Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan Panjang 60 Tahun TVRI, Apa Acara yang Masih dalam Kenangan?

image-gnews
Ilustrasi Si Unyil. Wikipedia.org
Ilustrasi Si Unyil. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Televisi Republik Indonesia atau TVRI merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara sejak 24 Agustus 1962 di Jakarta. Mengudaranya stasiun televisi ini ditandai dengan siaran perdana Asian Games ke IV di Jakarta.

Mengutip laman resmi TVRI, awal mula berdirinya TVRI pada 24 Agustus 1962 disebabkan adanya SK Menpen RI No.20/SK/VII/61. Pendirian TVRI ini dipersiapkan dalam waktu kurang dari 10 bulan. Kantor awal dari stasiun televisi ini bertempat di gedung yang awalnya adalah Kampus Akademi Penerangan milik Departemen Penerangan RI, di Gerbang Pemuda – Senayan Jakarta.

Dilansir dari laman ditpolkom.bappenas.go.id, latar belakang dibentuknya TVRI karena pada 1961 Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.

Lalu, pada 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No.20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Kemudian pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan perintah kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek stasiun televisi dengan jadwal sebagai berikut:

  • Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
  • Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
  • Mempersiapkan software dengan program dan tenaga.

Kemudian pada 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan pada acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan menggunakan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Akhirnya, pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Menurut laman ditpolkom.bappenas.go.id, pada 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Lalu, pada 1964 mulailah perintisan pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dari TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujung Pandang, Manado, Denpasar dan Balikpapan berkat bantuan dari Pertamina.

Pada masa orde baru, tugas dari TVRI adalah sebagai alat komunikasi Pemerintahan Soeharto, yang memiliki tugas untuk menyampaikan informasi mengenai kebijakan Pemerintah kepada masyarakat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan upaya dari pemerintah.

Pada 1974, pemerintah Indonesia membuat kebijakan dimana TVRI menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, dengan diberikan status Direktorat yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film dari Departemen Penerangan Republik Indonesia. Kemudian pada 1975, Departemen Penerangan mengeluarkan Surat Keputusan No. 55 yang menyatakan bahwa TVRI memiliki status ganda yaitu sebagai Yayasan Televisi RI dan juga sebagai Direktorat Televisi.

Memasuki era Reformasi, kepastian TVRI mengambang seiring likuiditas dari Departemen Penerangan, sebelum akhirnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Kepmen No.101/KEP/m.pan/1/2000 pada 5 Januari 2000 menugaskan pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Televisi serta Unit Pelaksana Teknis di Jakarta dan Daerah untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelahnya, status TVRI berubah menjadi PERJAN (Perusahaan Jawatan) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia pada 7 Juni 2000.

Setelah terbitnya Peraturan Pemerintah ini, TVRI memperoleh kejelasan status hukum yakni sebagai perusahaan jawatan yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi sesuai dengan prinsip-prinsip televisi publik, independen, netral, mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat serta tidak semata-mata mencari keuntungan, dan menyelenggarakan kegiatan usaha jasa penyiaran publik dalam bidang informasi, pendidikan, dan hiburan serta usaha-usaha terkait lainnya yang dilakukan dengan standar yang tinggi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2005, sejak 2005 hingga kini, status dari TVRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Dalam hal ini, TVRI memiliki tugas untuk memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

TVRI pun sepanjang perjalanannya telah melahirkan berbagai acara yang lekat dalam ingatan masyarakat antara lain Dunia Dalam Berita, Cakrawala Budaya Nusantara, Aneka Ria Safari, Kamera Ria, Selekta Pop, Ria Jenaka, Boneka Si Unyil, dan film legendaris Little House on the Praire.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca: Kelahiran TVRI dan 24 Agustus sebagai Hari Televisi Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

4 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

6 hari lalu

Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Antrean warga untuk menghadiri acara open house Idul Fitri sempat ricuh lantaran sejumlah warga memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso
Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

15 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

16 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

Ledakan gudang peluru cibubur mengingatkan peristiwa 40 tahun lalu ledakan gudang peluru Korps Marinir Angkatan Laut, Cilandak KKO, Jakarta Selatan.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

20 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

21 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Daftar Caleg Artis yang Lolos ke Senayan, Rano Karno hingga Ahmad Dhani Punya Suara Paling Tinggi

23 hari lalu

Ahmad Dhani, Verrell Bramasta, Nafa Urbach, Mulan Jameela, Melly Goeslaw, dan Once Mekel. Instagram
Daftar Caleg Artis yang Lolos ke Senayan, Rano Karno hingga Ahmad Dhani Punya Suara Paling Tinggi

Ada sebanyak 22 caleg artis dengan perolehan suara lolos ambang batas parlemen di kursi DPR RI, dan akan melenggang ke Senayan.


Pertama Kali Tak Lolos ke Parlemen, Berikut Perolehan Suara PPP dalam 5 Pemilu Terakhir

25 hari lalu

Logo PPP
Pertama Kali Tak Lolos ke Parlemen, Berikut Perolehan Suara PPP dalam 5 Pemilu Terakhir

Suara tertinggi PPP terjadi pada Pemilu 2004, yakni yakni sebesar 10,55 persen.


Apa Penyebab PPP Tidak Lolos ke Senayan Menurut Pengamat Politik?

26 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Apa Penyebab PPP Tidak Lolos ke Senayan Menurut Pengamat Politik?

Pengamat Politik menyebut gagalnya PPP lolos ke Senayan antara lain adanya konflik internal.


Gagal Lolos ke Parlamen untuk Pertama Kalinya, Apa Langkah PPP?

26 hari lalu

Logo PPP
Gagal Lolos ke Parlamen untuk Pertama Kalinya, Apa Langkah PPP?

PPP akan menggugat hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional Pemilu 2024 oleh KPU ke Mahkamah Konstitusi atau MK.