Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tan De Seng, Maestro Kecapi Sunda Berdarah Tionghoa

image-gnews
Pemain kecapi jalanan penderita low vision, Enung Hermawati, membawakan tembang sunda di trotoar kawasan Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, 3 Desember 2021. Para seniman dari kalangan akademisi mengapresiasi dedikasi Enung Hermawati yang sudah lebih dari 1 dekade bermain kecapi di trotoar jalanan dengan menggelar pertunjukan kolaborasi Suara Dari Sudut Kota di peringatan hari disabilitas internasional. TEMPO/Prima Mulia
Pemain kecapi jalanan penderita low vision, Enung Hermawati, membawakan tembang sunda di trotoar kawasan Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, 3 Desember 2021. Para seniman dari kalangan akademisi mengapresiasi dedikasi Enung Hermawati yang sudah lebih dari 1 dekade bermain kecapi di trotoar jalanan dengan menggelar pertunjukan kolaborasi Suara Dari Sudut Kota di peringatan hari disabilitas internasional. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, umumnya setiap orang hanya akan mencintai budaya asal sukunya, seperti orang Jawa yang menyukai wayang atau orang Betawi yang mencintai Lenong. Berbeda dengan kebanyakan orang, terdapat seorang budayawan berdarah Tionghoa yang sangat mencintai budaya Sunda, yakni maestro kecapi, Tan De Seng.

Dikutip dari laman Koran Tempo, Tan De Seng merupakan etnomusikolog Sunda sekaligus maestro musik tradisional Cina. Ia lahir dan menjalani masa kecil di Jalan Tamim, Bandung. Kepiawaiannya dengan seni Sunda tak lepas dari pengaruh lingkungan sekitarnya yang membawa keindahan seni musik dan tari Sunda yang ia dengar dan lihat sehari-hari.

Dilansir dari publikasi Tan Deseng Tokoh Seni Sunda Pada Masyarakat Tionghoa Di Wilayah Kota Bandung oleh jurnal.untirta.ac.id, kepiawaian Tan De Seng dalam olah seni Sunda sudah banyak mendapat pengakuan masyarakat di dalam dan luar negeri, pada dekade 90-an khalayak China dan Jepang pernah menyaksikan Tan De Seng dan beberapa anggota keluarganya memainkan seni tradisional Sunda di depan mereka.

Baca : Cara Memainkan Alat Musik Kecapi : Dari Sintreuk-Toel, hingga Dijambret 

Secara formal, pengabdian Tan De Seng pada pelestarian seni Sunda juga telah mendapat pengakuan. Pada 2004, De Seng mendapat penghargaan dari Pemerintah Daerah Jawa Barat atas pengabdiannya sebagai seniman musik tradisional Sunda. Bahkan, pada 2008 ia pernah mendapat penghargaan dari pemerintah, hingga di panggil Presiden Soesilo Bambang Yudoyono ke Istana Negara sebagai maestro seni budaya yang melestarikan seni tradisi dari Jawa Barat.

Salah satu puncak pengakuan terhadap dedikasinya di bidang musik adalah anugerah Metonome yang diterima De Seng dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia pada 2007. Kriteria dari penerima Piala Metronome adala pengabdian diri dan kontribusi nyata kepada kehidupan dan perkembangan musik dalam negeri.

Walau telah dianggap sebagai maestro di bidang seni Sunda, tetapi ia sama sekali seni budaya etnik leluhurnya, Cina. Merujuk Koran Tempo, Tan De Seng bahkan selalu menjadi rujukan para seniman Indonesia manakala akan mengkolaborasi musik dan tari etnik lokal dengan budaya Cina.

Baca : Dijambret, Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Kecapi  

Pengakuan terhadap keterampilan De Seng antara lain datang dari musisi Remy Silado. Menurut Remy, De Seng sangat memahami sejarah Cina dan dapat membedakan setiap dinasti sesuai dengan peristiwa sejarah. Bahkan ia dapat menulis huruf Cina hingga di tingkat kaligrafi.

Lalu, latar belakang Tan Deseng yang berasal dari negeri Cina, menjadi semakin menarik untuk dikaji. Pada umumnya, etnis keturunan Tionghoa lebih cenderung terjun sebagai para praktisi bidang perdagangan dan industri ekonomi lainnya, tapi Tan De Seng menganggap dirinya putera Sunda karena menurutnya jiwa dan raga nya adalah orang Sunda. Ia tak pandai berdagang walaupun telah dicobanya tapi gagal, karena darah seni deras mengalir dalam jiwanya.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.