Gone With the Wind (1939).
Film ini bercerita tentang seorang pelayan wanita tanpa nama diperankan oleh Joan Fontaine yang dilamar oleh seorang bangsawan kaya raya, Maxim de Winters yang diperankan oleh Laurence Olivier. Namun, tinggal dengan bangsawan di rumah yang bagai istana tak membuat gadis itu bahagia. Selain ia harus mengalami kesulitan beradaptasi menjadi seorang wanita sekelas bangsawan, ia harus berhadapan dengan masa lalu de Winters, Rebecca, mantan istrinya yang telah meninggal dunia. Belum lagi, pembantu rumah tangga de Winters, yang begitu mengidolakan Rebecca, turut mengobrak-abrik kehidupan gadis malang itu.
3. North by Northwest (1959)
Jadi korban salah tangkap itu taruhannya adalah nyawa. Begitulah yang dialami Roger O. Thornhill yang diperankan Cary Grant dalam film action dan spy-thriller terbaik pada zamannya . Film ini membuat penontonnya tidak berhenti merasakan ketegangan, sebab berbagai usaha untuk melumpuhkan tokoh utama dilancarkan dengan begitu berubi-tubi sebagai man-on run.
Thornhill ditangkap oleh sekelompok mata-mata yang menuduh...