Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

79 Tahun Yok Koeswoyo, Sang Penjaga Terakhir Koes Plus

image-gnews
Yok Koeswoyo dalam Konser Reuni Koes Plus Live in Acoustic Exclusive Concert di Balai Kartini, Jakarta, (27/9). Band legendaris di era 1960-1980 membawakan lagu lagu hitsnya untuk memuaskan kerinduan para penggemarnya. TEMPO/Nurdiansah
Yok Koeswoyo dalam Konser Reuni Koes Plus Live in Acoustic Exclusive Concert di Balai Kartini, Jakarta, (27/9). Band legendaris di era 1960-1980 membawakan lagu lagu hitsnya untuk memuaskan kerinduan para penggemarnya. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, JakartaYok Koeswoyo atau yang memiliki nama asli Koesroyo bin Koeswoyo merupakan salah satu anggota grup band legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara. Ia lahir pada 3 September 1943 di Tuban, Jawa Timur ketika masa pendudukan Jepang. 

Saat berada dalam grup musik Koes Plus, Yok Koeswoyo awalnya memainkan gitar ritme. Kemudian, ia berpindah memainkan bass gitar sekaligus menjadi pendukung vokal.

Yok Koeswoyo adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dengan orang tua bernama Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban. Urutan saudara kandung Yok adalah sebagai berikut:

  1. Tituk yang lahir pada 1930 dan meninggal ketika masih bayi,
  2. Koesdjono atau Jon alias John Koeswoyo lahir pada 1932,
  3. Koesdini atau Dien lahir pada 1934,
  4. Koestono atau Ton alias Tonny Koeswoyo yang lahir pada 1936 dan menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya pada 1987,
  5. Koesnomo atau Nom alias Nomo Koeswoyo lahir pada 1938,
  6. Koesyono atau Yon alias Yon Koeswoyo lahir pada 1940 dan meninggal dunia pada 2018,
  7. Koesroyo atau Yok alias Yok Koeswoyo lahir pada 1943,
  8. Koestami atau Miyi lahir pada 1945, dan
  9. Koesmiani atau Ninuk lahir pada 1947.

Melansir dari laman p2k.unkris.ac.id, dari silsilah keluarga itu, mereka semua termasuk generasi ke-7 keturunan (trah) Sunan Muria di Tuban. Ibu mereka (Rr. Atmini) adalah keponakan dari Bupati Tuban ketika zaman penjajahan Belanda.

Yok Koeswoyo menghabiskan masa kecilnya di Tuban, Jawa Timur bersama dengan saudara lainnya. Namun pada 1952, keluarga Koeswoyo memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Sebab, kepindahan mereka mengikuti mutasi sang ayah dalam berkarier sampai pensiun menjadi pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri. Setibanya di Jakarta, mereka sekeluarga mendiami rumah di jalan Mendawai III, Nomor 14, Blok C, Kebayoran baru, Jakarta Selatan.

Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh Yok Koeswoyo adalah sekolah menengah atas (SMA), tepatnya di SMA Triguna, Jakarta. Ia mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena lebih memantapkan hati dalam dunia musik mengikuti jejak saudara-saudaranya.

Yok Koeswoyo mulai aktif bermusik sejak awal dibentuknya grup musik bersama saudara kandungnya yang terdiri dari Jon Koeswoyo (bass), Tonny Koeswoyo (gitar), Nomo Koeswoyo (drum), Yon Koeswoyo (vokal), dan Yok Koeswoyo (vokal). 

Awalnya, mereka menamakan grup musik ini dengan nama Kus Brothers pada 1958 dan merekam album pertama pada 1962. Setelah Jan Mintaraga dan Tommy Darmo mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Kus Bersaudara pada 1963. Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Alhasil, grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi Koes Bersaudara. 

Mengutip dari Kisah dari Hati Koes Plus, Tonggak Industri Musik Indonesia, pada 1970, Yok Koeswoyo bergabung dengan grup band Koes Plus menggantikan posisi Totok Adji Rahman sebagai bassis. Sejak itu, ia tetap setia berada dalam Koes Plus yang berhasil meraih kesuksesan menjadi salah satu grup legendaris di Indonesia. Bahkan, Koes Plus sendiri menjadi raja dalam dunia musik tanah air pada era 1970-an. Koes Plus melahirkan lebih dari 100 album dan sebagian besar menjadi lagi-lagu hits yang melegenda hingga sekarang.

Koes Plus pernah vakum pada 1970-an, Yok tak mau diam. Ia mendirikan Blo'on Group sebuah band dengan personil Nadjib Oesman eks pemain keyboard band Cockpit, Jimmy (rhythm),  Imam  (Drum), Agus ( Bass), dan S. Kamdi seorang pelawak anggota Trio Ceking sebagai vokalisnya. Group ini sempat merekam meluncurkan dua album.

