TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Solo menggelar perayaan hari ulang tahun ke-77 tahun ratu keroncong Indonesia, Waldjinah, dalam acara bertajuk Mangayubagya Ambal Warsa ke-77 Tahun Waljinah, Senin, 7 November 2022 malam. Selain sejumlah pejabat di lingkungan pemerintahan dan dari beberapa instansi, acara yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung itu dihadiri sejumlah tokoh, seniman, serta segenap tamu undangan lainnya.
Waldjinah malam itu hadir dengan menggunakan kursi roda, didampingi putra sulungnya, Bambang Hery Santoso. Wajah Sang Maestro terlihat segar dan ia tampil anggun dalam balutan kebaya berwarna ungu dan jarik batik cokelat.
Penyanyi keroncong legendaris Indonesia itu tampak tidak terlalu banyak bicara. Namun wajahnya tampak ramah saat menyambut para sahabat yang menghampirinya untuk mengucapkan selamat hari jadinya itu.
Peluncuran Buku Waldjinah
Suasana haru menyelimuti saat pembawa acara menyampaikan ucapan selamat ulang tahun serta mendoakan Waldjinah, menjelang sesi pemotongan tumpeng. Sang Maestro pun bahkan terlihat beberapa kali menyeka air mata yang mengalir di pipinya. Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan buku biografi berjudul Waldjinah, Sang Diva Melintas Zaman.
Ratu Keroncong Indonesia, Waldjinah, memberikan salah satu potongan tumpeng kepada salah seorang pengusaha Kota Solo, Lenny Andoko, yang hadir dalam perayaan ulang tahun Waldjinah di Loji Gandrung Solo, Senin, 7 November 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIEWali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang malam itu diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Kentis Ratnawati, menyampaikan ucapan selamat hari lahir kepada Waldjinah. Dalam pidatonya, Gibran menyampaikan rasa hormatnya kepada Waldjinah yang telah menjadi kebanggaan Kota Solo dan Indonesia selama ini. Ribuan lagu telah dinyanyikan dan ratusan album telah dihasilkan oleh Sang Legenda Musik Keroncong itu.
Pelestarian Dua Budaya Indonesia Lainnya
Tidak hanya berperan penting dalam seni keroncong Indonesia, Waldjinah juga telah memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian dan pengembangan dua budaya Indonesia lainnya yaitu kebaya dan batik. Sebab selama ini setiap kali menyanyi di berbagai kesempatan, Waldjinah selalu tampil dengan kebaya dan batik yang mencerminkan budaya Indonesia.
"Semangat berkarya dan terus mencintai seni keroncong dari Ibu Waldjinah harus menjadi suri teladan bagi generasi muda agar mampu membangkitkan kembali kejayaan musik keroncong di Indonesia," kata Kentis, membacakan isi sambutan Wali Kota Solo itu.
Seni keroncong di Indonesia juga diharapkan akan dapat terus tumbuh dan berkembang. Adapun untuk masyarakat, khususnya generasi muda, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan peran sertanya dalam pelestarian dan pengembangan seni keroncong tersebut.
Musik keroncong juga diharapkan dapat menjadi nafas kehidupan tidak hanya untuk masyarakat Kota Solo, tapi juga masyarakat Indonesia bahkan internasional. "Sugeng ambal warsa (selamat ulang tahun) Ibu Waldjinah. semoga selalu pinaringan (diberikan) sehat," ucapnya.
Sementara Bambang Hery, mewakili Waldjinah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Solo yang telah memberikan apresiasi yang begitu besar untuk Sang Ibu, Waldjinah. "Ini salah satu hal yang luar biasa bagi kami bahwasanya Pemerintah Kota Solo memberikan suatu apresiasinya kepada Ibu sebagai legenda musik keroncong di Indonesia yang selama ini begitu konsisten dengan musiknya yaitu keroncon dan telah berkembang besar," kata Bambang kepada awak media di sela-sela acara.
SEPTHIA RYANTHIE
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.