TEMPO.CO, Jakarta - Film Balada Si Roy mengangkat kisah tentang seorang anak remaja yang bernama Roy. Sosok Roy dalam film ini diperankan oleh putra kedua almarhum Uje dan Umi Pipik, Abidzar Al-Ghifari. Pada film ini, Roy harus pindah rumah dari Bandung ke Serang bersama sang ibunda, usai ayahnya meninggal. Akibatnya, ia pun harus pindah sekolah juga. Terdapat suatu hal yang unik dari Roy, yaitu selalu berangkat sekolah bersama anjing kesayangannya bernama Joe.
Konflik dalam film ini lahir ketika Roy telah mengetahui geng di sekolah barunya bernama Borsalino yang dipimpin oleh Dullah (Bio One). Di sekolah tersebut, tidak ada murid-murid yang berani melawan ketika Dullah dan kawan-kawan membuat masalah dengan cara menindas dan merendahkan harga diri murid lain sesuka hati. Dullah berani berkuasa seperti ini lantaran sang ayah merupakan penguasa Serang.
Tidak tinggal diam, akhirnya, Roy bersama temannya ingin menentang dan melawan geng tersebut dengan membuat geng baru bernama RAT (Roy, Andi, dan Toni). Selain itu, di sana, Roy juga sudah jatuh hati kepada gadis manis bernama Ani (Febby Rastanty).
Lalu, apakah RAT berhasil mengalahkan Borsalino dan bagaimana kelanjutan kisah romansa Roy dengan Ani? Tontonlah kisah selanjutnya di seluruh bioskop Tanah Air mulai 19 Januari 2023.
Tantangan Syuting Film Balada Si Roy
Kendati demikian, film yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Gol A Gong ini juga memiliki tantangan tersendiri. Sutradara film ini, Fajar Nugros mengungkapkan salah satu tantangan terbesar dalam pembuatan film Balada Si Roy adalah melibatkan hewan yang berupa anjing selama proses syuting berlangsung.
"Pada novel aslinya yang berlatar belakang era 80-an, anjing belum menjadi suatu masalah. Jadi, keluarga muslim yang memelihara anjing itu masih menjadi hal biasa," ungkap Fajar ketika dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Kamis, 15 Desember 2022.
Tantangan tersebut pasti menjadi suatu masalah karena banyak orang yang bertanya nantinya apakah keluarga muslim boleh memelihara anjing. Ditambah pula, pemeran Roy dalam film ini adalah anak dari seorang ustadz. Akibatnya, Fajar pun memutar otak untuk tetap menyajikan film ini semirip dengan novelnya. Akhirnya, Fajar memberi perubahan terhadap source aslinya bahwa anjing di film ini ditugaskan untuk menjaga rumah.
Anjing yang dipilih tim produksi film ini pun diklaim aman. Melansir Antaranews, anjing yang digunakan adalah anjing dari sekolah, bukan anjing polisi. Selain itu, selama proses syuting berlangsung ada seorang pendamping dari sekolah anjing. Lalu, tantangan lainnya adalah ketika Fajar dan timnya harus menunggu anjing siap untuk menjalani syuting.
Di sisi lain, Head of IDN Pictures sekaligus produser, Susanti Dewi pun menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, syuting dengan hewan menjadi tantangan yang cukup rumit apalagi anjing dapat dikategorikan sebagai talenta utama dalam film Balada Si Boy.
Tantangan tidak hanya datang dari tim produksi, tetapi juga dari pemerang utama, Abidzar Al-Ghifari. Ia mengaku sempat merasa terbebani ketika mendapatkan peran utama sebagai Roy dalam film garapan Fajar Nugros yang sezaman dengan film Lupus. Sebab, Abi belum merasa dirinya siap untuk memainkan peran seperti itu. Namun, dengan hati yang siap atau tidak, ia yakin harus menerima peran tersebut dan tantangan dari Fajar.
Awalnya, pemeran utama film ini adalah Bio One, tetapi ketika Fajar mendengar “Assalamualaikum” dari Abizar, ia langsung mengganti pemeran utama tersebut. Sebab, Fajar merasa bahwa suara Abi sangat mirip dengan suara Roy.
Sebelum memutuskan hal tersebut, Fajar Nugros pun selalu meyakinkan Abizar Al-Ghifari bahwa peran Roy memang pantas diberikan untuk dirinya. Santi pun setuju akan ide Fajar tersebut demi sesuainya film Balada Si Roy sesuai dengan novel yang sudah dibaca banyak orang.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Siap-siap Tontong Akting Abidzar Al-Ghifari di Film Balada Si Roy, Ini Profil Putra Uje
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