Setelah Tonny Koeswoyo, kemudian Murry dan Yon Koeswoyo berpulang, tinggal Yok yang menjadi personil Koes Plus saat ini.

Lagu-lagu hits Koes Plus yang juga merupakan ciptaan Yok Koeswoyo, hari ini berusia 79 tahun antara lain Why Do You Love Me yang pernah populer di Australia di masa itu.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Koes Plus Meledak di Awal Popularitasnya Lewat 3 Album Musik Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Tonny Koeswoyo, Dedengkot Grup Musik Legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara

19 Januari 2024

Tonny Koeswoyo. youtube.com
Mengenang Tonny Koeswoyo, Dedengkot Grup Musik Legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara

Tak ada grup musik legendaris Koes Plus dan Koes Bersaudara tanpa Tonny Koeswoyo. Maestro musik ini berpulang 37 tahun lalu.


Profil Musisi Leo Kristi Pemeran Bung Tomo dalam Film Soerabaia 45

10 November 2023

Leo Kristi sebagai Bung Tomo di film Soerabaia 45. Foto: Istimewa
Profil Musisi Leo Kristi Pemeran Bung Tomo dalam Film Soerabaia 45

Meskipun lebih terkenal sebagai penyanyi troubadour, tapi akting Leo Kristi sebagai Bung Tomo di film Soerabaia 45 berhasil curi perhatian publik.


Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

2 Oktober 2023

Koes Bersaudara. YouTube
Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

Pada era orde lama dan orde baru tetapkan beberapa larangan untuk anak muda seperti musik ngak ngik ngok, rambut gondrong, dan celana ketat.


Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

29 September 2023

Koes Plus. Instagram
Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

Sebelum terkenal dengan nama Koes Plus, band legendaris ini bernama Koes Bersaudara. Begini alasan terjadi perubahan nama grup band legendaris ini.


Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

29 September 2023

Koes Bersaudara. YouTube
Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

Satu hari sebelum peristiwa G30S, Koes Bersaudara lalu menjadi Koes Plus dibebaskan dari Penjara Glodok tanpa alasan. Apa sebab mereka dibui?


T'Koes Band Terima Larangan Bawakan Lagu Koes Plus dan akan Bayar Royalti

27 September 2023

 T'Koes. Instagram
T'Koes Band Terima Larangan Bawakan Lagu Koes Plus dan akan Bayar Royalti

T'Koes menyatakan tidak akan menyanyikan lagi lagu-lagu Koes Plus setelah mendapat pelarangan dari keluarga besar band legendaris itu.


Band T'Koes Dilarang Nyanyikan Lagu-Lagu Koes Plus, Sari Koeswoyo: Ini Soal Attitude

25 September 2023

 T'Koes. Instagram
Band T'Koes Dilarang Nyanyikan Lagu-Lagu Koes Plus, Sari Koeswoyo: Ini Soal Attitude

Keluarga Koes Plus mengaku tidak tebang pilih dengan semua pihak yang menggunakan karya Koes Plus.


Bernostalgia dengan Koes Plus Ala Orkestra

28 Agustus 2023

Batavia Madrigal Singers pada Konser Simfoni untuk Bangsa ke-14 edisi Koes Plus/Jakarta Concert Orchestra
Bernostalgia dengan Koes Plus Ala Orkestra

Avip Priatna memboyong 250 musisi dalam Simfoni untuk Bangsa 2023 edisi khusus Koes Plus pada 24 Agustus 2023.


Apresiasi Koes Plus, Jakarta Concert Orchestra Gelar Simfoni untuk Bangsa 2023

24 Agustus 2023

The Resonanz Children Choir/Jakarta Concert Orchestra
Apresiasi Koes Plus, Jakarta Concert Orchestra Gelar Simfoni untuk Bangsa 2023

Total ada 250 penyanyi dan musisi yang akan tampil dalam pagelaran Simfoni untuk Bangsa 2023 edisi Koes Plus ini.


Suasana Rumah Duka Nomo Koeswoyo, Sejumlah Petinggi PDIP Melayat

16 Maret 2023

Sari Yok Koeswoyo, keponakan Nomo Koeswoyo mengunggah kabar duka meninggalnya musisi legendaris itu. Foto: Instagram @officialsarikoeswoyo.
Suasana Rumah Duka Nomo Koeswoyo, Sejumlah Petinggi PDIP Melayat

Suasana rumah duka Nomo Koeswoyo musisi legendaris Koes Plus masih sepi.