TEMPO.CO, Jakarta - Joe Elliott dikenal sebagai vokalis serta frontman band Def Leppard, lahir di Sheffield, Inggris pada 1959. Ia satu dari dua anggota yang tergabung dalam band sampai sekarang. Joe satu dari tiga anggota yang selalu terlibat dalam album Def Leppard.
Pria bernama asli Joseph Thomas Elliott ini tumbuh bersama musik Glam Rock era 1960 - 1970an.Anak pasangan Joseph William Elliot dan Cynthia Gibson ini menempuh pendidikannya di King Edward VII College. Sebagai musisi, Ia memiliki banyak kisah menarik dan unik. Berikut ini adalah beberapa kisah menarik tentangnya.
Semua Bermula dari Ketinggalan Bis
Melansir dari deflepparduk.com, Def Leppard, band yang membesarkan nama Joe Elliott ini bermula saat ia ketinggalan bis pada musim panas 1977. Ia yang baru pulang kerja shift malam memutuskan untuk berjalan. Saat menyusuri jalanan, ia bertemu dengan Pete Willis, anggota Atomic Mass, cikal bakal band mereka.
Namun, Pete punya cerita lain pula soal pertemuan pertamanya dengan sang vokalis. Ia menyatakan bahwa Joe mendatangi rumahnya untuk membeli amplifiernya. Keberanian itu, baginya, cukup jadi alasan untuk menjadikan ia sebagai frontman dan langsung menawarinya untuk menjadi vokalis di band mereka.
Penjaga Toko dan Mental Kelas Pekerja
Mengutip dari Animal Instinct, buku biografi Def Leppard, Joe menyisihkan pendapatannya dari menjaga toko di Oshborn-mushet tools di Sheffield untuk patungan sewa studio musik serta alat sound system. Ia bahkan mengambil pinjaman bank dengan bunga sebesar 25 persen atas namanya sendiri untuk membeli sound system.
Ketika sukses, mengutip dari Grunge.com, ia pun menyatakan bahwa "Kita beruntung! Ya Tuhan, aku tidak pernah lupa bekerja di toko bawah tanah kosong, tanpa jendela, delapan jam sehari selama tiga setengah tahun.”
Ia pun sempat mengeluhkan pajak yang mesti dibayarkan atas penjualan album Pyromania. Ia lantas mengatakan bahwa “Kupikir inilah mental kelas pekerja, aku menghasilkan uang dan kamu tidak memilikinya sepeserpun.”
Ujaran Rasis Tentang Meksiko
Meski dikenal sebagai musisi yang rendah hati, ia pun sempat melontarkan ujaran rasis kepada bangsa Meksiko. Dalam sebuah konser di Tucson, Arizona, ia mengatakan orang-orang Meksiko yang kotor. Ujaran yang melecehkan ini diyakini merujuk pada konser di El Paso, Amerika.
Mengutip dari Tuscaloosa News, radio di El Paso menurunkan lagu Def Leppard dari playlist mereka dan persatuan kaum Spanyol-Amerika menyerukan pemboikotan band mereka. Pada akhirnya, Joe pun meminta maaf atas ucapannya, dan band mereka menyumbangkan donasi dalam penggalan dana kaum Spanyol-Amerika.
Kritik atas Media Musik Inggris dan Skena Brit-pop
Joe pun pernah memprotes pemberitaan media yang meminggirkan bandnya. Ia merasa bahwa media musik Inggris menghina mereka sebab penampilan mereka yang dianggap tidak sekeren musisi lainnya.
“Rock menciptakan dirinya sendiri selama 30 tahun, tetapi majalah musik masih tidak mengakui keberadaan musik rock dan terus mengoceh tentang Nick Drake–musisi folk. Berapa banyak sampul depan yang dibutuhkan Paul McCartney dan Morrissey? Album kami terjual lebih banyak daripada Morrissey, namun mengapa kami tidak mendapatkan rasa hormat yang sama? Ada lebih banyak orang daripada Bono dan Michael Stipe untuk dijadikan sampul majalah. Apakah itu Simon Le Bon, Gary Kemp, Bruce Dickinson atau saya, ada lebih banyak musisi di luar sana,” ujarnya kepada Metro.co.uk
Joe Elliott pun menilai bahwa band yang telah menjual banyak rekaman seperti Def Leppard dan Depeche Mode, hanya menjadi catatan kaki.
PRAMODANA
Baca: Def Leppard Dulu Usulan Nama Band itu dari Vokalis Joe Elliott
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.