Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puss in Boots: The Last Wish, Nyawa Terakhir Kucing Legenda

image-gnews
Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation
Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film animasi Puss in Boots: The Last Wish dapat mengobati kerinduan Anda terhadap kucing sok tahu yang ada di film Shrek 2. Berikut review film Puss in Boots: The Last Wish, pas ditonton sambil menikmati libur Nataru. 

HIDUP sebagai kucing legenda dan kerap dipuja-puji membuat Puss, si kucing yang bisa berbicara dan bergaya layaknya manusia itu lupa, kalau stok nyawanya sudah berkurang. Kucing yang suaranya diisi aktor Antonio Banderas itu akhirnya mengingat lagi momen apa saja ia kehilangan nyawanya satu persatu. 

Saat Puss di Film Shrek 2 Akhirnya Sadar

Puss akhirnya menyadari tahun-tahun yang diisi kisah kepahlawanan bak Robin Hood itu rupanya kerap diisi kematian yang disebabkan kecerobohannya sendiri. Dari sembilan nyawa kini tersisa satu. Apa yang akan dilakukan Puss dengan nyawa terakhirnya? Begitu kira-kira cerita utama dari kisah Puss in Boots: The Last Wish yang tayang di bioskop akhir tahun ini.

Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation

Puss, karakter kucing koboy yang mulanya muncul di animasi Shrek 2 pada 2004 itu sudah menarik perhatian. Kucing galak yang bicaranya beraksen Spanyol ini sebetulnya citraan parodi tokoh Zorro. Ia punya tampilan ikonik dengan topi cavalier dan sepatu bot corinthian, jubah hitam lengkap dengan pedang di pinggang.

Puss sering mengalahkan musuh-musuhnya dengan mengalihkan perhatian mereka lewat penampilan "anak kucing yang lucu" dengan bola mata yang berbinar. Dia juga menunjukkan perilaku kucing yang umum seperti batuk bola rambut dan mengejar lampu sorot, biasanya mengakibatkan kekalahan atau penangkapannya.

Simak: The Big 4 Hadirkan Pertarungan Sengit dengan Sentuhan Komedi yang Segar

Kini lebih dari satu dekade sejak kita diperkenalkan sosok kucing berbulu oranye itu. Puss kembali dengan film solo Puss in Boots: The Last Wish yang tak hanya menyediakan ruang nostalgia bagi yang sudah mengenalnya sejak belasan tahun silam. Di film ini sejumlah kejutan karakter dongeng-dongeng anak ala negeri Far Far Away—dalam semesta Shrek—kembali hadir.

Adegan di film Puss in Boots: The Last Wish. Foto: DreamWorks Animation

Saat hidup dengan nyawa terakhirnya Puss dibayangi malaikat maut. Ia pun bertekad menjalani kehidupan terakhirnya dengan pensiun sebagai kucing jagoan. Tapi rencana itu hanya sesaat ia jalani. Puss menemukan harapan untuk bisa meminta tambahan nyawa lewat Bintang Harapan. Tapi upaya untuk bisa sampai ke bintang jatuh tak mudah. Di perjalanan, Puss kudu bertemu mantan kekasih sekaligus musuh lamanya, Puss Kitty Softpaws (Salma Hayek), juga menghadapi kelompok Goldi (Florence Pugh) dan Keluarga Tiga Beruang (Three Bears Crime Family), dan Jack Horner (John Mulaney) yang sama-sama punya keinginan untuk diri mereka sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan Puss ditemani Perrito (Harvey Guillén) seekor anjing yang ia temui di tempat peristirahatan. Perlahan keduanya menjadi akrab dan menemukan alasan untuk saling membersamai satu sama lain.

Sebagai film yang bisa disaksikan anak-anak, sesungguhnya tema yang diangkat dalam The Last Wish ini cukup berat. Bayangkan, film ini kurang lebih berkisah soal menerima kenyataan bahwa hidup satu waktu akan berakhir. Segala kenikmatan, kemewahan dan puja-puji yang melekat dalam diri bakal luruh. Kita dibawa pada kenyataan, apa yang semestinya bisa kita nikmati dan jauh hargai dalam hidup ini?

