Sejatinya, banyak tawaran untuk berakting yang datang kepadanya. Namun, kelahiran Berlin, Jerman 38 tahun lalu itu mengaku tak tertarik menerimanya.
Sebab, karakter tokoh dan tema cerita film yang ditawarkan kepadanya masih tetap seperti yang ia lakoni sebelumnya, yaitu laga.
“Karena kalau laga itu kan bagi saya sudah nggak sesuai lagi dengan kepribadian. Saya harus menyadari apakah itu cocok dengan saya atau tidak. Jadi, kalau pun ada tawaran nggak saya ambil.” ungkap Ari di Jakarta, Selasa (27/1).
Tak hanya itu, bagi Ari, adegan kekerasan dalam film laga akan memberikan dampak yang kurang bagus bagi para penontonnya, khususnya anak-anak. Bagaimana pun, kata Ari, adegan dalam film akan membekas di benak orang yang menontonnya, terlebih penonton usia muda atau anak-anak. Begitu pula dengan aksi adu jotos di film yang ia perani, tentu akan terekam dalam benak mereka.
Itulah yang membuat adik kandung aktris Ira Wibowo ini merasa miris bila mengingat apa yang ia lakukan di film bertema laga tersebut. Lantaran itulah, Ari yang kini telah mempunyai seorang anak itu, tak menginginkan anaknya meniru tingkahnya, meski apa yang dia lakukan itu hanya adegan di dalam film.
“Karena film itu kan sifatnya gambar hidup yang dengan mudah dicerna oleh siapa saja yang melihatnya. Selain itu saya juga ingin mengubah imej keras karena peran laga itu,” tuturnya.
Kini, mantan personil kelompok Cool Colors ini, mengaku hanya akan menerima peran dan tema cerita yang sesuai dengan pribadi dan statusnya sebagai orang tua. “Ya barangkali drama dengan sentuhan nilai-nilai humanisnya yang tinggi, atau drama keluarga, itu saya tertarik sekali,” ujarnya.
Jadi akan sangat selektif? “Bukan sekadar memilih atau tidak mau. Tapi, saya mencoba untuk mawas diri. Sesuai nggak dengan kondisi saya saat ini,” akunya menjelaskan.
ARIF ARIANTO