Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rima Melati, Lifetime Achievement FFI 2022: Besar Kontribusi dalam Film, Perkasa Melawan Kanker

image-gnews
Rima Melati. Youtube
Rima Melati. Youtube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Lifetime Achievement Award FFI 2022 diberikan kepada Rima Melati dalam Malam Anugerah Piala Citra Indonesia di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, pada Selasa, 22 November 2022.

Penghargaan tersebut diberikan melalui sang putri, Henneke Adinda Tumbuan bersama saudaranya Aditya Tumbuan dan iparnya Marisa Tumbuan. Penghargaan ini memang layak diberikan kepada Rima Melati lantaran kontribusinya dalam dunia perfilman Indonesia yang sangat besar, meskipun ia didiagnosa mengalami kanker. 

Penghargaan FFI 2022 yang diberikan kepada Rima Melati tersebut dibacakan Najwa Shihab. Saat membacakan penghargaan seumur hidup ini, Najwa juga menyebutkan jasa Rima Melati dalam perfilman tanah air.

"Pada 1990, Rima Melati membangun Yayasan Perintis yang ditujukan bagi kesejahteraan aktris perintis era 1940-1950-an. Yayasan ini dibangun untuk membantu aktris yang mengalami kekurangan hidup," ucap Najwa Shihab.

Baca: Rima Melati Penghargaan Lifetime Achievement di FFI 2022, Widyawati: Seharusnya terima 10 Tahun Lalu

Profil Rima Melati

Rima Melati sudah terjun dalam dunia film sejak 1961. Ia memulai debut aktingnya sebagai pemeran utama dalam film Kasih Tak Sampai. Selama dua tahun selanjutnya, ia berakting dalam sepuluh film, salah satunya Violetta (1962). Selain film, ia pernah tampil beberapa kali di stasiun televisi nasional, TVRI. Meskipun ia sempat vakum selama beberapa tahun, tetapi setelah menikah dengan Ir. Herwindo, pada 1969, Rima Melati kembali ke layar dengan berperan dalam film Laki-Laki Tak Bernama. Selama dua puluh tahun berikutnya ia tampil lebih dari tujuh puluh film, di antaranya Wadjah Seorang Laki-Laki (1971), Lewat Tengah Malam (1971), dan Max Havelaar (1975).

Berkat kegigihannya berperan dalam banyak film, Rima pun menerima penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1973 dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri. Selain itu, ia juga pernah masuk dalam nominasi Pemeran Pembantu Wanita Terbaik, salah satunya dalam Kupu-Kupu Putih (1984). Pada Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima juga meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet

Penghargaan tersebut ia dapatkan dengan semangat juang yang tinggi, meskipun Rima didiagnosa kanker payudara stadium 3B pada 1989 ketika berusia 45 tahun. Dokter pun menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan payudara.

Namun, menjelang operasi, ia mendapatkan kabar tentang pengangkatan kanker payudara tanpa harus memotong payudara di Belanda sehingga ia memilih metode tersebut dan berjalan sukses. Rima pun mengubah pola hidupnya sampai akhirnya dinyatakan sembuh.

Perjuangannya melawan kanker ini pun mendapatkan apresiasi dari WHO berupa Award No Tobacco Day, seperti dikutip p2k.unkris.ac.id. Setelah sembuh dari kanker, ia masih tetap berkarya sampai mengembuskan napas terakhirnya pada 23 Juni 2022. 

Dengan demikian, memang layak Rima mendapatkan penghargaan Life Achievement Award FFI 2022 berkat dedikasinya selama ini dalam membesarkan dunia perfilman Indonesia. Rasa haru dan bangga pun terlihat di wajah Ai Tumbuan ketika memegang Piala Citra atas nama Rima Melati. 

"Begitu besar kontribusi almarhumah terhadap dunia film Indonesia. Rima Melati adalah pejuang perempuan bagi dunia perfilman Tanah Air," ujar Ai Tumbuan.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca juga: Rima Melati Meninggal Dunia Penyintas Kanker Payudara

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jonathan Rhys Meyers, Pemeran Film Rajah

19 jam lalu

Jonathan Rhys Meyers dalam film Rajah. Dok. Istimewa
Mengenal Jonathan Rhys Meyers, Pemeran Film Rajah

Jonathan Rhys Meyers, aktor kelahiran di Dublin, Irlandia pada 27 Juli 1977


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Main Bareng Jonathan Rhys Meyers di Film Rajah, Atiqah Hasiholan: Sempat Starstruck

1 hari lalu

Atiqah Hasiholan beradu akting dengan Jonathan Rhys Meyers dalam film Rajah. Dok. Istimewa
Main Bareng Jonathan Rhys Meyers di Film Rajah, Atiqah Hasiholan: Sempat Starstruck

Atiqah Hasiholan berperan sebagai pasangan Jonathan Rhys Meyers dalam film Rajah.


Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

1 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
Kongo Memulai Imunisasi Vaksin Cacar Monyet

Tenaga kesehatan di Kongo mendapat prioritas untuk melakukan imunisasi vaksin cacar monyet


Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin. Berikut penjelasan pakar ginekologi onkologi.


Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

1 hari lalu

Film Goodbye Julia. Foto: Instagram/@madanifilmfest
Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

Goodbye Julia karya Mohamed Kordofani mengangkat konflik sosial dan politik Sudan melalui kisah persahabatan dua perempuan dari latar belakang berbeda.


Film Hijab Kritik Patriarki dan Konservatisme Sosial dari Perspektif Perempuan Masa Kini

2 hari lalu

Film Hijab karya sutradara Hanung Bramantyo. Foto: Instagram/@madanifilmfest
Film Hijab Kritik Patriarki dan Konservatisme Sosial dari Perspektif Perempuan Masa Kini

Film Hijab mengeksplorasi nilai patriarki dan konservatisme lewat kisah 4 perempuan yang temukan kemandirian dan identitas diri di balik hijab.


Lestari Moerdijat Satu-satunya Perempuan Pimpinan MPR 2024-2029, Segini Harta Kekayaannya

2 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Lestari Moerdijat Satu-satunya Perempuan Pimpinan MPR 2024-2029, Segini Harta Kekayaannya

Lestari Moerdijat resmi dilantik menjadi Pimpinan MPR RI periode 2024-2029. Simak harta kekayaan kader NasDem ini.


Penampakan Sosok Misterius di Lokasi Syuting Kemah Terlarang Kesurupan Massal

2 hari lalu

Jajaran pemeran dan tim produksi film Kemah Terlarang Kesurupan Massal saat menghadiri press screening dan press conference di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Kamis, 3 Oktober 2024. TEMPO/Jasmine
Penampakan Sosok Misterius di Lokasi Syuting Kemah Terlarang Kesurupan Massal

Salah satu pemeran film Kemah Terlarang Kesurupan Massal bercerita tentang sosok penampakan misterius di lokasi syuting.


Rieke Diah Pitaloka: Simak 5 Film dan Sinetron yang Dibintanginya

3 hari lalu

Anggota Badan Pengkajian MPR antara lain, Rieke Diah Pitaloka.
Rieke Diah Pitaloka: Simak 5 Film dan Sinetron yang Dibintanginya

Rieke Diah Pitaloka, kembali terpilih sebagai anggota DPR. Ini keempat kali ia terpilih sebagai anggota DPR