Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunikan Tari Legong yang Terpampang di Uang Kertas Baru Rp 50.000

image-gnews
Tiga orang penari menampilkan Tari Legong yang tergolong tari Bali-Balihan dalam rangka perayaan penetapan sembilan tarian Bali oleh UNESCO di Taman Budaya Denpasar, Bali, 30 Desember 2015. Sebanyak 9 tari Bali dipagelarkan kembali sekaligus apresiasi terhadap para seniman menyusul ditetapkannya tari-tari Bali tersebut sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada awal Desember 2015. TEMPO/Johannes P. Christo
Tiga orang penari menampilkan Tari Legong yang tergolong tari Bali-Balihan dalam rangka perayaan penetapan sembilan tarian Bali oleh UNESCO di Taman Budaya Denpasar, Bali, 30 Desember 2015. Sebanyak 9 tari Bali dipagelarkan kembali sekaligus apresiasi terhadap para seniman menyusul ditetapkannya tari-tari Bali tersebut sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada awal Desember 2015. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada 17 Agustus 2022, bertepatan dengan HUT RI ke-77, secara resmi Menteri Keuangan RI dan Gubernur Bank Indonesia meluncurkan tujuh pecahan uang kertas baru TE 2022. Sudah sah pula uang TE 2022 digunakan dalam rangka jual beli di seluruh wilayah Indonesia. Tujuh pecahan uang TE 2022 tersebut terdiri atas pecahan uang rupiah kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Ketujuh pecahan tersebut merepresentasikan kebudayaan Indonesia, salah satunya adalah tarian tradisional, seperti dalam pecahan uang Rp 50.000 yang terdapat tari legong.

Melansir laman resmi bi.go.id, warna dominan uang baru TE 2022 Rp 50.000 adalah biru dengan ukuran panjang 146 milimeter dan lebar 65 millimeter. Pada bagian depan uang baru pecahan ini, menampilkan tokoh pahlawan nasional, yaitu Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama. Selain itu, bagian depan juga terdapat lambang negara Garuda Pancasila, kepulauan Indonesia, bunga jepun Bali, dan motif khas Indonesia.

Sementara itu, bagian belakang uang TE 2022 pecahan Rp 50.000 menampilkan gambar tari legong asal Bali yang disandingkan dengan bunga jepun Bali. Kemudian, terdapat pula panorama alam Taman Nasional Komodo yang dipercantik dengan kehadiran motif khas Indonesia. Lantas, keunikan apa yang membuat tari legong ini terpampang dalam uang TE 2022 Rp50.000?

Tari legong adalah tarian tradisional khas Bali yang gerakannya cukup kompleks berupa perpaduan antara gerakan penari dengan iringan musik gamelan tradisional asal Bali. Gerakan kompleks dalam tari legong ini disebabkan karena adanya unsur gambuh yang merupakan tarian tertua di Bali dan menduduki kasta tertinggi dalam seni tari Bali. 

Uang baru 2022 pecahan Rp50.000. Foto: Bank Indonesia

Sejarah Tari Legong

Mengutip dari buku yang berjudul Tari Bali yang Dinamis, tari legong berasal dari kata dalam Bahasa Bali, yaitu leg dan gong. Leg berarti gerakan tari yang luwes, sedangkan gong diambil dari alat musik tradisional, yakni gamelan. Dengan begitu, tari legong dapat diartikan sebagai tarian yang gerakannya terikat dengan gamelan atau musik pengiringnya. Biasanya, tarian ini dilakukan oleh kelompok penari perempuan dalam jumlah tertentu.

Berdasarkan sejarahnya, tari legong dilakukan oleh dua perempuan remaja yang belum mengalami siklus menstruasi. Nantinya, kedua penari akan dinamakan legong yang menari di bawah bulan purnama dalam lingkungan keraton. Selain itu, keunikan lain dalam tari legong adalah penari yang membawa kipas sebagai alat bantu untuk menari. Selain dua penari utama, terdapat pula penari tambahan yang disebut sebagai condong. Perbedaannya hanya terdapat pada kipas yang digunakannya karena condong tidak membawa kipas sebagai alat bantu menari. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tari legong memiliki makna yang begitu mendalam, yaitu tentang nilai keagamaan dan sejarah dalam budaya Bali. Gerakan dalam tarian ini merupakan wujud dari ungkapan terima kasih dan rasa syukur rakyat Bali terhadap nenek moyang yang memberikan keberkahan melimpah untuk keturunannya. Kendati demikian, makna tari legong ini tidak hanya sebatas hal tersebut. Seiring perkembangan zaman, makna tarian ini bertransformasi menjadi tarian hiburan atau bahkan tarian penyambutan yang menarik wisatawan.

Sayangnya, tari legong ini sudah mulai mengalami penurunan minat. Untuk terus melestarikannya, para seniman Bali mencoba merekonstruksi tarian ini dengan menambah beberapa gerakan agar lebih menarik. Padahal UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada 2015, pernah memberikan penghargaan pada tari legong sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) bersama dengan sembilan tarian bali lainnya. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Orbituari Ayu Bulantrisna Djelantik Sang Seniman Tari Legong

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

21 menit lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

40 menit lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?


Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

6 jam lalu

Ilustrasi wanita melakukan senam yoga. shutterstock.com
Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

9 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

19 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

23 jam lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

1 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

1 hari lalu

Wisatawan mengikuti ritual melukat atau pembersihan diri di Taman Beji Griya Waterfall, Desa Punggul, Badung, Bali, Kamis 5 Januari 2023. Ritual melukat di objek wisata religi tersebut untuk membersihkan diri dan pikiran secara spiritual dari hal-hal negatif. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

Bali memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul.


Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

1 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.