TEMPO.CO, Jakarta - Nikita Mirzani menuntut keadilan untuk Sulaeman, mantan sopir yang diduga menjadi korban penyekapan oleh majikannya, Nindy Ayunda. Nikita mengunggah sebuah video seorang pria sedang merintih kesakitan yang diduga disekap oleh Nindy dan kekasihnya, Dito Mahendra.
Nikita juga mengunggah tangkapan layar sebuah judul dari sebuah portal berita yang menyatakan kalau istri Sulaeman, Rini Diana bersama kuasa hukumnya mendatangi Polres Jakarta Selatan meminta keadilan untuk suaminya. Nikita tampak geram dan mengatakan siap mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Apa saya harus memimpin dulu demi untuk minta keadilan saudara Rini ke istana negara sekalian. Tunggu ya Rini selesai saya berobat saya temenin deh minta keadilan sampai kelobang semut pun saya temenin," tulis Nikita di Instagram pada Kamis, 8 September 2022.
Pernyataan ini disampaikan Nikita setelah menanggapi laporan Shandy Purnamasari, istri Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 terhadap dirinya terkait dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial. Nikita juga meminta bantuan dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
"Jangan aparatur negara gercep kalau orang yang nge laporin saya mulu. Mentang-mentang ada titipan plus atensi. Coba bapak Dewan komisi 3 @ahmadsahroni88 yang terhormat, atensi itu laporan Rini yang mohon keadilan buat suami nya leman. Ga ada beda nya kasus penyekapan supir dan pembantu yang di duga di lakukan oleh nindy ayunda dan dito mahendra," tulis ibu tiga anak itu.
Nindy Ayunda, penyanyi. Instagram/@nindyparasadyharsono
Nikita menandai akun Instagram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Divisi Humas Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan. "Kenapa kalian bungkam atau tidak mau bersuara atas kasus penyekapan dan penganiayaan yang ada laporan nya di polres jaksel, saudara Rini dan lia memohon keadilan sudah bolak balik ke polres jaksel tapi tidak ada jawaban yang jelas selalu ngambang," tulisnya.
Nikita mempertanyakan apa karena mantan sopir Nindy Ayunda yang diduga menjadi korban penyekapan tersebut hanyalah orang biasa sehingga tidak dapat menuntut keadilan. Nikita menyebut bahwa kasus ini memiliki kesamaan dengan Ferdy Sambo yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Kasus ini sama dengan kasus Ayang shambooh beda nya ga di DOR, dan yang melakukan penyekapan plus penyiksaan pun diduga oknum brimob dengan memakai Senjata Laras Panjang. Semua bukti sudah lengkap di kepolisian @polisijaksel Harus dengan cara apa lagi saudara leman dan lia mendapatkan keadilan. Apa harus mereka tidur an depan istana negara Baru bisa dapet perhatian dari kepolisian??" tulis Nikita.
Tidak sampai di situ, Nikita kemudian menyindir pengacara kondang Hotman Paris yang biasanya kerap memberikan bantuan hukum. "Mana suara nya bang @hotmanparisofficial yang katanya bela rakyat kecil. Samapi bikin posko 911. Apa karna kasus ini ga viral jadi agak males gitu bantuin nya," tulisnya.
Di akhir unggahannya, Nikita Mirzani menyinggung soal penangkapannya yang dilakukan oleh Polres Serang, Banten pada Juli lalu setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE oleh Dito Mahendra. "Dan untuk @polisijaksel Jangan mau kalah sama polisi banten Dong garcep banget mereka. Saksi belum dipanggil ga ada mediasi juga langsung main tangkep-tangkep aja ga perlu nunggu 1 tahun. 2 minggu cukup untuk bikin heboh 1 Indonesia," tulis Nikita.
Baca juga: Dilaporkan Shandy Purnamasari ke Polisi, Nikita Mirzani Ancam Lapor Balik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.