Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Nonton Mencuri Raden Saleh? Inilah Sang Maestro Lukis Itu

image-gnews
Lukisan berjudul
Lukisan berjudul "Berburu Banteng di Jawa" karya Raden Saleh tahun 1851 pada pameran bertajuk Raden Saleh dan awal seni lukis Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 25 Agustus 2022, publik akan disuguhi film Mencuri Raden Saleh. Ini film bergenre aksi tentang perampokan yang dibuat oleh sineas film lokal, Angga Dwimas Sasongko. Pemerannya di antaranya adalah Iqbaal Ramadhan  Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda Airora, Umay Shahab, dan Aghniny Haque.

Perampokan yang direncanakan karena terdesak kebutuhan itu menyasar lukisan Raden Saleh, koleksi Istana Presiden yang nilainya sekitar Rp 3 miliar. Siapa Raden Saleh? Raden Saleh adalah salah satu maestro Indonesia.

Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Raden Saleh Sjarief Bustaman atau yang biasa dikenal dengan Raden Saleh adalah pribumi pertama yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan melukis di Eropa dengan beasiswa dari Pemerintah Belanda. Selain pelukis, ia juga dikenal sebagai arsitek, paleontolog, perancang pertamanan, pendiri berbagai taman marga satwa, serta seorang perancang busana.

Ia lahir pada 1811 di Terboyo, Semarang dari keturunan Jawa ningrat dan Arab. Ia diasuh oleh pamannya, Raden Adipati Sura-Adimanggala di sisa hidupnya karena ayahnya meninggal di usia muda. Saat bersama pamannya inilah kecintaan Raden Saleh terhadap seni mulai tumbuh.

Atas permintaan pamannya pada 1819, Gubernur Jendral Van Der Capellen mengantarkan Raden Saleh kecil kepada Professor Caspar Georg Carl Reinwardt untuk dititipkan kepada pelukis Auguste Antoine Joseph Payen. Dari Payen, Raden Saleh mengasah kemampuan melukisnya.

Laman koran.tempo.co menulis ketika ia mulai meninggalkan Jawa pada 1829, Saleh menghabiskan 22 tahun berkeliling Eropa untuk mengenyam pendidikan di Belanda, Jerman, Prancis, Italia, dan Inggris. Perjalanannya itu ia habiskan untuk mengambil alih gambaran tentang dunia timur yang dominan dari aliran Romantisme. Mahakarya lukisan Saleh yang diberi judul Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) adlaah metafora perlawanan terhadap stigma masyarakat timur yang dipandang lebih rendah seperti yang terlukis di lukisan Nicolaas pienaman, Penyerahan Diri Diponegoro kepada Letnan Jendral HM de Kock (1835).

Lukisan karya Pienaman menempatkan panglima Belanda setingkat lebih tinggi daripada tawanan pribumi yang berwajah pasrah. Akam halnya Saleh menempatkan de Kock dan Diponegoro berkepala tegak dengan tinggi yang sama. Lukisan ini juga bernada sarkastis, ia mencibir arogansi Belanda yang bersikap licik dengan menghianati perundingan damai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Letak bangunan residen Belanda pada lukisan karya Raden Saleh berbeda dengan lukisan karya Pienaman. Raden Saleh menyajikan peristiwa itu dengan pemandangan alam Jawa yang bergunung-gunung. Sedangkan Pienaman melihat peristiwa itu dari sudut pandang sebaliknya.

Raden Saleh banyak memasukkan unsur Jawa di dalam karya seninya, tak hanya batik atau binatang saja, ia juga memasukkan drama peperangan khas Jawa. Unsur batik di dalam lukisan karya Raden Saleh antara lain terdapat pada luksisan Perburuan Episode Jawa, di dalam luksan ini terdapat seorang tokoh dengan pakaian batik motif parang, yang menandakan bahwa ia adalah seorang pemimpin.

Unsur binatang yang paling sering muncul dalam lukisan Raden Saleh ialah Harimau Jawa, Banteng, dan Kuda. Seperti pada lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) ia melukiskan kuda dengan bentuk yang dinamis.

Menurut kebudayaan.kemdikbud.go.id, Raden Saleh di sepanjang kariernya banyak membuat karya lukis potret, pemandangan alam, dan tema romantisme lain, seperti perburuan binatang, badai di lautan, dan bencana alam. Saleh juga biasa melukis kehidupan manusia dan binatang dalam pergulatan tragedi. Meski lukisannya beraliran Romantisme, tetapi tema dari tiap lukisan karyanya memiliki nilai yang tinggi, bervariasi, bahkan memiliki nilai yang dramatis.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Gara-gara Peristiwa Ini, Angga Dwimas Sasongko Terpikir untuk Membuat Film Mencuri Raden Saleh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

5 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

7 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

8 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

11 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

13 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

14 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

15 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

16 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

17 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

18 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.