Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 6 Tahun Lalu Abbas Kiarostami Wafat: Begini Perjalanan Sutradara Asal Iran

image-gnews
Abbas Kiarostami. REUTERS
Abbas Kiarostami. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini tahun 2016, sutradara terkemuka asal Iran, Abbas Kiarostami, meninggal dunia. Sepanjang kariernya, ia dikenal senang bereksperimen dengan batas-batas antara kenyataan dan fiksi.

Kiarostami lahir di Teheran pada tahun 1940. Dilansir dari Far Out Magazine, kecenderungan artistiknya sudah muncul bahkan sejak usia dini.

Saat berusia 18 tahun, Kiarostami memenangkan kompetisi melukis. Ia kemudian melanjutkan pendidikan desain grafis di Fakultas Seni Rupa Universitas Teheran.

Kiarostami memulai kariernya dengan mendesain poster dan mengarahkan pembuatan iklan. Pada tahun 1969, bersamaan dengan momentum new wave di Iran, ia bekerja dengan Ebrahim Forouzech untuk mendirikan divisi film di Institute for the Intellectual Development of Children and Young Adults.

Dengan bantuan institut tersebut, Kiarostami berhasil menghasilkan karya sinematik pertamanya di tahun 1970. Ia merilis film pendek berdurasi 10 menit yang berjudul The Bread and Alley. Dalam film itu Kiarostami menunjukkan pandangan luar biasa tentang psikologi anak dengan elemen neorealisme.

Pada tahun 1974, Kiarostami merilis fitur pertamanya yang berjudul The Traveler. Fitur ini menceritan kisah kedewasaan seorang anak laki-laki yang mengatasi penindasan domestik dengan melarikan diri ke dalam fantasi sepak bola.

Periode paling menonjol dalam perjalanan karier Kiarostami sebagai sutradara berlangsung pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Selama periode itu ia merilis trilogi Koker yang terdiri dari Where Is the Friend's Home? (1987), Life, and Nothing More… (1992) dan Through the Olive Trees (1994).

Pada tahun 1990, Kiarostami mendapat pengakuan internasional lewat film berjudul Close-Up. Film ini bercerita tentang persidangan seorang pria yang dituduh meniru pembuat film terkenal.

Sebagaimana dikutip dari laman IFC, Close-Up adalah film pertama yang berfokus pada sinema itu sendiri, sehingga mengaburkan batas antara dokumenter dan fiksi. Film ini kemudian terpilih sebagai film Iran terbaik.

Taste of Cherry, film berikutnya yang rilis tahun 1997, menjadi film Iran pertama yang memenangkan Grand Prize festival Palme d’Or. Film tersebut bercerita tentang upaya seorang pria untuk mendapat bantuan dalam melakukan bunuh diri. Film terakhirnya di periode ini, The Wind Will Carry Us (1999), juga memenangkan Silver Lion di Festival Film Venesia.

Pada tahun 2000-an, Kiarostami memperluas fokus kreatifnya ke fotografi, seni instalasi, puisi, dan pengajaran. Ia membuat film digital beranggaran rendah berjudul Ten (2000), dokumenter ABC Africa (2001), 10 on Ten (2004), Five Dedicated to Ozu (2003), Shirin (2008), dan beberapa film pendek lainnya.

Pada akhir dekade, Kiarostami pergi ke luar negeri untuk membuat fitur yang berfokus pada hubungan pria dan wanita, yakni Certified Copy (2010) dan Like Someone in Love (2012). Saat tengah mengerjakan 24 Frames pada Maret 2016 di China, ia jatuh sakit dan harus menjalani dua operasi.

Kiarostami dipindah ke Paris pada akhir Juni dan meninggal di negara tersebut pada 4 Juli. Kematiannya diduga disebabkan oleh malpraktik medis oleh dokter di Iran. Ia lalu dimakamkan di Teheran dan karyanya 24 Frames ditayangkan perdana di Festival Film Cannes pada Mei 2017.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Iran Ingin Masuk BRICS, Rusia: Bukti Barat Gagal Mengisolasi Moskow

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

5 menit lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

35 menit lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

1 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

3 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

3 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

3 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

4 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

13 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.