Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Filsuf Jean-Paul Sartre Menolak Hadiah Nobel Sastra?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Penghargaan Nobel.[www.independent.ng]
Penghargaan Nobel.[www.independent.ng]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jean-Paul Sartre atau Jean-Paul Charles Aymard Sartre adalah seorang filsuf berkebangsaan Perancis. Pada 22 Oktober 1964, Sartre dianugerahi Hadiah Nobel Sastra. Alih-alih menerima, dia justru menolak penghargaan paling bergengsi untuk orang-orang jenius di dunia tersebut. 

Dalam surat resminya kepada Swedish Academy, Sartre membeberkan dua alasan subjektif dan objektif mengapa dirinya menolak Hadiah Nobel Sastra. Alasan pribadinya adalah bahwa dia memiliki prinsip untuk tidak pernah segala bentuk penghargaan apa pun, termasuk Hadiah Nobel. 

Sikap ini didasarkan pada konsepsinya tentang usaha penulis. Dilansir dari The Hand India, Sartre berkeyakinan bahwa seorang penulis yang menganut posisi sosial, politik, atau sastra harus bertindak hanya dengan sarana yang dimilikinya. Sarana itu adalah kata-kata tertulis yang mengandung makna. 

Jika sebuah penghargaan Hadiah Nobel diterima, dimungkinkan membuat para pembacanya terkena dampak yang tidak dia inginkan. Menurut Sartre, penulis yang menerima penghargaan semacam itu tentu secara tidak langsung melibatkan dirinya sendiri pada asosiasi atau lembaga yang menghormatinya. Karena itu, dia tegas menolak segala penghargaan resmi dan tidak ingin “dilembagakan”. 

Adapun alasan objektif, Sartre yang dikenal sebagai Bapak Eksistensialisme itu menyatakan alasan di balik penolakan Hadiah Nobel. Sebagaimana ditulis dalam suratnya, Sartre berpendapat bahwa Nobel diadakan sebagai cadangan untuk penulis Barat atau pemberontak Timur. 

Menurut Sartre, Hadiah Nobel adalah hadiah para borjuis. Tetapi, hal itu diketahui sebagai interpretasi borjuis yang pasti akan diberikan oleh kalangan tertentu yang sangat ia kenal. Singkatnya, dia akan selalu menolak pembedaan resmi dengan alasan bahwa dirinya tidak pernah ingin dilembagakan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, seperti dikutip dari surat kabar Swedia Svenska Dagbladet, para juri Hadiah Nobel menominasikan Sartre sebagai penerima Nobel pada 17 September 1964. Nama-nama lain selain dia antara lain penulis Rusia Mikhail Sholokhov dan penyair Inggris WH Auden. Total ada 76 calon pada tahun itu dan 19 di antaranya merupakan calon baru. 

Melansir situs resmi Nobel Prize, Hadiah Nobel dianugerahkan kepada pria kelahiran Paris, 21 Juni 1905, itu berkat karyanya yang kaya akan gagasan dan dipenuhi dengan semangat kebebasan dan pencarian kebenaran. Sejumlah karyanya, salah satunya L'Etre et le néant (1943), telah memberikan pengaruh yang luas pada kehidupan umat manusia. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Bob Dylan VS Jean Paul Sartre

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Indonesia, Inilah Sederet Negara yang Memiliki Pesawat C-130J Super Hercules

26 Januari 2024

Pesawat Hercules C 130 Tipe J mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusumah pada Senin 6 Maret 2024 dari Amerika Serikat. Dok TNI AU
Selain Indonesia, Inilah Sederet Negara yang Memiliki Pesawat C-130J Super Hercules

Pesawat C-130J Super Hercules diserahkan Kemenhan kepada KSAU. Berikut 6 negara yang menggunakan pesawat serupa.


Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

3 Januari 2024

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

Muhammad Yunus, penerima nobel perdamaian dari Bangladesh divonis bersalah dan bui 6 bulan. Berikut profil dan gerakan yang dilakukannya.


Kilas Balik Surat Wasiat Alfred Nobel yang Menjadi Cikal Bakal Hadiah Nobel

11 Desember 2023

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
Kilas Balik Surat Wasiat Alfred Nobel yang Menjadi Cikal Bakal Hadiah Nobel

Keputusan Alfred Nobel membuat Penghargaan Nobel Prize berkaitan dengan kematian saudara dan adik laki-lakinya yakni Ludvig dan Emil.


Mengenang 127 Tahun Alfred Nobel Tutup Usia, Ini Profil Penggagas Hadiah Nobel

10 Desember 2023

Alfred Nobel. wikipedia.org
Mengenang 127 Tahun Alfred Nobel Tutup Usia, Ini Profil Penggagas Hadiah Nobel

Alfred Bernhard Nobel atau dikenal Alfred Nobel merupakan ilmuwan terkenal, penemu, pengusaha, sekaligus penggagas Hadiah Nobel atau The Nobel Prize.


Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

1 Desember 2023

Pasar kuno Grand Bazaar di Istanbul, Turki menjual beragam pernak pernik, perhiasan, hingga makanan khas Turki. (Tempo/Egi Adyatama)
Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

Negara transkontinental adalah negara yang berada di wilayah dua benua atau lebih.


DJP Sebut Reformasi Sistem Pajak RI Lebih Cepat dari Negara Maju: Perancis Butuh 9 Tahun

26 Oktober 2023

Ilustrasi Pajak. shutterstock.com
DJP Sebut Reformasi Sistem Pajak RI Lebih Cepat dari Negara Maju: Perancis Butuh 9 Tahun

Kemenkeu mengklaim bahwa proses pengembangan sistem pajak inti atau core tax system berjalan lebih cepat jika dibandingkan negara lain. Beberapa negara maju seperti Finlandia dan Australia butuh waktu 7 sampai 10 tahun.


59 Tahun Lalu Jean-Paul Sartre Menolak Hadiah Nobel Sastra, Ini Alasannya

23 Oktober 2023

Jean-Paul Sartre. Wikipedia
59 Tahun Lalu Jean-Paul Sartre Menolak Hadiah Nobel Sastra, Ini Alasannya

Filsuf Jean-Paul Sartre menolak Hadiah Nobel Sastra yang diberikan kepadanya. Apa saja alasannya?


Mengenal Gunter Grass, Sastrawan Jerman yang Memenangi Nobel Sastra

17 Oktober 2023

Peraih Nobel, Gunter Grass saat di depan rumahnya di Behlendorf, Jerman, 30 September 1999. Penulis novel Anti-Nazi, dikabarkan telah tutup usia pada 13 April 2015 di klinik kesehatan di Lubeck, sebuah kota kecil di utara Jerman usai dirawat selama sepekan. (AP Photo)
Mengenal Gunter Grass, Sastrawan Jerman yang Memenangi Nobel Sastra

Pada 1999, dia dihormati dengan anugerah Hadiah Nobel Sastra lantaran karya-karya novelnya yang dinilai memberi pengaruh besar.


Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

5 Oktober 2023

Penulis Norwegia, Jon Fosse memenangkan hadiah Nobel Sastra 2023. Foto: Instagram/@nobelprize_org
Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

Pemenang Nobel Sastra 2023, Jon Fosse menulis dengan gaya minimalis dan sudah memiliki 40 novel, kumpulan puisi, esai, buku anak, hingga terjemahan.


6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

5 Oktober 2023

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

Hadiah Nobel sejak 1901 adalah salah satu penghargaan prestisius di dunia untuk orang yang memiliki kontribusi signifikan di berbagai bidang.