Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Tari Gambyong yang Terdapat dalam Uang Kertas Baru Rp 5.000

Reporter

image-gnews
Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu. (Wikimedia Commons)
Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu. (Wikimedia Commons)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gambar penari gambyong terpampang dalam lembaran uang kertas baru dengan nominal Rp 5.000. Tari Gambyong merupakan tarian klasik yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Bermula sebagai hiburan rakyat jalanan, tari ini dipertunjukan keraton Mangkunegaran untuk menyambut tamu penting.

Uang baru 2022 pecahan Rp5.000. Foto: Bank Indonesia

Asal usul Tari Gambyong

Gambyong, menurut Sri Rochana Widyastytieningrum dalam buku Sejarah Tari Gambyong: Dari Rakyat Menuju Istana, merupakan singkatan dari dua gending yang mengiringi gerakan tayub yakni Gambirsawit dan Boyong. Tayub merupakan pertunjukan jalanan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pertunjukan ini pun kerap kali ditanggap dalam sebuah perayaan dengan imbalan uang.

Namun, R. M. Said, dalam babad sala menyatakan bahwa Gambyong adalah nama seorang penari tayub pada masa kepemimpinan Pakubuwana IV. Lebih lengkapnya, penari itu bernama Mas Ajeng Gambyong. Berkat kemahirannya berlenggak-lenggok, namanya menjadi sinonim dengan tarian yang ia tampilkan. Apalagi, tarian ini pada awalnya ditarikan seorang diri sebagai pembuka pertujunkkan tayuban.

Terlepas dari perbedaan asal-usul nama itu, seni jalanan ini, dilansir dari laman resmi DPAD Provinsi Jogja, sudah dikenal sebagai tlèdhèk sejak masa kepemimpinan Pakubuwana IV (1788-1820) dan Pakubuwana V (1820-1823). Sesuai namanya, tarian ini ditujukan untuk menggoda atau mengundang daya pikat. 

Atas usul K. R. M. T. Wreksadiningrat, penata tari pada masa kepemimpinan Pakubuwana IX (1861-1893), tarian rakyat ini diperhalus dan dipertontonkan di kalangan bangsawan atau priayi. Nyi Bei Mardusari, selir Sri Mangkunegara VII, menyebutkan tarian ini dipertunjukkan kepada tamu di istana Mangkunegaran.

Pada tahun 1950, Nyi Bei Mintoraras membentuk koreografi baku tarian ini dan dinamakan sebagai Gambyong Pareanom. Gerakan yang distandardisasi pelatih tari istana itu pertama kali dipentaskan dalam upacara pernikahan Gusti Nurul, saudara perempuan Sri Mangkunegaran VII pada 1951. Sejak saat itu, variasi ini menjadi populer di masyarakat dan melahirkan berbagai pengembangan gerakan lainnya.

Gerakan tari Gambyong, secara umum, terbagi menjadi tiga yakni maju beksan, beksan, serta mundur beksan. Setiap bagian itu berpusat pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan kepala. Tari ini terkesan kenes, gemulai, dan lembut meskipun tidak lagi memperliharkan betis, melirikkan mata, dan mengguncangkan payudara.

Sebagai tarian perempuan, gerakannya mempunyai batas-batas tertentu. Aturan gerak ini untuk mempertahankan serta menonjolkan sifat-sifat perempuan jawa. Suasana hati dan gerak tubuh mesti selaras dan seimbang.

Penari Gambyong menggunakan pakaian bernuansa kuning dan hijau yang menyimbolkan kemakmuran dan kesuburan. Pakaiannya berupa angkinan, kain batik, dengan ikat pinggang bermotif jumputan atau pelangi serta sampiran selendang. Rambutnya dihias bunga melati dan kantil dengan gelung gedhe.

PRAMODANA

Baca: Tarian Jawa Tari Serimpi Karya Era Kejayaan Sultan Agung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

1 hari lalu

Penari Seblang mengenakan omprok (hiasan kepala) dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar untuk menutup kepala dan wajah. Tradisi ini digelar 15-21 April 2024 (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.


Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

21 hari lalu

Potongan adegan dalam kampanye terbaru Levi's, yakni Live in Levi's 2024.  Foto : Levi's
Live in Levi's 2024 Mengundang Para Penari untuk Film Pendek

Levi's meluncurkan kampanye terbaru Live in Levi's 2024 lewat film dan open casting #LevisOpenCall


Bukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis

45 hari lalu

(Dari kiri ke kanan) Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunegara X,  General Manager PLN Jateng-DIY Mochamad Soffin Hadi, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo Retno Wulandari, dan Pengamat Pariwisata dari Universitas Sebelas Maret atau UNS, BRM Bambang Irawan, menjadi pemateri dalam acara bertajuk Ngobrol Bareng Pariwisata
Bukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis

Solo tidak punya gunung dan laut, tapi punya heritage, cerita-cerita yang ada di balik itu menjadi daya tarik wisatawan.


Mangkunegara X Disebut Bakal Gantikan Gibran sebagai Wali Kota Solo, Ini Profilnya

46 hari lalu

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X duduk di kursi saat acara Tingalan Jumenengan Mangkunagara X di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Senin, 19 Februari 2024. Tingalan Jumenengan atau peringatan kenaikan tahta GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunagara X tersebut ditandai dengan tarian Bedhaya Anglir Mendhung. ANTARA/Mohammad Ayudha
Mangkunegara X Disebut Bakal Gantikan Gibran sebagai Wali Kota Solo, Ini Profilnya

Mangkunegara X tidak memungkiri belum lama ini bertemu dengan Gibran dan para relawannya di Pracima Tuin.


Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

54 hari lalu

Pagelaran Sabang Merauke. Foto: Instagram/@pagelaransabangmerauke
Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

Didik Nini Thowok hingga Isyana Sarasvati akan menjadi juri untuk audisi penari Pagelaran Sabang Merauke 2024.


Madonna Jatuh di Panggung karena Penari yang Membawanya Tergelincir, Tetap Slay

58 hari lalu

Madonna terjatuh di panggung. pagesix.com
Madonna Jatuh di Panggung karena Penari yang Membawanya Tergelincir, Tetap Slay

Meski terjatuh di panggung, Madonna tetap melanjutkan nyanyiannya dan tertawa.


Peringatan Naik Takhta, Mangkunegara X Ingin Jadikan Pura Mangkunegaran Pusat Budaya

59 hari lalu

Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunegara X (ketiga dari kiri) menggelar Wilujengan Tingalan Jumeneng atau peringatan naik takhta ke-2 di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringatan Naik Takhta, Mangkunegara X Ingin Jadikan Pura Mangkunegaran Pusat Budaya

KGPAA Mangkunegara X mengungkap visinya mewadahi semua budaya Tanah Air dan menjadikan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya.


Mangkunegara X Jadi Inspektur Upacara Hari Jadi Kota Solo, Sinyal Suksesi Wali Kota Penerus Gibran?

17 Februari 2024

Kepsen: KGPAA Mangkunegara X (berdiri di panggung upacara) memimpin upacara peringatan Hari Jadi ke-279 Tahun Kota Solo yang digelar di Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah, Sabtu pagi, 17 Februari 2024. Upacara itu dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan segenap pejabat, staf, dan karyawan di lingkungan Pemkot Solo. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mangkunegara X Jadi Inspektur Upacara Hari Jadi Kota Solo, Sinyal Suksesi Wali Kota Penerus Gibran?

Ini adalah untuk kesekian kalinya Mangkunegara X ditunjuk menjadi inspektur pada upacara hari besar yang diselenggarakan oleh Pemkot Solo.


Sofia Boutella Merasa Terbantu Sekaligus Tertantang Syuting Film Rebel Moon

22 Desember 2023

Sofia Boutella dalam konferensi pers film Rebel Moon - Part One: A Child of Fire pada Senin, 11 Desember 2023. Foto: Netflix
Sofia Boutella Merasa Terbantu Sekaligus Tertantang Syuting Film Rebel Moon

Sofia Boutella sangat terbantu dengan latar belakangnya sebagai penari untuk melakukan beragam adegan aksi di film Rebel Moon.


Kemah Tari Sasikirana Latih 21 Penari Muda Indonesia Terpilih di Jatiwangi

15 November 2023

Peserta Kemah Tari latihan di daerah pesawahan yang kering di Jatiwangi, Majalengka. (Dok. Kemah Tari)
Kemah Tari Sasikirana Latih 21 Penari Muda Indonesia Terpilih di Jatiwangi

Hasil dari pelatihan itu akan ditampilkan lewat pertunjukan tari pada hari terakhir kegiatan yaitu Sabtu, 18 November 2023 di area pabrik genteng.