TEMPO.CO, Surabaya -Tepat 9 Januari 35 tahun lalu, Soedjarwoto Soemarsono alias Gombloh tutup usia. Gombloh adalah penyanyi dan penulis lagu yang banyak menorehkan karya lagu balada.
Gombloh, lahir di Tawangsari, Jombang pada 14 Juli 1948. Gombloh sendiri adalah anak ke empat dari enam bersaudara, dari pasangan Slamet dan Tatoekah.
Jebolan ITS Surabaya
Gombloh sempat mengenyam pendidikan di bangku kuliah, tepatnya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, namun tidak diselesaikan sebab ingin mengejar mimpinya berkarir di dunia musik.
Saat masih SMP, Gombloh membentuk band bernama 'The Dangerous' yang kerap membawakan lagu - lagu ciptaan The Beatles. Berlanjut setelah ia pulang dari Bali karena kabur dan memilih menjadi seniman, ia juga membentuk band bernama 'The Sheeryl', Karir bermusiknya terus meningkat setelah dirinya membentuk band 'Lemon Tree's anno '69'.
Baca : Punya Kumis Baplang Antar Wanggi Hoed Perankan Sosok Gombloh di Panggung Monolog
Mengutip dari p2k.stekom.ac.id, Dalam karya lagunya, Gombloh kerap menggambarkan kehidupan rakyat kecil seperti Doa Seorang Pelacur, Kilang-Kilang, Poligami Poligami, Nyanyi Anak Seorang Pencuri, Selamat Pagi Kotaku. Gombloh juga menuliskan lagu-lagu yang menggambarkan keresahannya pada kerusakan alam seperti Berita Cuaca.
Gombloh juga membuat karya lagu cinta dengan ciri khas liriknya yang nyeleneh seperti karyanya Lepen (Lelucon Pendek). Setelah Gombloh mengeluarkan album gila, para kritisi menilai Gombloh sudah mulai mengendorkan idealismenya dan mulai membuat album bergaya pop ringan, dengan lirik yang tak lagi nyeleneh dan jenaka. Lirik yang sederhana dan jenaka ternyata lebih disukai dan membuatnya menjadi lebih tenar dan memperoleh penghasilan besar. Uang yang ia peroleh dari karya - karyanya, lebih banyak ia habiskan untuk makan - makan bersama kawan - kawannya.
Gombloh menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya akibat penyakit paru-paru yang di deritanya. Untuk mengenangnya sejumlah seniman di Surabaya membuat patung Gombloh seberat 200 kg dari perunggu. Patung ini ditempatkan di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga : Simple Plane Apakah kan Konser-di-jakarta-dan-Srabaya-pada-maret-2023