Artis Salma Hayek berpose bersama tokoh film kartun kucing, saat menghadiri pemutaran perdana film 'Puss In Boots' di UCI Cinema, Roma, Italia, pada 25 November 2011. zimbio.com

Layaknya Studio Pixar yang lebih dahulu sudah memproduksi animasi dengan pesan yang mendalam, DreamWorks Animation bersama Universal Picture ini juga bisa mengemas tema berat itu dalam sajian animasi yang menghibur dan penuh suasana bersenang-senang dengan humor sekaligus kisah yang menghangatkan hari. Ini adalah kisah tentang seekor kucing legenda yang berupaya menemukan kembali tujuan hidup di sisa nyawa terakhirnya.

Puss in Boots: The Last Wish (2022)
Genre: animasi, petualangan
Sutradara: Joel Crawford
Produksi: DreamWorks Animation, Universal Pictures
Durasi: 1 jam 42 menit

AISHA SHAIDRA

Baca: Avatar: The Way of Water, Pertarungan Epik dengan Keindahan Bawah Laut Pandora

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

2 hari lalu

Poster Para Betina Pengikut Iblis 2. Foto: Max Pictures.
Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

Para Betina Pengikut Iblis 2, seperti halnya film pertama, penonton dibatasi usia 21 tahun ke atas


Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

3 hari lalu

Poster film Keluar Main 1994. Foto: Finisia.
Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

Film Keluar Main 1994 memadukan unsur budaya, edukasi, keluarga, dan asmara di kalangan anak SMA yang dekat dengan remaja Indonesia.


Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

16 hari lalu

24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.


Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

20 hari lalu

Poster film Tanduk Setan. Foto: Instagram.
Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

Film Tanduk Setan menggabungkan dua cerita antara kehidupan dan kematian ini di dalamnya terdapat selipan pesan yang bisa diresapi selama berpuasa.


Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

22 hari lalu

Poster film Kuyang. Foto: Instagram.
Review Film Kuyang: Urban Legend dan Tradisi Khas Kalimantan

Kisah Kuyang itu kemudian diangkat menjadi sebuah film yang diproduksi oleh Aenigma Picture dan disutradarai oleh Yongki Ongestu.


Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

24 hari lalu

The Zone of Interest. Foto: Instagram/@klikfilm
Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

Film The Zone of Interest menampilkan kengerian peristiwa Holocaust di Jerman pada Perang Dunia II tanpa memperlihatkan satu pun adegan berdarah.


Review Film Bonnie: Adegan Aksi dan Drama yang Berpadu dengan Sastra

29 hari lalu

Poster film Bonnie. Dok. Istimewa.
Review Film Bonnie: Adegan Aksi dan Drama yang Berpadu dengan Sastra

"Emosional, tegang, dan menghibur," adalah kata yang tepat untuk menggambarkan film Bonnie. Berikut review selengkapnya.


Rekomendasi 10 Film Anime Terbaik Garapan Studio Ghibli

32 hari lalu

Film My Neighbour Totoro garapan Studio Ghibli. Dok. Twitter.
Rekomendasi 10 Film Anime Terbaik Garapan Studio Ghibli

Menonton deretan film anime garapan Studio Ghibli ini bisa jadi cara nostalgia dan persiapan sebelum konser orkestra mereka.


Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

32 hari lalu

Poster film Grave of the Fireflies. Foto: Wikipedia.
Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

Film Grave of The Fireflies salah satu karya Studio Ghibli yang paling bikin pilu saat ditonton.


Review Film The Holdovers: Sindiran Bagi Pemarah dengan Humor Melankolis dan Tajam

33 hari lalu

Foto poster film The Holdovers. Foto: Istimewa.
Review Film The Holdovers: Sindiran Bagi Pemarah dengan Humor Melankolis dan Tajam

Berikut review The Holdovers, film bergenre drama komedi karya sutradara Alexander Payne yang mendapatkan lima nominasi Piala Oscar.